Table of Content |
Stats |
Skills |
Skill Ascension |
Related Items |
Gallery |
Sounds |
Quotes |
Stories |
Stats
Lv | HP | Atk | Def | CritRate% | CritDMG% | Bonus Def | Materials | Total Materials |
1 | 966 | 21.41 | 72.39 | 5.0% | 50.0% | 0% | ||
20 | 2505 | 55.55 | 187.79 | 5.0% | 50.0% | 0% | 1 3 3 20000 | 1 3 3 20000 |
20+ | 3333 | 73.9 | 249.86 | 5.0% | 50.0% | 0% | ||
40 | 4987 | 110.58 | 373.88 | 5.0% | 50.0% | 0% | 3 2 10 15 40000 | 1 13 18 60000 3 2 |
40+ | 5576 | 123.63 | 417.98 | 5.0% | 50.0% | 9.0% | ||
50 | 6415 | 142.24 | 480.89 | 5.0% | 50.0% | 9.0% | 6 4 20 12 60000 | 1 33 18 120K 9 6 12 |
50+ | 7199 | 159.63 | 539.7 | 5.0% | 50.0% | 18.0% | ||
60 | 8047 | 178.43 | 603.26 | 5.0% | 50.0% | 18.0% | 3 8 30 18 80000 | 1 63 18 200K 9 14 30 3 |
60+ | 8636 | 191.47 | 647.36 | 5.0% | 50.0% | 18.0% | ||
70 | 9491 | 210.44 | 711.5 | 5.0% | 50.0% | 18.0% | 6 12 45 12 100K | 1 108 18 300K 9 26 30 9 12 |
70+ | 10079 | 223.49 | 755.61 | 5.0% | 50.0% | 27.0% | ||
80 | 10945 | 242.68 | 820.47 | 5.0% | 50.0% | 27.0% | 6 20 60 24 120K | 1 168 18 420K 9 46 30 9 36 6 |
80+ | 11533 | 255.72 | 864.58 | 5.0% | 50.0% | 36.0% | ||
90 | 12405 | 275.06 | 929.95 | 5.0% | 50.0% | 36.0% |
Skills
Active Skils
Normal Attack: Ehecatl's Roar | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Melancarkan hingga 3 serangan berturut-turut dengan pedang. Mengonsumsi sejumlah Stamina untuk menendang ke arah depan. Menerjang dari udara untuk menghantam tanah di bawahnya, menyerang musuh-musuh di jalurnya dan mengakibatkan DMG Area berdasarkan DEF Xilonen saat mendarat. Dalam status Nightsoul's Blessing, Xilonen akan berganti ke Mode Blade Roller. Dalam status ini, Normal Attack Xilonen akan dikonversi menjadi tendangan 4 kali berturut-turut dengan sepatu roda Blade Roller, dan tidak akan bisa melancarkan Charged Attack. Saat melancarkan Normal Attack atau Plunging Attack dalam status ini, akan mengakibatkan | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Yohual's Scratch | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Biarlah ritme antusiasme menggema ke seluruh daratan! Xilonen berganti ke perlengkapan pertempuran kecepatan tinggi, menerjang ke depan dalam jarak tertentu, dan mengakibatkan Setelah dilancarkan, Xilonen akan mendapatkan 45 poin Nightsoul dan memasuki status Nightsoul's Blessing. Dalam kondisi ini, Xilonen akan berganti ke Mode Blade Roller. Xilonen memiliki 3 buah Sampler, akan memunculkan Soundscape yang berbeda berdasarkan jenis elemen Karakter lain yang ada di dalam party, dan saat diaktifkan, akan mengurangi Elemental RES elemen yang sesuai milik musuh di sekitar; Source Sample yang tercatat oleh Sampler pada awalnya akan berelemen Saat berada dalam status Nightsoul's Blessing, Source Sample Saat Source Sample aktif, Elemental RES elemen yang sesuai milik musuh di sekitar akan berkurang, efek Source Sample dengan elemen yang sama tidak dapat ditumpuk; Saat Xilonen ada di dalam party namun sedang tidak berada di medan pertempuran, efek ini tetap dapat terpicu. Terus-menerus mengonsumsi poin Nightsoul. Setelah poin Nightsoul habis terkonsumsi atau saat dilancarkan sekali lagi, Nightsoul's Blessing Xilonen akan berakhir. Nightsoul's Blessing memiliki karakteristik sebagai berikut: ·Berganti ke Mode Blade Roller, meningkatkan kecepatan bergerak dan memanjat Xilonen, dan akan bisa melompat dengan kecepatan tinggi dalam wujud Ocelot saat sedang memanjat. ·Nightsoul's Blessing Xilonen memiliki batasan sebagai berikut: Saat berada dalam status Nightsoul's Blessing, poin Nightsoul Xilonen dibatasi selama 9 detik. Setelah melewati batasan ini, poin Nightsoul Xilonen akan langsung habis terpakai. Saat berada dalam status Nightsoul's Blessing, Setelah poin Nightsoul mencapai batas maksimum, Xilonen tidak akan bisa menghasilkan poin Nightsoul melalui Talenta Pasif "Netotiliztli's Echoes". Dalam beberapa hal, kerajinan permata dan pencampuran musik memiliki prinsip yang sama: Menyaring kotoran dan menyisakan bagian yang paling bercahaya untuk disimpan. Namun, Xilonen tidak pilih-pilih soal keduanya. Lagi pula, dia menikmati keduanya kok! | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Ocelotlicue Point! | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Menyalakan Phlogiston Stereo DJ Controller (Edisi Portabel) berkekuatan penuh yang mengakibatkan Selain itu, akan memicu efek berikut berdasarkan jenis Source Sample yang berbeda: ·Memiliki minimum 2 Source Sample yang elemennya sudah dikonversi: Xilonen memainkan irama Ebullient, setiap satu kurun waktu, akan memulihkan HP Karakter aktif di sekitar berdasarkan DEF Xilonen; ·Memiliki kurang dari 2 Source Sample yang elemennya sudah dikonversi: Xilonen memainkan irama Ardent, melakukan dua ketukan tambahan, mengakibatkan "Oke, rehat sebentar ya!" "Tidak masalah, aku sudah rekam ketukannya kok. Kita lihat nanti waktu ritmenya digabung, oke?" | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Passive Skills
