Kaveh

Kaveh
KavehNameKaveh
TitleEmpyrean Reflection
OccupationIndependent Design Studio
AssociationSUMERU
RarityRaritystrRaritystrRaritystrRaritystr
WeaponWeapon Claymore
ElementElement Dendro
Day of Birth9
Month of Birth7
Vision (Introduced)Dendro
Constellation (Introduced)Paradisaea
Chinese Seuyu刘三木
Japanese Seuyu内田雄馬
English SeuyuBen Balmaceda
Korean SeuyuLee Jeong-min
DescriptionSeorang arsitek terkenal dari Sumeru yang memedulikan terlalu banyak hal. Pecinta estetika yang terganggu oleh realita.
Character Ascension Materials
Nagadus Emerald Sliver
Nagadus Emerald Fragment
Nagadus Emerald Chunk
Nagadus Emerald Gemstone
Quelled Creeper
Mourning Flower
Fungal Spore
Luminescent Pollen
Crystalline Cyst Dust
Skill Ascension Materials
Teachings of Ingenuity
Guide to Ingenuity
Philosophies of Ingenuity
Primordial Greenbloom
Crown of Insight

Table of Content
Stats
Skills
Skill Ascension
Related Items
Gallery
Sounds
Quotes
Stories

Stats

LvHPAtkDefCritRate%CritDMG%Bonus EMMaterialsTotal Materials
1100319.5962.955.0%50.0%0%
20257750.32161.715.0%50.0%0%
Nagadus Emerald Sliver1
Mourning Flower3
Fungal Spore3
Mora20000
Nagadus Emerald Sliver1
Mourning Flower3
Fungal Spore3
Mora20000
20+332664.96208.745.0%50.0%0%
40498297.3312.665.0%50.0%0%
Nagadus Emerald Fragment3
Quelled Creeper2
Mourning Flower10
Fungal Spore15
Mora40000
Nagadus Emerald Sliver1
Mourning Flower13
Fungal Spore18
Mora60000
Nagadus Emerald Fragment3
Quelled Creeper2
40+5514107.7346.085.0%50.0%24
506343123.88398.075.0%50.0%24
Nagadus Emerald Fragment6
Quelled Creeper4
Mourning Flower20
Luminescent Pollen12
Mora60000
Nagadus Emerald Sliver1
Mourning Flower33
Fungal Spore18
Mora120K
Nagadus Emerald Fragment9
Quelled Creeper6
Luminescent Pollen12
50+7052137.74442.625.0%50.0%48
607881153.92494.625.0%50.0%48
Nagadus Emerald Chunk3
Quelled Creeper8
Mourning Flower30
Luminescent Pollen18
Mora80000
Nagadus Emerald Sliver1
Mourning Flower63
Fungal Spore18
Mora200K
Nagadus Emerald Fragment9
Quelled Creeper14
Luminescent Pollen30
Nagadus Emerald Chunk3
60+8413164.32528.035.0%50.0%48
709241180.48579.965.0%50.0%48
Nagadus Emerald Chunk6
Quelled Creeper12
Mourning Flower45
Crystalline Cyst Dust12
Mora100K
Nagadus Emerald Sliver1
Mourning Flower108
Fungal Spore18
Mora300K
Nagadus Emerald Fragment9
Quelled Creeper26
Luminescent Pollen30
Nagadus Emerald Chunk9
Crystalline Cyst Dust12
70+9773190.88613.375.0%50.0%72
8010602207.06665.375.0%50.0%72
Nagadus Emerald Gemstone6
Quelled Creeper20
Mourning Flower60
Crystalline Cyst Dust24
Mora120K
Nagadus Emerald Sliver1
Mourning Flower168
Fungal Spore18
Mora420K
Nagadus Emerald Fragment9
Quelled Creeper46
Luminescent Pollen30
Nagadus Emerald Chunk9
Crystalline Cyst Dust36
Nagadus Emerald Gemstone6
80+11134217.46698.785.0%50.0%96
9011962233.64750.775.0%50.0%96

Skills

Active Skils

Normal Attack: Schematic SetupNormal Attack: Schematic Setup
Normal Attack
Melancarkan hingga 4 serangan berturut-turut menggunakan Mehrak.

Charged Attack
Terus menguras Stamina untuk melancarkan tebasan berkelanjutan.
Diakhiri dengan sebuah tebasan yang sangat kuat.

