Table of Content |
Stats |
Skills |
Skill Ascension |
Related Items |
Gallery |
Sounds |
Quotes |
Stories |
Stats
Lv | HP | Atk | Def | CritRate% | CritDMG% | Bonus Dendro% | Materials | Total Materials |
1 | 845 | 20.85 | 49.06 | 5.0% | 50.0% | 0% | ||
20 | 2191 | 54.1 | 127.26 | 5.0% | 50.0% | 0% | 1 3 3 20000 | 1 3 3 20000 |
20+ | 2915 | 71.98 | 169.33 | 5.0% | 50.0% | 0% | ||
40 | 4362 | 107.7 | 253.37 | 5.0% | 50.0% | 0% | 3 2 10 15 40000 | 1 13 18 60000 3 2 |
40+ | 4877 | 120.4 | 283.26 | 5.0% | 50.0% | 7.2% | ||
50 | 5611 | 138.53 | 325.89 | 5.0% | 50.0% | 7.2% | 6 4 20 12 60000 | 1 33 18 120K 9 6 12 |
50+ | 6297 | 155.46 | 365.74 | 5.0% | 50.0% | 14.4% | ||
60 | 7038 | 173.77 | 408.82 | 5.0% | 50.0% | 14.4% | 3 8 30 18 80000 | 1 63 18 200K 9 14 30 3 |
60+ | 7553 | 186.48 | 438.71 | 5.0% | 50.0% | 14.4% | ||
70 | 8301 | 204.96 | 482.18 | 5.0% | 50.0% | 14.4% | 6 12 45 12 100K | 1 108 18 300K 9 26 30 9 12 |
70+ | 8816 | 217.66 | 512.07 | 5.0% | 50.0% | 21.6% | ||
80 | 9573 | 236.34 | 556.02 | 5.0% | 50.0% | 21.6% | 6 20 60 24 120K | 1 168 18 420K 9 46 30 9 36 6 |
80+ | 10087 | 249.05 | 585.91 | 5.0% | 50.0% | 28.8% | ||
90 | 10850 | 267.88 | 630.21 | 5.0% | 50.0% | 28.8% |
Skills
Active Skils
Normal Attack: Khanda Barrier-Buster | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Melancarkan hingga 4 serangan berturut-turut dengan busur. Melancarkan sebuah Saat membidik, kekuatan Dendro akan berkumpul di ujung anak panah. Memiliki efek yang berbeda tergantung dari lama serangannya ditahan: ·Charge Tahap 1: Menembakkan panah berisi elemen Dendro dan mengakibatkan ·Charge Tahap 2: Menembakkan sebuah Wreath Arrow yang mengakibatkan Melancarkan hujan panah dari udara dan menerjang tanah dengan kecepatan tinggi, mengakibatkan DMG area saat mendarat. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Vijnana-Phala Mine | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tighnari melemparkan sebuah Vijnana Stormheart ke depan yang mengakibatkan Selain itu, Tighnari memperoleh efek Vijnana Suffusion yang akan mengurangi waktu membidik Wreath Arrow selanjutnya sebesar 2,4 detik. Efek ini akan hilang setelah durasi skill berakhir atau setelah Tighnari menembakkan 3 Wreath Arrow. "Jika sebuah benih layu dan mati di luar tanah, maka ia akan mati sebagai satu benih saja. Tapi jika dikembalikan ke dalam tanah, maka ia akan tumbuh menjadi jutaan kali lipat banyaknya." | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Fashioner's Tanglevine Shaft | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Mengumpulkan kekuatan dari seluruh benih, dan menembakkan 6 Tanglevine Shaft yang akan mengejar musuh dan mengakibatkan Setelah mengenai musuh, Tanglevine Shaft akan menciptakan Tanglevine Shaft gelombang kedua yang juga bisa mengejar musuh dan mengakibatkan "Jangan pikir bisa terbebas semudah itu. Tanamannya akan tumbuh dan tumbuh lagi. Jika kamu tidak membersihkannya secara tuntas, maka kelak kamu pasti akan kerepotan." | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Passive Skills
Encyclopedic Knowledge | |
Memperlihatkan lokasi |
Keen Sight | |
Setelah Tighnari menembakkan |
Scholarly Blade | |
Untuk setiap Elemental Mastery yang dimiliki Tighnari, DMG Charged Attack dan Maksimum bonus DMG yang bisa diperoleh dengan cara ini adalah 60%. |
Constellations
Beginnings Determined at the Roots | |
Meningkatkan 15% CRIT Rate dari Charged Attack Tighnari. |
Origins Known From the Stem | |