Tour of Tepeilhuitl | |
Saat memicu Nightsoul Transmission akan memulihkan 15 poin Phlogiston. |
Night Realm's Gift: Blessing of Forge-Fire | |
Setelah poin Nightsoul habis terpakai, Xilonen akan mengonsumsi Phlogiston untuk mempertahankan status Nightsoul's Blessing-nya. Saat ada area dengan Phlogiston Mechanic di Natlan, dapat melancarkan Nightsoul Transmission: Xilonen. Saat Karakter aktif sedang berlari, memanjat, atau sedang bergerak yang dikarenakan oleh Talenta tertentu, atau saat melayang di ketinggian tertentu, dan mengganti Karakter menjadi Xilonen, akan memicu efek: Xilonen akan memasuki status Nightsoul's Blessing dan mendapatkan 20 poin Nightsoul. Dalam kondisi ini, poin Nightsoul Xilonen memiliki batasan selama 4 detik. Setelah melewati batasan waktu ini, poin Nightsoul Xilonen akan langsung terkuras habis. Setelah melancarkan Selain itu, saat berada di Natlan dan dalam status Nightsoul's Blessing, Xilonen tidak akan mengonsumsi Stamina saat Memanjat. |
Netotiliztli's Echoes | |
Saat dalam status Nightsoul's Blessing: ·Jika Xilonen memiliki minimum 2 Source Sample yang elemennya sudah dikonversi: Saat mengenai musuh dengan Normal atau Plunging Attack maka akan mendapatkan 35 poin Nightsoul, efek ini dapat terpicu sekali setiap 0,1 detik; ·Jika Xilonen Memiliki kurang dari 2 Source Sample yang elemennya sudah dikonversi: DMG Normal dan Plunging Attack yang diakibatkan meningkat 30%. |
Portable Armored Sheath | |
Saat dalam status Nightsoul's Blessing, saat poin Nightsoul Xilonen mencapai batas maksimum, akan memicu satu kali efek yang setara dengan Nightsoul Burst miliknya, efek ini dapat terpicu sekali setiap 14 detik. Selain itu, saat Karakter sekitar di dalam party memicu Nightsoul Burst, DEF Xilonen meningkat 20% selama 15 detik. |
Constellations
Sabbatical Phrase | |
Konsumsi poin Nightsoul dan Phlogiston Xilonen dalam status Nightsoul's Blessing berkurang 30%, dan batasan waktu poin Nightsoul diperpanjang 45%. Selain itu, saat Source Sample Xilonen aktif, akan meningkatkan ketahanan Karakter aktif di sekitar terhadap interupsi. |
Chiucue Mix | |
Source Sample · · · · · |
Tonalpohualli's Loop | |
Meningkatkan 3 level Maksimum: Lv. 15. |
Suchitl's Trance | |
Setelah Xilonen melancarkan DMG Normal Attack, Charged Attack, dan Plunging Attack Karakter yang memiliki Blooming Blessing akan meningkat sebesar 65% DEF Xilonen. Efek ini akan hilang setelah terpicu 6 kali atau setelah durasinya berakhir. Saat serangannya mengenai beberapa musuh sekaligus, jumlah terpicu akan dikurangi berdasarkan jumlah musuh yang terkena serangan. Perhitungan kesempatan terpicu untuk setiap anggota party dihitung terpisah. |
Tlaltecuhtli's Crossfade | |
Meningkatkan 3 level Maksimum: Lv. 15. |
Imperishable Night Carnival | |
Saat Xilonen sedang dalam status Nightsoul's Blessing, saat Xilonen berlari, melompat, melancarkan Normal Attack atau Plunging Attack, akan mendapatkan Imperishable Night's Blessing, mengabaikan batasan status Nightsoul's Blessing dan meningkatkan DMG Normal Attack dan Plunging Attack selama 5 detik. Selama berlangsung: Batasan waktu poin Nightsoul Xilonen akan dihentikan sementara, poin Nightsoul, Phlogiston, dan Stamina Xilonen tidak akan berkurang lagi, dan saat poin Nightsoul mencapai batas tertinggi, Nightsoul's Blessing Xilonen tidak akan berakhir. DMG Normal Attack dan Plunging Attack Xilonen dalam status Nightsoul's Blessing meningkat sebesar 300% DEF Xilonen. ·Setiap 1,5 detik, akan memulihkan HP seluruh anggota party yang ada di sekitar sebesar 120% DEF Xilonen. Imperishable Night's Blessing bisa didapatkan maksimum sekali setiap 15 detik. |
Skill Ascension
Gallery
Sounds
Title | EN | CN | JP | KR |
Party Switch | ||||
Party Switch when teammate is under 30% HP | ||||
Party Switch under 30% HP | ||||
Opening Chest | ||||
Normal Attack | ||||
Medium Attack | ||||
Heavy Attack | ||||
loc_combat_sound_1000010 | ||||
loc_combat_sound_1000011 | ||||
loc_combat_sound_1000012 | ||||
Taking Damage (Low) | ||||
Taking Damage (High) | ||||
Battle Skill #1 | ||||
Battle Skill #3 | ||||
loc_combat_sound_1000500 | ||||
Sprinting Starts | ||||
Jumping | ||||
Climbing | ||||
Heavy Breathing (Climbing) | ||||
Open World Gliding (Start) | ||||
Open World Idle | ||||
Fainting |
Quotes
Audio Language:
Title | VoiceOver |
Halo | |
Berbincang: Tanaman Pot | |
Berbincang: Waktu Istirahat | |
Berbincang: Pekerjaan Menempa | |
Ketika Turun Hujan | |
Ketika Turun Salju | |
Ketika Matahari Bersinar | |
Di Padang Pasir | |
Selamat Pagi | |
Selamat Siang | |
Selamat Malam | |
Selamat Tidur | |
Tentang Xilonen: Keseimbangan Kerja dan Istirahat | |
Tentang Xilonen: Orang yang Lamban | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Kita: Menempa | |
Tentang Kita: Berkah | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