Plunging Attack
Menerjang dari udara untuk menghantam tanah, menyerang semua musuh di jalurnya dan mengakibatkan DMG Area saat mendarat.
Lv1Lv2Lv3Lv4Lv5Lv6Lv7Lv8Lv9Lv10Lv11Lv12Lv13Lv14Lv15
DMG Tahap 176.19%82.39%88.59%97.45%103.65%110.74%120.48%130.22%139.97%150.6%161.23%171.86%182.49%193.12%203.75%
DMG Tahap 269.64%75.31%80.98%89.07%94.74%101.22%110.13%119.03%127.94%137.66%147.37%157.09%166.81%176.53%186.24%
DMG Tahap 384.26%91.12%97.98%107.78%114.63%122.47%133.25%144.03%154.81%166.56%178.32%190.08%201.83%213.59%225.35%
DMG Tahap 4102.69%111.05%119.41%131.35%139.7%149.26%162.39%175.53%188.66%202.99%217.32%231.65%245.97%260.3%274.63%
DMG Berputar Charged Attack53.15%57.47%61.8%67.98%72.31%77.25%84.05%90.85%97.64%105.06%112.48%119.89%127.31%134.72%142.14%
DMG Akhir Charged Attack96.15%103.97%111.8%122.98%130.81%139.75%152.05%164.35%176.64%190.06%203.48%216.89%230.31%243.72%257.14%
Konsumsi Stamina Charged Attack40 / dtk40 / dtk40 / dtk40 / dtk40 / dtk40 / dtk40 / dtk40 / dtk40 / dtk40 / dtk40 / dtk40 / dtk40 / dtk40 / dtk40 / dtk
Durasi Maksimum5 dtk5 dtk5 dtk5 dtk5 dtk5 dtk5 dtk5 dtk5 dtk5 dtk5 dtk5 dtk5 dtk5 dtk5 dtk
DMG Selama Plunging74.59%80.66%86.73%95.4%101.47%108.41%117.95%127.49%137.03%147.44%157.85%168.26%178.66%189.07%199.48%
DMG Plunging Attack Rendah/Tinggi149.14% / 186.29%161.28% / 201.45%173.42% / 216.62%190.77% / 238.28%202.91% / 253.44%216.78% / 270.77%235.86% / 294.6%254.93% / 318.42%274.01% / 342.25%294.82% / 368.25%315.63% / 394.24%336.44% / 420.23%357.25% / 446.23%378.06% / 472.22%398.87% / 498.21%
Artistic IngenuityArtistic Ingenuity
Menggunakan kemampuan pemetaan Mehrak untuk menyerang. Mehrak akan melakukan pindaian berbentuk lingkaran dan mengakibatkan Dendro DMG Area. Seluruh Dendro Core yang berada di dalam area pemindaiannya juga akan langsung meledak.

Mehrak diciptakan melalui modifikasi teknologi kuno, dan mungkin memiliki beberapa fungsi lain selain dari tugas pemetaan ....
Lv1Lv2Lv3Lv4Lv5Lv6Lv7Lv8Lv9Lv10Lv11Lv12Lv13Lv14Lv15
DMG Skill204%219.3%234.6%255%270.3%285.6%306%326.4%346.8%367.2%387.6%408%433.5%459%484.5%
Cooldown6 dtk6 dtk6 dtk6 dtk6 dtk6 dtk6 dtk6 dtk6 dtk6 dtk6 dtk6 dtk6 dtk6 dtk6 dtk
Painted DomePainted Dome
Melepaskan seluruh energi Mehrak untuk menciptakan sebuah ruang pemetaan berbentuk kubus dan mengakibatkan Dendro DMG Area pada semua musuh di dalamnya, juga akan membuat seluruh Dendro Core dalam area jangkauan serangan ini langsung meledak. Selain itu, kemampuan bertarung Kaveh juga akan meningkat untuk jangka waktu tertentu:
·Meningkatkan area serangan Normal Attack, Charged Attack, dan Plunging Attack milik Kaveh, serta mengonversi DMG serangan Kaveh menjadi Dendro DMG yang tidak bisa ditimpa Elemental Infusion lainnya.
·Dendro Core dari reaksi Bloom yang dipicu oleh Karakter sendiri di dalam party akan mengakibatkan DMG lebih besar saat meledak.
·Ketahanan Kaveh terhadap interupsi meningkat.
Efek-efek ini akan hilang saat Kaveh meninggalkan medan pertempuran.

"Setiap gaya bangunan mencerminkan pandangan arsiteknya yang unik terhadap dunia. Dari sudut pandang ini, bisa dibilang kalau bangunan itu sendiri merupakan gabungan dari ingatan manusia."
Lv1Lv2Lv3Lv4Lv5Lv6Lv7Lv8Lv9Lv10Lv11Lv12Lv13Lv14Lv15
DMG Skill160%172%184%200%212%224%240%256%272%288%304%320%340%360%380%
Durasi12 dtk12 dtk12 dtk12 dtk12 dtk12 dtk12 dtk12 dtk12 dtk12 dtk12 dtk12 dtk12 dtk12 dtk12 dtk
Bonus DMG Ledakan Dendro Core27.49%29.55%31.61%34.36%36.42%38.48%41.23%43.98%46.73%49.48%52.23%54.98%58.41%61.85%65.28%
Cooldown20 dtk20 dtk20 dtk20 dtk20 dtk20 dtk20 dtk20 dtk20 dtk20 dtk20 dtk20 dtk20 dtk20 dtk20 dtk
Konsumsi Energy808080808080808080808080808080