Saat ada musuh di dalam Vijnana-Khanda Field yang dihasilkan Setelah durasi aktif Vijnana-Khanda Field berakhir atau sudah tidak ada musuh di dalamnya, efek ini akan bertahan hingga 6 detik. |
Fortunes Read Amongst the Branches | |
Meningkatkan 3 level Maksimum: Lv. 15. |
Withering Glimpsed in the Leaves | |
Saat melancarkan |
Comprehension Amidst the Flowers | |
Meningkatkan 3 level Maksimum: Lv. 15. |
Karma Adjudged From the Leaden Fruit | |
Waktu charge |
Skill Ascension
Gallery
360 Spin
Idle #1
Idle #2
Attack
Elemental Skill
Elemental Burst
Sounds
Title | EN | CN | JP | KR |
Party Switch | ||||
Party Switch when teammate is under 30% HP | ||||
Party Switch under 30% HP | ||||
Opening Chest | ||||
Normal Attack | ||||
Medium Attack | ||||
Heavy Attack | ||||
Taking Damage (Low) | ||||
Taking Damage (High) | ||||
Battle Skill #1 | ||||
Battle Skill #3 | ||||
Sprinting Starts | ||||
Jumping | ||||
Climbing | ||||
Heavy Breathing (Climbing) | ||||
Open World Gliding (Start) | ||||
Open World Idle | ||||
Fainting | ||||
Idle Performance |
Quotes
Audio Language:
Title | VoiceOver |
Halo | |
Berbincang: Pembatas Buku dari Daun | |
Berbincang: Membuat Kesalahan | |
Berbincang: Harga sebuah Pengetahuan | |
Ketika Turun Hujan | |
Setelah Hujan | |
Ketika Petir Menyambar | |
Ketika Turun Salju | |
Ketika Angin Berembus | |
Di Padang Pasir | |
Selamat Pagi | |
Selamat Siang | |
Selamat Malam | |
Selamat Tidur | |
Tentang Tighnari Sendiri: Profesional | |
Tentang Tighnari Sendiri: Klan | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Kita: Berinteraksi | |
Tentang Kita: Teman | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
Tentang Vision | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Berbagi Cerita: Aranara | |
Berbagi Cerita: Karkata | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Kisah Menarik | |
Tentang Collei | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Cyno: Mahamatra Agung | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Cyno: Kenapa ya? | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Alhaitham | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Kaveh | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Dori | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Layla | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Lisa | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Lesser Lord Kusanali | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Dehya | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Faruzan | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Sethos | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Mengenal Tighnari: I | |
Mengenal Tighnari: II | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 3 |
Mengenal Tighnari: III | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Mengenal Tighnari: IV | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 5 |
Mengenal Tighnari: V | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
Hobi Tighnari | |
Kekhawatiran Tighnari | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
Makanan Favorit | |
Makanan yang Tidak Disukai | |
Menerima Hadiah: I | |
Menerima Hadiah: II | |
Menerima Hadiah: III | |
Ulang Tahun | |
Perasaan Tentang Ascension: Permulaan | * Terbuka saat Ascension tahap 1 |
Perasaan Tentang Ascension: Persiapan | * Terbuka saat Ascension tahap 2 |
Perasaan Tentang Ascension: Klimaks | * Terbuka saat Ascension tahap 4 |
Perasaan Tentang Ascension: Konklusi | * Terbuka saat Ascension tahap 6 |
Elemental Skill: I | |
Elemental Skill: II | |
Elemental Skill: III | |
Elemental Burst: I | |