Tentang Vision | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Berbagi Cerita | |
Kisah Menarik | |
Tentang Kachina | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Mualani | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Chasca | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Mavuika | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Kinich | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Citlali | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Ifa | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Ororon | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Iansan | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Mengenal Xilonen : I | |
Mengenal Xilonen : II | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 3 |
Mengenal Xilonen : III | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Mengenal Xilonen : IV | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 5 |
Mengenal Xilonen : V | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
Hobi Xilonen | |
Kekhawatiran Xilonen | |
Makanan Favorit | |
Makanan yang Tidak Disukai | |
Menerima Hadiah: I | |
Menerima Hadiah: II | |
Menerima Hadiah: III | |
Ulang Tahun | |
Perasaan Tentang Ascension: Permulaan | * Terbuka saat Ascension tahap 1 |
Perasaan Tentang Ascension: Persiapan | * Terbuka saat Ascension tahap 2 |
Perasaan Tentang Ascension: Akhir | * Terbuka saat Ascension tahap 4 |
Perasaan Tentang Ascension: Konklusi | * Terbuka saat Ascension tahap 6 |
Elemental Skill: I | |
Elemental Skill: II | |
Elemental Skill: III | |
Elemental Burst: I | |
Elemental Burst: II | |
Elemental Burst: III | |
Membuka Peti Harta: I | |
Membuka Peti Harta: II | |
Membuka Peti Harta: III | |
HP Rendah: I | |
HP Rendah: II | |
HP Rendah: III | |
HP Rekan Rendah: I | |
HP Rekan Rendah: II | |
Gugur: I | |
Gugur: II | |
Gugur: III | |
Menerima Serangan Ringan: I | |
Menerima Serangan Hebat: I | |
Bergabung ke Party: I | |
Bergabung ke Party: II | |
Bergabung ke Party: III |
Stories
Title | Text |
Info Karakter | Semua orang di Natlan tahu nama Xilonen, Pengukir Marga dan pandai besi paling hebat di bangsanya. Banyak yang sengaja datang dari tempat jauh demi meminta jasanya. Ada yang ingin menempa senjata, ada pula yang hanya sekadar ingin melihat rupa sang tukang tempa legendaris, untuk dijadikan bahan obrolan dengan rekan dan teman-temannya di rumah. Tapi Xilonen sendiri tidak peduli pendapat orang. Mau disematkan berapa banyak label, gelar, dan julukan konyol seperti apa pun, di balik semuanya itu dia tetap merasa dirinya adalah seorang pengrajin. Urusannya hanya memurnikan bijih besi dan menempanya dengan rapi sampai ke bentuk yang diinginkan, satu pukulan demi satu pukulan sampai sesuai dengan permintaan pelanggan. Reputasi tidak melemahkan atau pun menguatkan pukulannya ketika menempa. Nama baik tidak memanaskan atau pun mendinginkan bara di perapian bengkelnya. Ketika ada pelanggan yang datang ke bengkelnya, bukan panas perapian yang menyambut, melainkan secarik kertas formulir yang harus diisi. "Pesanan Anda dengan senang hati kami terima, tapi sebelumnya tolong diisikan dulu detail-detail yang perlu diketahuinya." "Komunikasi yang baik adalah awal dari pengerjaan yang baik. Silakan, sebutkan apa saja yang diinginkan." |
Kisah Karakter 1 | Kebanyakan orang di Natlan melihat pekerjaan membuat Marga Kuno dan meneguhkan kisah para pahlawan adalah pengabdian yang tiada duanya. Semangat perjuangan dan jasa-jasa kepahlawanan yang diabadikan di dalam Marga Kuno adalah perwujudan dasar masyarakat Natlan sebagai suatu bangsa. Para Pengukir Marga, sebagai pihak yang membuatkan Marga Kuno, tentunya telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari imajinasi masyarakat Natlan terhadap romantisme Marga Kuno itu sendiri. Beberapa disebut sebagai sosok penyendiri yang gemar mengasah kemampuan dalam kesendirian, ada yang digambarkan sebagai pejuang veteran yang tubuhnya penuh bekas luka kejayaan dari medan peperangan, dan ada pula yang dipandang sebagai orang terpilih, luar biasa berbakat, dan telah menimba ilmu dari sumber-sumber misterius. Mereka inilah yang memikul beban pembuatan Marga Kuno .... Ah, masih ada sosok yang dipilih secara langsung oleh Wayob, pahlawan yang dibimbing oleh Wayob dan melewati ujian-ujian legendaris yang tak ada habisnya, membasmi musuh-musuh kuat entah berapa banyaknya, dan yang pada akhirnya menemukan jawaban hati di ujung perjalanannya .... "Kak Xilonen, apa semua cerita itu benar? Memang gitu ya caranya Pengukir Marga mendapatkan kekuatannya?" Tanya anak-anak Putra-Putri Gema yang penasaran ketika berhasil bertemu dengan Xilonen yang bersembunyi di dahan pohon untuk tidur siang. Yang ditanya lalu menjawab sambil menguap malas: "Pertama, bikin Marga Kuno itu intinya teknik." "Hah? Tapi kan ...." "Belajar yang giat, lalu praktikan semua yang sudah dipelajari dengan baik." Sebelum dia selesai bicara, kerumunan anak-anak itu sudah bubar