Passive Skills

The Art of BudgetingThe Art of Budgeting
Saat membuat Perabotan jenis Hiasan, Bangunan, dan Taman, Kaveh memiliki 100% kemungkinan untuk mendapatkan kembali sebagian materialnya.
An Architect's UndertakingAn Architect's Undertaking
Saat DMG yang diakibatkan Dendro Core (termasuk DMG dari Burgeon dan Hyperbloom) mengenai Kaveh, maka Kaveh akan memulihkan HP sebesar 300% Elemental Mastery Kaveh. Efek ini dapat terpicu sekali setiap 0,5 detik.
A Craftsman's Curious ConceptionsA Craftsman's Curious Conceptions
Selama Painted Dome berlangsung, Elemental Mastery Kaveh akan meningkat 25 poin setelah Normal Attack, Charged Attack, atau Plunging Attack Kaveh mengenai musuh. Efek ini dapat terpicu sekali setiap 0,1 detik dan dapat ditumpuk hingga 4 lapis.
Efek ini akan hilang setelah efek Painted Dome berakhir.

Constellations

Sublime SalutationsSublime Salutations
Selama 3 detik setelah melancarkan Artistic Ingenuity, Dendro RES Kaveh akan meningkat 50% dan Bonus Pemulihan yang diterima Kaveh meningkat 25%.
Grace of Royal RoadsGrace of Royal Roads
Selama Painted Dome berlangsung, Normal ATK SPD Kaveh meningkat 15%.
Profferings of Dur UntashProfferings of Dur Untash
Meningkatkan 3 level Painted Dome.
Maksimum: Lv. 15.
Feast of ApadanaFeast of Apadana
DMG ledakan Dendro Core dari reaksi Bloom yang dipicu oleh Kaveh meningkat 60%.
Treasures of BonkhanakTreasures of Bonkhanak
Meningkatkan 3 level Artistic Ingenuity.
Maksimum: Lv. 15.
Pairidaeza's DreamsPairidaeza's Dreams
Saat Normal Attack, Charged Attack, atau Plunging Attack Kaveh mengenai musuh selama Painted Dome berlangsung, serangan Kaveh akan melancarkan Pairidaeza's Light di posisi musuh berada, mengakibatkan Dendro DMG Area sebesar 61,8% ATK Kaveh dan meledakkan semua Dendro Core di dalam area serangan tersebut. Efek ini dapat terpicu sekali setiap 3 detik.

Skill Ascension

Sounds

TitleENCNJPKR
Party Switch
Party Switch when teammate is under 30% HP
Party Switch under 30% HP
Opening Chest
Normal Attack
Medium Attack
Heavy Attack
Taking Damage (Low)
Taking Damage (High)
Battle Skill #1
Battle Skill #3
Sprinting Starts
Jumping
Climbing
Heavy Breathing (Climbing)
Open World Gliding (Start)
Open World Idle
Fainting
Idle Performance

Quotes

Audio Language:
TitleVoiceOver
Halo
Mengobrol: Keindahan
Mengobrol: Mengusir Bosan
Mengobrol: Sentuhan Akhir
Ketika Turun Hujan
Ketika Petir Menyambar
Ketika Turun Salju
Ketika Matahari Bersinar
Di Padang Pasir
Selamat Pagi
Selamat Siang
Selamat Malam
Selamat Tidur
Tentang Kaveh Sendiri: Profesional
Tentang Kaveh: Seni
* Terbuka saat Persahabatan Lv. 4
Tentang Kita: Apresiasi
Tentang Kita: Idealisme
* Terbuka saat Persahabatan Lv. 6
Tentang Vision
* Terbuka saat Persahabatan Lv. 4
Berbagi Cerita
Cerita yang Menarik
Tentang Lesser Lord Kusanali
* Terbuka saat Persahabatan Lv. 4
Tentang Alhaitham: Temperamen
* Terbuka saat Persahabatan Lv. 4
Tentang Alhaitham: Urusannya Rumit
* Terbuka saat Persahabatan Lv. 4
Tentang Tighnari
* Terbuka saat Persahabatan Lv. 4
Tentang Dori
* Terbuka saat Persahabatan Lv. 4
Tentang Cyno
* Terbuka saat Persahabatan Lv. 4
Tentang Collei
* Terbuka saat Persahabatan Lv. 4
Tentang Nilou
* Terbuka saat Persahabatan Lv. 4
Tentang Faruzan
* Terbuka saat Persahabatan Lv. 4
Mengenal Kaveh: I
Mengenal Kaveh: II
* Terbuka saat Persahabatan Lv. 3
Mengenal Kaveh: III
* Terbuka saat Persahabatan Lv. 4
Mengenal Kaveh: IV
* Terbuka saat Persahabatan Lv. 5
Mengenal Kaveh: V
* Terbuka saat Persahabatan Lv. 6
Hobi Kaveh
Kekhawatiran Kaveh
Makanan Favorit
Makanan yang Tidak Disukai
Menerima Hadiah: I
Menerima Hadiah: II
Menerima Hadiah: III
Ulang Tahun
Perasaan Tentang Ascension: Permulaan
* Terbuka saat Ascension tahap 1
Perasaan Tentang Ascension: Persiapan
* Terbuka saat Ascension tahap 2
Perasaan Tentang Ascension: Klimaks
* Terbuka saat Ascension tahap 4
Perasaan Tentang Ascension: Konklusi
* Terbuka saat Ascension tahap 6
Elemental Skill: I
Elemental Skill: II
Elemental Skill: III
Elemental Burst: I
Elemental Burst: II
Elemental Burst: III
Membuka Peti Harta: I
Membuka Peti Harta: II
Membuka Peti Harta: III
HP Rendah: I
HP Rendah: II
HP Rendah: III
HP Rekan Rendah: I
HP Rekan Rendah: II
Gugur: I
Gugur: II
Gugur: III
Menerima Serangan Hebat: I
Menerima Serangan Hebat: II
Bergabung ke Party: I
Bergabung ke Party: II
Bergabung ke Party: III