Elemental Burst: II | |
Elemental Burst: III | |
Mulai Lari: I | |
Membuka Peti Harta: I | |
Membuka Peti Harta: II | |
Membuka Peti Harta: III | |
HP Rendah: I | |
HP Rendah: II | |
HP Rendah: III | |
HP Rekan Rendah: I | |
HP Rekan Rendah: II | |
Gugur: I | |
Gugur: II | |
Gugur: III | |
Menerima Serangan Ringan: I | |
Menerima Serangan Ringan: II | |
Menerima Serangan Hebat: I | |
Menerima Serangan Hebat: II | |
Bergabung ke Party: I | |
Bergabung ke Party: II | |
Bergabung ke Party: III |
Stories
Title | Text |
Info Karakter | Mereka yang menjelajah ke Hutan Avidya terkadang bertemu dengan seorang Pelindung Hutan yang spesial. Dia memiliki telinga besar dan ekor panjang, dan wajah seperti anak-anak. Jika kamu tidak melihat lebih dekat, kamu bahkan bisa salah mengiranya sebagai hewan hutan kecil yang langka. Namun, setiap orang yang bertemu dengannya tahu bahwa dia memiliki cara berbicara yang tegas dan serius. "Tunggu sebentar. Dilihat dari barang bawaanmu, kamu harusnya adalah seorang pedagang yang mau pergi ke Kota Sumeru, kan? Kamu pergi ke arah yang berlawanan, ayo kemari!" "Lihat ke sekeliling. Di sana dedaunan semakin lebat dan suasana semakin lembap. Jelas bahwa arah itu bukan jalan menuju kota." "*huff* Kenapa botol airmu kosong?" "Bawa kemari, aku akan berikan sedikit air untukmu. Jangan kira kamu tidak perlu menyiapkan air bersih saat pergi ke hutan hujan." "Kalau kamu minum air di alam liar, kamu mungkin akan terbangun dan berbaring di Bimarstan di kota." "Tentu saja, jika ini adalah rencana "Rute Perjalanan" kamu, maka kamu telah memikirkannya dengan baik." Setelah mendengar begitu banyak nasihat, pedagang yang tersesat ini sudah diatur kembali dengan baik olehnya. "Te-Terima kasih banyak! O-Omong-omong ... Siapa nama Anda?" Melihat pedagang keliling yang kebingungan dan membungkuk kepada Pelindung Hutan yang lebih pendek darinya, anggota penjaga lainnya tidak bisa menahan tawa mereka. "Hehe ... *uhuk*. Orang ini adalah bo— ehem,Tuan Pelindung Hutan Tighnari." |
Kisah Karakter 1 | Selain mengurus pemeliharaan dasar yang dibutuhkan hutan hujan, Pelindung Hutan juga harus menangani masalah yang ditimbulkan oleh manusia: Perkemahan yang telah dibangun sesuka hati, gubuk yang dibangun dengan merusak lingkungan, sampah domestik yang akan menjadi sumber pencemaran, dan api unggun yang belum padam sepenuhnya .... Menghadapi situasi seperti ini, Pelindung Hutan tidak hanya harus segera menyelesaikan semua masalah ini, tetapi juga perlu meyakinkan mereka yang melakukan tindakan ini untuk tidak mengulanginya kembali. Namun, bujukan ini terkadang tidak dapat disampaikan secara akurat. Namun, situasinya jauh lebih baik sejak Tighnari bergabung dengan Pelindung Hutan. Sebagian, karena Tighnari memiliki sikap akademis dan akan "mengajari" mereka yang membuat masalah dengan percaya diri dan sopan. Yang lebih penting lagi, dalam proses mengajari orang lain, Tighnari menyampaikan apa yang benar dan alasan yang relevan dengan cara yang dapat dipahami oleh mereka. Dalam pandangan Tighnari, panduan bertahan hidup di hutan belantara ini adalah semacam pengetahuan, dan dibutuhkan keterampilan untuk membuat semua orang menerima pengetahuan ini. Jauh lebih berguna untuk menunjukkan kesalahan orang lain dan memberi tahu akibatnya secara terus terang daripada mengeluarkan saran secara tidak enak hati. Mungkin hal ini yang membuat Tighnari mengkritisi "Akasha Terminal" yang diterapkan oleh Akademiya. Pengetahuan seharusnya menjadi milik semua makhluk hidup. Pengetahuan harusnya diterima dengan hangat oleh mereka yang ingin tahu tentangnya. Alih-alih menjadi alat bertahan hidup yang dibatasi. Sayangnya, sebagai seorang pelajar muda, Tighnari tidak punya kemampuan untuk melawan Akademiya. Saat ini, dia hanya dapat melakukan apa yang dia bisa. Dan pada dasarnya, kenyataan tidak selalu seperti yang kamu inginkan .... Oleh karena itu, kalian akan sering bertemu dengan orang tidak beruntung yang sedang diberi pelajaran oleh Tighnari di Hutan Avidya. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 2 |
Kisah Karakter 2 | Ketika Tighnari pertama kali tiba di Desa Gandharva, dia hanyalah anggota biasa dari tim Pelindung Hutan dan tidak ada bedanya dengan anggota Pelindung Hutan lainnya. "Lebih baik menggunakan apa yang telah dipelajari oleh diri sendiri untuk memperbaiki lingkungan hutan hujan daripada bergabung dalam "proyek besar" misterius dari Akademiya." Inilah tekad Tighnari sejak dia meninggalkan Akademiya setelah lulus dari Amurta dan bergabung dalam tim Pelindung Hutan. Namun, hanya beberapa hari setelah bergabung, dia juga menemukan banyak masalah di tim Pelindung Hutan. Meskipun anggotanya memiliki antusiasme untuk melindungi hutan hujan, tapi mereka tidak memiliki organisasi yang teratur, serta panduan kerja yang ilmiah dan ketat. *huff* Membuat perubahan sangatlah sulit, tapi Tighnari juga bukan orang yang suka menyerah. Oleh karena itu, Tighnari mulai membuat gerakan besar untuk memperbaiki situasi ini. Dia membuat catatan patroli hutan ilmiah, menetapkan tugas sesuai dengan kekuatan setiap orang, dan secara teratur melakukan pelatihan alam untuk para anggota .... Berkat kerja sama dari anggota Pelindung Hutan, dengan segera, efisiensi patroli Hutan Avidya meningkat, terutama di daerah Desa Gandharva yang menjadi lebih tertib. Secara alami, di mata para anggota Pelindung Hutan, pelajar yang berpengetahuan luas ini menjadi "ketua" mereka. Dan suatu hari, Tighnari menyadari bahwa sebutan dari teman-temannya untuknya telah berubah .... "Ketua Pelindung Hutan! Catatan hari ini sudah ditulis, silakan diperiksa!" "Ketua Pelindung Hutan! Aku menemukan sebuah paket di dekat Chinvat Ravine dan meletakkannya di kantor barang hilang." "Gawat ... Sag pergi ke mana? Ketua Pelindung Hutan, apa kamu melihatnya hari ini?" Awalnya dia mengira mereka salah mengucapkan kata. Tapi setelah beberapa kali diucapkan oleh mereka, alis Tighnari mulai berkerut. "Apa di tempat kita ada posisi yang namanya 'Ketua Pelindung Hutan'? Ah? Apa kalian sedang meniru cara pengucapan 'Mahamatra Agung'?" Singkatnya, karena Tighnari bersikeras, sebutan mereka kepadanya berubah menjadi "Tuan Pelindung Hutan", "Guru", atau "Tuan Tighnari". "'Tuan Pelindung Hutan' kedenganrannya terlalu hebat ... aku tidak bisa menerimanya." Ini adalah sebagian alasan yang diucapkan oleh Tighnari. "Aku takut kalau seseorang akan membicarakan sarkasme tentang 'Mahamatra Agung dan Mekanisme Badai'." Ini adalah sebagian alasan yang tidak diucapkan oleh Tighnari. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 3 |