sambil cemberut. Tidak siap mendengar kenyataan. Khayalan mereka yang liar tapi sederhana sudah dipupuskan, jatuh ke tanah seperti balon yang diikat ke sekeranjang batu. Sampai suatu hari ada ide baru muncul di benak mereka, untuk membawa angan-angannya kembali ke atas awan. Sampai hari itu, mereka hanya bisa belajar, mau atau tidak mau. "Lah, padahal aku bicara benar kok." Si Pengukir Marga kembali berbaring, berteduh di bawah dedaunan rimbun. Padahal tempat ini sangat sempurna untuk tidur siang, setengah jam saja sudah cukup untuk mengisi ulang tenaganya demi menghadapi pekerjaan besar yang menanti. "Kalau ingin seperti di dalam cerita, ya semua orang juga harus belajar sampai pusing tujuh keliling dulu lah ...." * Terbuka saat Persahabatan Lv. 2 |
Kisah Karakter 2 | Bicara soal mempelajari Marga Kuno, Xilonen cuma berminat sama sisi teknis murninya saja. Bagaimana caranya menciptakan Ukiran Phlogiston yang paling efisien, bagaimana caranya menjadikan Phlogiston sebagai sumber tenaga berbagai peralatan, bagaimana caranya memodifikasi diagram ukiran yang sudah ada .... Setiap kali kelas seperti itu diadakan, teman-teman sekelasnya akan langsung mengantuk. Satu per satu dari mereka akan mulai bersandar ke mejanya, lalu perlahan-lahan tertidur. Terus demikian sampai tinggal menyisakan Xilonen seorang diri. Murid teladan ini bahkan mengangkat tangan dan bertanya kepada gurunya yang dengan senang hati menjawab. "Ukiran Phlogiston itu pengoperasiannya perlu aliran Phlogiston? Kalau misal aku masuk ke kolam Phlogiston murni, diagram ukiran yang menempel di badanku bakal aktif, mati, atau meledak?" "Phlogiston cair, Phlogiston padat ... bagaimana dengan gas? Adakah? Kalau misalnya aku menjatuhkan daging dari puncak cerobong yang penuh Phlogiston gas ... kira-kira cerobongnya harus setinggi apa dan konsentrasi Phlogiston-nya harus segimana supaya daging itu matang seutuhnya waktu sampai ke dasar cerobong?" "Kalau kehilangan 20% cairan tubuh dapat membahayakan nyawa manusia, kira-kira berapa banyak Phlogiston yang harus keluar sampai jamur Candlecap layu, atau kehilangan daya panasnya?" Pertanyaan seperti ini terkesan menyudutkan, atau terdengar aneh, atau bahkan bisa, dianggap sebagai pertanyaan untuk mencari gara-gara, guru Xilonen, Teyiz si Pengukir Marga, sama sekali tidak beranggapan demikian. Teyiz malah kagum karena Xilonen bisa betah mempelajari materi yang sejujurnya amat sangat membosankan. Anak-anak lain tidak tertarik pada bidang tersebut, dan malahan lebih suka kelas yang gurunya menceritakan legenda pahlawan suku. Anak-anak membayangkan dirinya sebagai pahlawan yang diceritakan, melewati segala kesukaran dan proses yang ditempuh si pahlawan untuk sampai ke puncak. Tapi Xilonen beda. Dia tidak suka mendengar cerita. Demi lulus ujian, dia bahkan rela "menyogok" teman-teman sekelasnya dengan permen supaya mau meminjamkan catatan. Setelah itu, dia akan menyalin semua, menghafalkannya sekali jadi supaya nilainya tidak jeblok. Kekuatan dan kesukaannya bukan pada fantasi kosong, melainkan persamaan dan hitungan yang presisi. Karena dia merasa bahwa hal-hal inilah yang dapat bermanfaat bagi generasi penerus, hal-hal inilah yang layak dipelajari. Sedangkan cerita ... tidak presisi. Tidak akurat. Tidak gamblang. Tidak ada definisi. Tidak ada hitungan. Acak-acakan dan sulit diikuti ke mana arahnya. Tidak ada nilainya. Meski tahu situasinya, Teyiz memilih untuk membiarkan Xilonen. Tapi ketika kelas berikutnya akan dimulai, dan Xilonen sedang mempersiapkan alasan untuk bolos (yang lumrah saja, misal sakit perut, sakit kepala, atau batuk pilek), Teyiz langsung tahu. "Dulu aku sendiri pernah seperti kamu, Xilonen." Demikian si Pengukir Marga senior memanggil muridnya seraya menepuk catatan hitungan yang dipegangnya. "Tapi ingat, bagi para Pengukir Marga ... hitungan dan cerita adalah satu dan sama." * Terbuka saat Persahabatan Lv. 3 |
Kisah Karakter 3 | Di kelas, anak-anak suka duduk melingkari Teyiz si Pengukir Marga sambil mendengarkan cerita para pahlawan dan jasa-jasanya. Sundjatta, Menilek, dan banyak lagi lainnya yang berani berjuang sampai meregang nyawa demi Natlan, keadilan, dan kebajikan. Anak-anak terpesona. Memang, ceritanya sudah pernah dibaca di buku, tapi gaya Bu Teyiz bercerita sangat mendetail, sehingga adegan demi adegan tergambar jelas di dalam benak yang mendengarkan. Ada satu pahlawan yang menarik stalaktit dari langit-langit gua, lalu menggunakannya sebagai tombak untuk menusuk mata monster. Ada lagi yang menyeberangi jurang dalam hanya bermodalkan seutas tali tambang, mengejar naga jahat seorang diri .... Detail yang menegangkan dituangkan satu lapisan demi lapisan, menghidupkan tokoh-tokoh pahlawan hingga terasa nyata, sesosok manusia yang terbuat dari darah dan daging di dalam benak anak-anak. Tapi banyak detail berarti banyak celah juga untuk timbulnya kontradiksi. Anak pertama yang bangkit