Kisah Karakter 3 | Dahulu kala, ada bunga berwarna cerah di hutan yang disukai oleh orang Sumeru. Banyak orang yang membelinya untuk menghiasi kamar mereka, hingga perlahan-lahan menjadi sebuah tren. Namun sayangnya, begitu bunga ini meninggalkan hutan hujan, ia sulit untuk bertahan hidup. Bahkan setelah dipetik, ia hanya akan tetap segar selama satu atau dua hari. Tidak butuh waktu lama bagi bunga yang layu untuk dibuang begitu saja dan menjadi sampah yang menumpuk di tanah. Siapa pun yang melihat bunga-bunga itu yang berserakan di tanah itu, mereka akan merasa kasihan. Hal ini tentu saja tidak bisa dibiarkan, tidak hanya menimbulkan sampah dan polusi yang besar, tetapi dalam jangka panjang dapat berkontribusi pada kerusakan ekosistem hutan hujan. Namun, saat semua orang di Pelindung Hutan khawatir tentang hal ini, Tighnari menawarkan rencana kerja sama kepada para penjual bunga di kota: Tim Pelindung Hutan akan mengutus orang untuk membantu memetik bunga secara gratis. Sebagai gantinya, penjual harus berjanji untuk memberi tahu pelanggan bahwa kalau bunga dikembalikan sebelum layu keesokan harinya, mereka akan menerima kupon. Kupon ini dapat ditukar tiga hari kemudian dengan dekorasi yang dibuat dari bunga kering. Tentu saja, Tighnari bertanggung jawab untuk membimbing tim Pelindung Hutan untuk membuat dan menyediakan dekorasi bunga kering. Biaya kerajinannya terserah pada pembeli apakah ingin membayarnya atau tidak, anggap saja ini seperti penjualan untuk amal. Sebagian dari keuntungan akan diberikan kepada penjual, sebagai kompensasi atas kerja keras mereka menerima kembali bunga yang kering. Sebagian lagi akan diberikan kepada tim Pelindung Hutan sebagai biaya perawatan hutan hujan. Kerja sama itu berjalan lancar. Pedagang bunga terhindar dari kesulitan untuk pergi ke dalam hutan hujan dan memetik bunga setiap beberapa hari, namun mereka melihat keuntungan mereka meningkat pesat. Tim Pelindung Hutan menerapkan metode ilmiah yang ketat untuk menghitung jumlah pasti bunga yang akan dipetik, yang memungkinkan mereka memperoleh anggaran kecil untuk diinvestasikan kembali di hutan. Pembeli tidak hanya dapat menikmati bunga segar selama beberapa hari, tetapi juga mendapatkan kenang-kenangan yang berharga untuk waktu yang lama. Walaupun hasil dari rencana tersebut benar-benar memuaskan, beberapa Pelindung Hutan masih bertanya-tanya: "Mengapa tidak dilarang saja pemetikan bunga ini, bukannya ini cara yang lebih mudah?" Mendengar pertanyaan itu, Tighnari dengan tegas menggelengkan kepalanya dan menunjuk telinganya. "Kita tidak bisa melakukan hal seperti itu. Jika kita melarang penjualan bunga, orang akan memberontak dan mengumpulkan lebih banyak bunga. Sama seperti ketika kalian melarang anak-anak melakukan sesuatu, hal itu membuat mereka semakin ingin melakukannya." "Pada saat itu tiba, bahkan jika kita tidak peduli dengan rumor tentang tim Pelindung Hutan, kita juga akan sibuk dengan orang yang melanggar aturan dan mencuri bunga." "Selain itu, tren akan dengan cepat berubah. Jangan khawatir, orang-orang akan segera mengalihkan perhatian mereka ke hal yang lain." Kata-kata yang sangat masuk akal itu didukung oleh semua Pelindung Hutan, terutama Collei, yang mengangguk di setiap kata. "Dekorasi bunga kering yang diajarkan oleh Guru juga sangat populer di kalangan anak-anak!" * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Kisah Karakter 4 | Kaum Tighnari berasal biasanya memberikan kesan terasing kepada orang-orang karena jumlah mereka yang sedikit dan tidak pasti keberadaannya. Namun situasi Tighnari tampaknya berbeda. Meskipun dia mengabdikan dirinya untuk penelitian akademis dan hanya menghabiskan sedikit waktu untuk berhubungan dengan orang lain, dia pada akhirnya mempunyai banyak teman. Tighnari memiliki nilai yang sangat baik di Akademiya sejak awal dia masuk, dan banyak pelajar yang datang kepadanya untuk meminta nasihat dalam tugas kuliah mereka. Ketika diskusi berakhir, dia sering dimintai untuk berfoto. Tighnari seringkali tidak paham terhadap permintaan ini, tapi dia tetap menerimanya. Oleh karena itu, kesan "Tighnari tahu segalanya dan sangat baik untuk diajak bicara!" menyebar, membuat lebih banyak orang datang berkunjung untuk melihatnya, bahkan murid dari Darshan lain pun datang untuk bekerja sama dengannya. Sampai suatu hari, "popularitas" seperti itu menarik perhatian Mahamatra Agung Cyno .... Membentuk faksi dan mengumpulkan kekuatan ... ini salah satu pertanda korupsi akademis! Namun, setelah mengamati Tighnari secara diam-diam dalam jangka waktu yang panjang, Cyno menemukan kalau Tighnari banyak dicari oleh orang lain hanya karena dia terlalu "baik hati". Tighnari sendiri hanya fokus pada urusan akademisnya dan tidak terlalu memedulikan tawaran orang lain. Tentu saja dia tetap setuju untuk bekerja sama, tapi hanya demi memajukan penelitiannya dengan cara terbaik. Pada akhirnya, Cyno memiliki kesimpulan: "Orang ini adalah seseorang dengan bakat yang jujur, dapat diandalkan, dan tidak memiliki kemungkinan terseret korupsi akademis. Ancaman teratasi." Mungkin karena kesan inilah yang membuat Mahamatra Agung, yang dikenal suka menjauhkan diri dari pengetahuan dan pelajar, menjadi lengah dan berteman dengan Tighnari di kemudian hari. Faktor-faktor ini semua menjadi dasar bagi Tighnari pada pertemuan dengan teman-teman lainnya. "Gadis kecil ini ... Namanya 'Collei'?" "Tidak apa-apa jika kamu tidak bisa membaca. Semua orang memulai dari nol saat belajar hal baru, kamu tidak berbeda dari orang lain." "Bagaimana kalau kita mulai dengan belajar mengeja namamu?" * Terbuka saat Persahabatan Lv. 5 |
Kisah Karakter 5 | Orang-orang yang suka melakukan penelitian, baik mereka yang menikmatinya atau tidak, memiliki rasa ingin tahu yang sama tentang hal yang belum diketahui. Tighnari tidak terkecuali, dan memang, rasa ingin tahu sepertinya sudah ada sejak dia lahir. Ketika anak-anak seusianya masih membaca dongeng, Tighnari sudah membolak-balik peti dan rak yang berisikan buku akademik orang tuanya. Dari ayahnya, yang mempelajari serangga, ia akan mengambil buku pelajaran umum, dan dari ibunya yang ahli fosil, ia akan meminjam beberapa gambar beberapa fosil. Dengan cara ini, Tighnari kecil memasukkan banyak pengetahuan yang bisa atau tidak bisa dia pahami ke dalam otaknya sambil memegang ekornya. Namun lambat laun, Tighnari menyadari kalau semakin dia mengetahui lebih banyak hal, semakin dia ingin mengetahui lebih banyak hal yang tidak diketahui. Misalnya, mengapa orang lain tidak memiliki telinga dan ekor yang sama dengan kaumnya? Setelah mengobrak-abrik buku-buku kuno yang bisa ditemukan di rumahnya, Tighnari menemukan sebuah manuskrip yang ditinggalkan oleh leluhurnya yang berkaitan dengan "Valuka Shuna". Menurut catatan, Valuka Shuna adalah ras yang tunduk pada Raja Deshret. Mereka hidup di gurun yang luas, sebagian besar memiliki bulu berwarna terang dan telinga besar yang sangat baik dalam menghilangkan panas. Kemudian, malapetaka datang dan menghancurkan kerajaan Raja Deshret. Valuka Shuna bertahan hidup karena anugerah Archon Dendro, yang mengubah bulu mereka menjadi hijau. "Perlu diketahui bahwa meskipun Valuka Shuna tercatat lebih mirip rubah, arti nama mereka adalah 'anjing gurun besar'." "Menurut seorang teman manusiaku yang memiliki hubungan yang sangat dekat dengan hutan, seorang makhluk kecil yang dikenal sebagai Aranara yang memberi mereka nama Valuka Shuna ini." "Ya ampun," pikir Tighnari muda dengan