melawan si penutur cerita adalah seorang anak laki-laki yang telah membaca segudang buku, dan oleh karena itu juga punya segudang pertanyaan. "Maaf Bu, mau tanya boleh? Kalau dari buku yang aku baca, pahlawan ini pergi berburu bersama rekan-rekannya. Tapi tadi di cerita Ibu dia perginya sendiri. Kenapa beda yah?" Teyiz menjawab dengan lembut: "Ibu juga sudah pernah baca versi yang itu. Jadi menurut kamu, versi mana yang lebih benar?" Si anak berkedip kaget, lalu menjawab: "Aku ... ah, eh ... ya, soalnya yang aku baca sih katanya gitu ...." Si Pengukir Marga senior lalu tertawa, dan dengan sabar kembali menjawab: "Berarti kamu menantang kebenaran ceritaku murni dengan dasar opini pribadi, tanpa bukti apa pun yang mendukung keabsahan cerita versi kamu ya." Si anak masih belum terima kekalahan, lalu membusungkan dada seraya menjawab: "Ini kan cuma cerita ... dari mana bisa ada buktinya? Banyak sekali cerita kayak gini di dunia, mana mungkin bisa dibuktiin semuanya." Kebanyakan kisah seperti ini diceritakan dari mulut ke mulut, turun temurun sampai beberapa generasi. Tentunya akan ada detail yang berubah dan berkembang. Kisah yang sama, pahlawan yang sama, bisa jadi sangat berbeda ketika dijabarkan oleh penutur cerita dari suku yang berbeda. Xilonen yang sudah sejak tadi menyimak, menutup matanya bosan dan mulai menghitung rumusan matematika di kepalanya. Kesimpulan bahwa dalam hal ini tidak ada aturan jelas yang bisa ditentukan telah muncul juga di kepalanya, dan karena itu, dirinya menolak untuk menyimak perdebatan ini lebih lanjut. Tapi yang mengejutkan, Teyiz malah mengangguk tanda setuju dengan jawaban anak tersebut. Dia lalu berkata: "Yang kamu bilang barusan benar. Natlan adalah lautan legenda kepahlawanan, dan mungkin memang tidak ada cara untuk memastikan kebenarannya." "Tradisi kita diturunkan secara oral dari generasi demi generasi. Begitu banyak kisah yang dipelintir, dibumbui, atau dialihkan fokusnya kepada pencapaian satu tokoh, sambil mengecilkan peranan tokoh lainnya ...." "Tapi suatu hari nanti, kalian yang ada di sini akan memegang palu. Kalianlah yang akan meneruskan tugas menempa kisah kepahlawanan tokoh-tokoh tersebut ke dalam Marga Kuno." "Ketika hari itu tiba, kepahlawanan mereka yang akan kalian ukir adalah suatu subjek yang tidak bisa dibuktikan keabsahannya. Kumpulan kisah-kisah yang acak, sumber kontroversi dan debat ...." "Lalu bagaimana caranya kalian menempa? Versi mana yang harus dipilih?" Ruangan yang tadinya penuh tawa, tetiba menjadi hening. Anak-anak merasakan beratnya tugas dan kewajiban yang harus mereka jalankan ke depannya. "Ada pola dalam legenda, dan ada kebenaran dalam cerita." "Kalian telah mendengar begitu banyak cerita, juga telah membaca begitu banyak kitab gulungan." "Sekarang waktunya kita lanjut ke materi berikutnya." Xilonen membuka matanya. Mengintip. Jika kisah dan cerita dilihat dari sudut seperti itu, maka mungkin nilainya lebih tinggi dari yang dirinya yakini sebelumnya. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Kisah Karakter 4 | Kelas pun berlanjut. Di bawah bimbingannya, anak-anak mulai mempelajari satu demi satu buku dan gulungan, wajah mereka mengerut tanda frustrasi, cerita demi cerita kepahlawanan mereka lahap ... semua kisah yang mereka sudah dengar ratusan, bahkan ribuan kali. Setiap detail dibaca ulang, dicari di mana benang merahnya terhubung dengan catatan lain. Mencoba membuktikan kredibilitasnya. Anak-anak yang awalnya melihat kisah ini sebagai hiburan yang menegangkan mulai memikirkan cara untuk membolos dari kelas. "Kalau gini terus, aku enggak mau lagi baca cerita apa pun ... sampai kapan pun!" "Ya kan? Kenapa sih semuanya kayak ... biasa banget! Enggak ada sedikit pun bumbu seru-seruannya gitu." "Terus kenapa kamu malah semangat banget sih, Xilonen? Bukannya kamu ya, yang paling malas bacain cerita kayak gini?" Teman-teman sekelas Xilonen melihat ke arahnya dengan pandangan bingung. Tumpukan catatan yang ada di hadapan rekan sejawat mereka yang paling pintar semakin tinggi. Dia seakan-akan menjelma jadi orang lain. "Aku bukannya enggak suka baca cerita. Yang bikin malas tuh kalau ceritanya enggak bisa dibuktiin." Xilonen menjawab santai, sambil bertopang dagu. Imajinasi ibarat angin yang berembus di antara tebing, ringan, dingin, dan meliputi semua. Tapi tidak ada yang tahu bentuknya, tidak ada yang bisa menahannya. Tapi kalau ada cara untuk mengurung angin dan mengubahnya menjadi sesuatu yang gelap, keras, dan hening seperti batu ... cara untuk menempa cerita tanpa wujud menjadi sesuatu yang konkret ... Bagi Xilonen, pemikiran seperti ini sangat menggugah. Tapi di lubuk hatinya yang paling dalam, Xilonen enggan menjadi Pengukir Marga. Dia tidak berminat menangkap angin yang kabur, dia juga tidak semangat kalau harus memikul batu-batu berat. "Aku tidak mau jadi Pengukir Marga. Di suku ini begitu banyak orang, kenapa sih enggak minta ke