kaget, "jadi aku adalah 'anjing gurun besar'!" Lebih tepatnya, adalah fakta bahwa leluhurnya telah hidup bersama Valuka Shuna hingga akhirnya mewarisi beberapa sifat mereka. Tetapi ini semua tidak penting di mata anak yang bersemangat. Tighnari segera meminta ayahnya untuk membawa dirinya, "anjing besar gurun", dalam ekspedisi gurun berikutnya untuk melihat-lihat! Sayangnya, mereka mengalami hal yang tidak terduga. Baru beberapa meter menuju gurun, Tighnari jatuh pingsan karena panas dan harus dilarikan kembali ke hutan hujan. "Oh tidak," pikir Tighnari sambil memulihkan diri di rumah pohonnya, "'anjing gurun besar' telah melemah di generasiku." Bertahun-tahun kemudian, anak bodoh itu menjadi pelajar yang andal. Peristiwa ini pun telah menjadi lelucon masa lalu. Saat ini, Tighnari tidak hanya tahu mengapa Aranara kecil itu memberi mereka nama ini, tapi juga tahu mengapa dia mudah pingsan karena panasnya gurun. Alasan yang pertama sederhana. Rubah dan anjing pada dasarnya merupakan satu keluarga dalam biologi, Aranara yang memberikan nama ini pastilah orang berbudaya. Alasan untuk yang terakhir, meskipun Tighnari enggan mengakuinya, tapi mungkin ada hubungannya dengan apa yang dikatakan ayahnya saat mengelus rambutnya sambil tersenyum. "Rambut anak ini sangat hijau sehingga sulit menahan panasnya gurun!" * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
Kaca Pembesar Pertama Pelajar | Saat Tighnari kecil menjelajahi hutan hujan sendirian, dia akan membawa kaca pembesar bersamanya. Itu adalah hadiah dari ibunya. Desainnya ringan dan praktis, alat ini dapat langsung dikenali sebagai alat yang cocok untuk anak-anak. "Telingamu dapat membantumu mendengar suara dari jarak yang sangat jauh, jadi biarkan kaca pembesar ini membantumu melihat benda yang kecil!" Jadi Tighnari menggunakan kaca pembesar ini untuk melihat bulu-bulu di balik dedaunan, serbuk sisik dari sayap kupu-kupu, dan jejak ular di hutan hujan .... Melalui pengamatan, pengumpulan, dan pertimbangan bertahap inilah dia akhirnya diterima di Amurta terbesar di Akademiya, dan memulai perjalanan pendidikan resminya di bawah Sage Amurta. Tighnari meletakkan kaca pembesar, yang sudah usang karena sering digunakan di atas surat undangan Akademiya, meletakkan tangannya di pipinya, dan berpikir panjang. Pada akhirnya, dia dengan hati-hati mengubah kaca pembesar yang menemaninya sejak kecil menjadi ornamen yang bisa dipasang di pakaian. Dia tahu begitu dia memasuki Akademiya, dia akan mempelajari buku-buku yang lebih kompleks dan mengakses instrumen yang lebih canggih, dan kaca pembesar pelajar pemula yang sudah usang ini tidak memiliki tempat untuk digunakan. Namun, kaca pembesar ini akan selalu menjadi pendampingnya dalam menggali pengetahuan dan menemani dirinya melihat daratan yang lebih luas. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Vision | Konferensi akademik tidak dapat dihindari di Akademiya, tidak peduli apakah seseorang ada di sini untuk belajar atau bekerja. Orang yang berdiri di ruang kelas berbicara dengan percaya diri, hadirin pun mendengar dengan antusias. Hal ini biasanya terlihat dalam konferensi akademik. Tapi sebenarnya, ketika menjelajahi lautan pengetahuan yang luas, peneliti mana yang tidak akan membuat kesalahan dalam penelitian mereka? Pada salah satu konferensi yang dihadiri Tighnari, seorang pembicara berbicara tentang hal-hal yang tidak sesuai dengan pengetahuan Tighnari. Saat itu, Tighnari hanyalah seorang murid yang mendengarkan konferensi. Dia tanpa sadar melihat