yang lain saja?" Xilonen sering melihat ayahnya bekerja. Dia selalu tersenyum lebar setiap bicara bisnis dengan pelanggan, tapi acap kali tiba waktunya untuk menempa, kerutan di bibirnya seketika berubah arah. Kerja bikin capek, orang bisa lelah hayati dan jiwani karena bekerja. "Papa, kenapa sih mau jadi Pengukir Marga? Apa alasannya? Penting ya?" "Enggak juga sih. Enggak ada yang penting gimana ... cuma ya, Papa rasa orang yang mendengarkan cerita ... punya kewajiban untuk menceritakannya ke orang lain juga. Supaya tidak putus". Demikian jawab sang ayah sambil menyimpan palu dan menyeka peluh yang menetes dari keningnya. "Tapi kan banyak cara yang lebih tokcer kalau tujuannya cuma itu? Ditulis ke kitab gulungan, misalnya. Atau bikin prasasti sekalian." "Ya, meneruskan cerita itu memang perkara sederhana sih." Ibu Xilonen mengambil sisir, sambil bersiap menata rambut putrinya. "Tapi tidak semua orang sukarela meneruskan ceritanya." "Lah, kan ada Bu Teyiz?" "Dia ... satu dari sedikit orang yang rela." * Terbuka saat Persahabatan Lv. 5 |
Kisah Karakter 5 | Pemakaman Teyiz diadakan di bukit di luar kampung suku. Orang-orang sukunya sama sekali tidak terkejut dengan wafatnya sang Pengukir Marga senior. Beliau sudah berumur, dan sering bilang pada orang-orang yang ikut merawatnya bahwa dia sudah bisa mendengar bisikan Wayob ketika tertidur. Tapi dia masih belum bisa pergi, karena masih ada yang harus diwariskan. Setelah bertemu orang yang tepat, tentunya. Sampai saat itu tiba, dia tidak dapat menjawab panggilan Wayob. "Dengan darah daratan ini." "Sucikan segala dosa, murnikan dengan bara. Kiranya rohmu dapat kembali ke api yang mula-mula." Dengan kalimat itu Xilonen melepaskan obor di tangannya untuk menyalakan api pemakaman. Dia duduk di sebelah api sepanjang malam. Keesokan paginya, abu sang guru dimasukkan ke dalam kendi, lalu disimpan di dalam gua yang sering beliau sebutkan. Tapi di luar, kisah Teyiz tersebar bagaikan angin ribut yang berembus melewati lembah. Ada yang mengaku diangkat sebagai Pengukir Marga sejati oleh Teyiz, dengan bukti buku yang ditandatangani oleh sang guru besar. Ada pula yang bilang telah ditunjuk sebagai ahli waris bengkel kerja mendiang, dengan bukti kunci bengkel tersebut. Xilonen tidak peduli perdebatan konyol seperti itu, dia tidak mengincar keuntungan pribadi. Yang dia lebih kesal adalah karena banyak kebohongan yang tersebar. "Katanya waktu Teyiz cerita soal pahlawan suku, dia suka mempertanyakan kebenarannya ...." "Oh, kamu ternyata tahu juga ya? Iya, kedengarannya sih kayak pintar, kayak debat akademis gitu ... tapi kan anak-anak yang dengarnya! Itu sih sudah jadi bahaya laten penyesatan!" "Ya kan! Aku dengar waktu muda juga Teyiz cuma peduli sama penelitian yang sifatnya teknis. Memangnya orang model gitu layak ya ngajarin generasi muda kita tentang cara mengukir Marga Kuno? Hmm ...." Semakin santer, semakin diselewengkan. Begitulah kisah Teyiz yang kini tersebar setelah dia tiada. Ada yang bilang dia itu teladan sifat kebajikan dan pengabdian, lalu di saat bersamaan ada juga yang bilang dia sengaja membuat kontroversi demi mendapat keuntungan pribadi. Sosoknya menjadi pahlawan di satu cerita, tapi penjahat di cerita satunya. Ketika orang gagal mencengkeram angin, mereka akan membuat kotak yang bentuknya dipilih sebagai rupa angin yang berhasil mereka "tangkap". Tapi kebenarannya hanya satu, yakni batu yang hitam dan berat. Keesokan harinya, orang-orang suku terkejut melihat Xilonen yang biasanya pemalas jadi berbeda sama sekali. Seperti digerakkan oleh tenaga yang tidak ada habisnya, dia berkeliling wilayah Putra-Putri Gema, mewawancarai semua orang yang punya hubungan dengan Teyiz, meneliti ulang segala kitab yang membahas tentang gurunya. Tapi itu belum cukup. Dia pergi dari wilayah suku, bertanya pada para kurir Tirai Daun, pemusik dari Warga Mata Air, memanjat tebing suku Bunga Bersayap, bahkan sampai ke batas wilayah suku Berlimpah Jaya. Dengan semangat menyala dan ketelitian luar biasa Xilonen mencatat segala jejak peninggalan Teyiz di dunia ini. Data yang dikumpulkannya bukan hanya untuk membantah cerita miring yang beredar tentang gurunya, tapi juga untuk memusnahkan julukan-julukan aneh yang disematkan di sebelah nama Teyiz. Xilonen ingin memahat peninggalan gurunya menjadi sesuatu yang absah, absolut, dan nyata. Hanya bijih yang tidak bercacat saja yang cukup kuat untuk dimurnikan, ditempa, dan diasah menjadi sesuatu yang layak diwariskan turun-temurun. .... "Kak Xilonen, kenapa sih kakak mau jadi Pengukir Marga? Kan capek banget tuh ...." Gema palu Xilonen terdengar nyaring, para murid-murid memerhatikan pekerjaannya sambil bertopang dagu. Xilonen berhenti sejenak lalu mengusap keringat di keningnya. "Kata siapa aku mau? Tapi ayah, ibu, dan guruku ... semuanya kerja seperti ini. Memangnya aku dikasih pilihan ya?" "Lagian ...." "Harus ada orang yang memastikan semua cerita kita diteruskan ke generasi penerus. Ya kan?" * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
"Panggung Joget" | Kalau punya pilihan, Xilonen lebih suka menempa peralatan sehari-hari daripada membuat Marga Kuno. Misalnya, spray Phlogiston untuk menggambar Ukiran Phlogiston dari jauh, atau sayap bertenaga Phlogiston yang bisa lepas landas dan mendarat vertikal. Atau mungkin senapan jarak jauh berukuran raksasa, spesial untuk seseorang .... Tapi dari sekian banyak ciptaan, yang paling akrab di telinga orang suku Putra-Putri Gema adalah "Panggung Joget". Waktu itu, lomba joget Drillbit harian baru dimulai. Para penari naik panggung, gerakan dan ritmenya sepanas lava membara, menyalakan semangat orang yang berjoget maupun yang menonton. Tapi ketika lomba mencapai puncak, panggungnya tiba-tiba rusak. Ritme dan suara jadi kacau, ada suara feedback nyaring dan pekak yang hampir membuat para penari di panggung yang lagi bersiap mengeksekusi gerakan "canggih"-nya jatuh. Penonton pun serentak menutup telinga. Waktu para teknisi panggung kebingungan mencari cara untuk menyelamatkan muka, musiknya tiba-tiba kembali stabil. Panggung Joget langsung jalan seperti biasa, dan ada suara terdengar "tes, satu dua tiga ....". Perhatian semua orang serentak melihat ke arah Xilonen, yang sedang menggenggam kabel di satu tangan, dan menopang dagu pakai tangan satunya. "Tes, tes, kedengaran tidak?" Semua penari menganggukan kepala bersamaan. "Bagus. Kalau begitu, ayo mulai". Xilonen menjatuhkan kabel di tangannya lalu menepuk bahu para teknisi. "Lagu berikutnya juga biar sama aku saja." "Xilonen ... kamu bisa nge-DJ?!" "Dengar saja." Begitu selesai bicara, ada irama musik baru yang lebih bertenaga keluar dari pengeras suara di panggung. Setelah hening sejenak, para hadirin langsung bersorak, lebih menyala dari sebelumnya. Ketika lomba joget Drillbit harian selesai, panitia acara mendatangi Xilonen. Mereka berniat memaksa Xilonen jadi konsultan perlengkapan dan DJ lomba, dengan imbalan yang manis sekali tentunya. Tapi Xilonen menolak, dia hanya mau memodifikasi dan mengurus Panggung Joget di waktu kosongnya saja. Setelah diskusi selesai, anggota panitia yang bingung bertanya: "Xilonen, kami tidak tahu loh kalau kamu jago nge-DJ ... belajar dari mana?" "Aku belajar sedikit waktu main ke Warga Mata Air, sekalian belajar bikin rekaman. Tapi aku sibuk, jadi belum pernah coba sendiri ... mau belajar juga?" "Tidak, tidak usah ... percuma juga, bakal masuk kuping kiri keluar kuping kanan", begitu jawab si panitia. "Tapi serius nih, kamu tidak perlu imbalan? Ini kan lumayan repot kerjanya. Apalagi kamu sibuk banget." "Yah, aku mungkin punya sih satu permintaan ...." "Silakan, silakan!" "Nanti kalau aku sudah tidak usah lagi kerja sebagai Pengukir Marga, boleh dong kerja jadi DJ di tempat kalian?" * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Vision | Harus mulai dari mana? Saat Xilonen pertama kali membuat Marga Kuno, dia tidak tahu harus mulai memukul dari sebelah mana. Xilonen telah mempelajari banyak data dan sudah mempersiapkan segalanya untuk membuat Marga Kuno. Beberapa hari yang lalu, dia mengikuti para penambang suku ke gunung untuk mencari bijih berkualitas terbaik. Dia meminta ayahnya memodifikasi tungku agar dapat menampung lebih banyak Phlogiston dan menyalakan api yang lebih kuat, cukup untuk melelehkan bijih apa pun. Dia sudah mengukir ulang semua diagram Phlogiston di bengkel agar setiap percikan api berada di bawah kendalinya. Baiklah, Xilonen. Semuanya sudah siap, sekarang waktunya menempa. Tapi mulai dari mana ya? Pola apa yang harus ditempa? Berapa kali pukulan? Keheningan memenuhi bengkel, bahkan api tungku pun tidak berani berderit karena takut mengganggu si pengrajin. Xilonen meletakkan palunya, lalu mengambil sisir yang terbuat dari gigi hewan liar. Sisir itu sudah dipoles sampai halus dan mengkilap, sampai sinar api tungku yang terpantul di permukaannya pun terlihat lebih lembut. Pemiliknya sebelumnya adalah seorang wanita tua yang baik hati. Setiap kali Xilonen bermalas-malasan, dia membujuknya untuk lanjut belajar dengan menawarkan diri untuk menyisir rambutnya. Dia juga yang bisa mengepang rambut Xilonen sampai jadi cantik dan rapi sekali. Kepangan yang sangat rumit, bahkan ibu kandung Xilonen pun tidak tahu caranya dan harus minta tolong si wanita tua setiap kali Xilonen ingin rambutnya dikepang ke gaya kesukaannya. Kisah Bu Teyiz sang Pengukir Marga muncul di benaknya, cerita yang dia selidiki, kumpulkan, dan rangkum sendiri. Sekarang, biar tangannya juga yang menjadikannya abadi ke dalam bentuk Marga Kuno. Suara gemuruh palu memecah keheningan, tidak ada satu pun detail kisah sang guru yang luput dari tempaannya. Angin yang paling bebas dan samar terasa pun akan ditempa oleh palunya. Setelah Phlogiston habis, tungku pun padam, dan sebuah Marga Kuno baru sudah terbentuk. Kisah Bu Teyiz diabadikan