sekeliling, tetapi teman sekelas dan guru di sekitarnya tidak ada yang mengatakan apa-apa. Apa yang harus dia lakukan? Mungkin semua orang memang tahu apa masalahnya, tetapi tidak ingin membuat pembicara kehilangan muka. Atau mungkin cuma dia satu-satunya yang menyadari masalahnya, dan kalau dia tidak bicara apa pun sekarang, informasi yang salah akan tersebar .... Tapi setelah ragu sejenak, Tighnari pada akhirnya memantapkan keputusannya. Meskipun status dan tontonan yang merupakan rintangan ada di depan mata, tapi sikap ketelitian terhadap pengetahuan akhirnya menang. Bagaimanapun, pengetahuan itu seperti bintang yang bersinar di langit malam. Tidak ada yang akan menggoyahkan jalannya. Dengan pemikirannya ini, Tighnari mengangkat tangannya .... "Maaf. Boleh saya menyela sebentar ...." Pelajar yang ada di atas panggung pada awalnya sedikit terkejut mendengar suaranya yang masih seperti anak-anak, tetapi bereaksi dengan cepat dan mengizinkan Tighnari untuk mengutarakan pemikirannya. Tighnari telah melakukan hal yang benar. Setelah mendengarkan informasi yang cukup dari Tighnari, pelajar dengan terbuka menerima koreksi dari Tighnari. Setelah mendengarkan diskusi mereka, beberapa guru dan murid lain juga berpartisipasi dalam topik tersebut, yang mengarah pada sudut penelitian baru tentang topik yang dibahas pada konferensi ini. Tighnari bahkan menerima kartu nama dari beberapa pelajar terkenal selama diskusi. Setelah seluruh kejadian selesai, Tighnari menghela napas lega. Sungguh beruntung ... Tidak, sungguh menggembirakan bahwa mereka yang berdiskusi bersamanya tentang akademik adalah orang-orang yang juga menganggap serius pengetahuan. Saat itu, Tighnari tidak menyangka sesuatu yang membuatnya semakin merasa beruntung dan bahagia akan terjadi lagi nanti. Ketika konferensi berakhir dan Tighnari beranjak untuk pergi, dia mendengar suara "kling!" yang terdengar dengan jelas dan jernih. Itu adalah suara Vision yang jatuh dari saku pakaiannya ke atas kursi. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
373 responses to “Tighnari”
Hands down, the ugliest design ever since Xinyan. I can’t even bring myself to talk about those ears – only for the super cringy crowd. Those baggy, jester-like pants in red and blue are just hideous.The gloves and boots in blue-green-white-black scream fresh out of high school. The so-called “cloak” with two random green sheets is just nonsense. And what’s up with that rope hanging from the waist in blue and purple? And that unidentifiable thing on the shoulders? Seriously, who came up with this mess? Must’ve been some drunk designer, no doubt.
I want a new skin, this is the most stupid fk up I’ve ever seen.
can u kill yourself like genuinely
IM CRYING
Maybe not THE ugliest, but it’s so incohesive. The colours?? The hoodie??? There’s no committment to a good aesthetic here. The haircut is awful to.
Also, peach. I think you’ve been online too much. Is this really how you talk to people?
Chiori when she downs two full bottles of beers be like:
got c1 and I am not sad.
You shouldn’t be, Tighnari is goated
My opinion, Tighnari doesn’t belong in standard banner. He is far too good. I have other great 5 stars like Alhaitham but I main Tighnari because of how useful he is! Ever since I got him I do not consider him a lost he is a win win win! Gooooooood Hoyo give him his own banner again!
Bland and mid design just like the rest standard banner, should been a 4* tbh.
ok hater
Non Tighnari-haver behavior
bro lost to dehya LMAO