di dalamnya, tidak akan pernah lagi simpang siur. Soal siapa yang akan mendapatkannya ... itu biar Wayob saja yang menentukan. Xilonen berdiri dan menepuk-nepuk bajunya, lalu mulai membereskan bengkel. Dia memungut bijih yang tidak terpakai dan melemparnya ke dalam keranjang. Semuanya adalah barang berkualitas tinggi, pasti akan ada gunanya kelak. "Hmm, nanti makan apa ya? Mama bilang mau masak ikan?" Satu, dua, tiga ... bijih-bijih tidak terpakai dimasukkan ke dalam keranjang. Xilonen yang sedang fokus memikirkan makan malamnya, tidak menyadari bahwa di tangannya ada sebuah "bijih" berwarna kuning yang lain dari yang lain. Vision baru itu dilempar begitu saja ke keranjang, lalu disimpan sembarangan di luar bengkel. Xilonen pergi sambil bersenandung, dan dia baru akan menemukan "bijih" spesial ketika hendak menempa keesokan harinya. Sebuah hadiah, yang juga sebuah tanggung jawab. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
451 responses to “Xilonen”
but imagine that c2 as a team buff… maybe it’ve been to broken
if that buff goes to every element of the party for respective elements it’s like the missing party buff we don’t have
it’s a real pity they didn’t do it, because it could enocourage creating different teams instead of the same old ones
unless you’re weird and/or your units are broken, you’ll never do 2 geo 2 electro for instance, but like this, if both geo and electro have 25 less cost and 50% more damage it’s a different game
her c2 is very storng and nobody can deny
BUT
it’s just a bullshit, and more conditional that it may seem
because HP doesn’t benefit hydro atk scalers
ATK doesn’t benefit HP pyro scalers
CRIT is good but it means when you don’t crit it doesnt increase a shit
and ER+Cd red. to electro is ofc good, but it’s not dmg.
and anemo and dendro are not elemetns in this game ofc…
= a general DMG bonus for EVERY element without condition would’ve been better to me
they’re starting to become a LITTLE more intelligent, but still below average iq, because after 4 years we still don’t have any reactions or at least special interaction between geo-anemo, and 2 years adding dendro
what should we wait for?
wow, general damage increase so creative. like xilonen, sig and her artifact set didn’t provide enough damage increase and it will not be so diluted not to mention boring.
-The only Hydro carry that does not take advantage of HP is Childe (Mona neither, but her main use is not to deal damage). Absolutely everyone else benefits.
-There are no HP pyro scalers in the game. If you mean Hu Tao, she transforms % HP into Atk, but her damage still depends on Atk.
-The statement about the crit has caused me brain damage. “Xilo C2 so bad, she increases the crit dmg, but if there is no crit it does not increase anything.” In addition to making it easier for you to build your cryo carry, she obviously increases the damage even though you don’t have a 100% critprob.
-“Having the ultimate before (and being able to use it more times) does not increase the damage”. WOW
-One of the best supports in the game for PECH+Geo doesnt buff the two elements that she is not designed to buff. What a tragedy
And this guy dares to talk about “below average iq”
you’re too smart for me, no cry together bitch
So you give a speech about Xilo’s C2, using a mix of misconceptions of game mechanics/lack of basic logic, you get corrected and instead of staying quiet and learn, you come here quickly to answer something idiotic like a 7 yo with ADHD.
Yes, it seems that I (like most of the planet) am too smart for you, but more for your shortcomings than for my virtues.
lol u got fact checked hard
get rekt bitch
with c6 xilonen she has replaced baizhu in my furina team, and even in mono geo her c6 healing is still active on elemental skill use
as a non english native, every time i read this crap “haver” i wonder why natives don’t correct these people.
idk if this word will become accepted a day, considering how much it’s repeated but to me it’s horrifying
do you all forget the fkn word “owner”? or even possessor is less cringe that a fkn haver of this ass, which also mean a totally different thing
Hey do you need some help? the use of the word is more a figure of speech more than anything else with a consensus on its implied meaning being apparent to the group of people in the know how.
And no possessor sounds much worse since it implies a level of infatuation and that makes you sound desperate or degenerate.
I just think you need to take a step away from the English language its clearly too much for you to handle
As a native English speaker, I don’t care about what slang people are using.
Best get used to it because there’s no better way to ensure slang sticks around than trying to stop people from using it, Hay is for horses and all that jazz.
Relax buddy. This is just a random internet comments section, not final term papers.