Stories

TitleText
Info KarakterDi bangsa Sumeru yang penuh dengan orang-orang berbakat, banyak sekali pilihan yang terlintas di pikiran orang-orang ketika mencari seorang desainer. Tapi ketika menyangkut arsitek, satu nama yang terpikirkan adalah Kaveh.
Sebagai lulusan Kshahrewar, dia dipuji sebagai arsitek terbaik dalam beberapa dekade terakhir dan dikenal sebagai "Bintang Kshahrewar". Namun Kaveh sendiri sayangnya tidak terkesan oleh gelar ini.
Ketenaran dan gelar adalah pengakuan sekaligus beban baginya. Contohnya, sampai hari ini, kebangkrutannya adalah hal yang memalukan bagi Kaveh. Mereka yang tidak memiliki gelar bisa saja mengakui terang-terangan mengenai hal ini, tapi pengakuan seperti ini bisa merusak reputasi seorang arstitek terkenal. Kalau berbicara secara faktual, kejujuran yang berlebihan akan berdampak pada kredibilitasnya. Karena itu, Kaveh menghindari topik keuangan dan menjalani harinya dengan berpura-pura menjadi seseorang yang selalu hidup mudah.
Untungnya karena kemampuannya dalam bidang desain dan selera estetikanya yang luar biasa, orang-orang yakin akan bakatnya, begitu juga topeng yang dikenakannya.
Lagi pula, apa sih yang bisa membebani Kaveh, si arsitek berbakat?
Kisah Karakter 1Sampai hari ini, di Istana Alcazarzaray ataupun berbagai bagian Akademiya, murid-murid Kshahrewar masih berspekulasi dan membicarakan tentang alumni mereka, Kaveh. Dalam hati murid satu Darshan-nya, Kaveh adalah seorang jenius dalam beberapa dekade terakhir ini dan adalah seorang arsitek terkenal. Melalui karyanya yang luar biasa, Kaveh berhasil mengukir namanya dalam sejarah Akademiya. Jika kamu bertemu dengan murid Kshahrewar, mungkin telingamu bisa berdarah mendengarkan mereka menjabarkan semua prestasi Kaveh: Merancang Istana Alcazarzaray sendiri, merenovasi mercusuar tua yang terkenal di Pelabuhan Ormos, memodifikasi lift dan struktur penanganan kargo di pelabuhan, perannya sebagai pionir dalam cara mengoptimalisasi ruangan yang ramah lingkungan, dan seterusnya ....
Seiring bertambahnya prestasinya, nama Kaveh menjadi lebih dari sekadar nama bagi banyak orang dan lebih identik dengan pencapaian di bidang desain. Banyak yang mendambakan memiliki resume sepertinya: Berbakat dalam segala urusan studi, mendapatkan undangan untuk bekerja di berbagai institut konstruksi setelah lulus, lalu keluar setelah beberapa tahun untuk memulai karir dengan namanya sendiri.
Yang diketahui orang luar tentang hidupnya cuma sampai di sini saja, dan hampir tidak ada yang mengetahui tentang kebenaran di balik cerita ini — kebenaran yang disembunyikan Kaveh sendiri. Memang benar dia adalah seorang arsitek yang berbakat. Tapi sayangnya itu bukan berarti hidupnya sempurna seperti yang diasumsikan orang lain.
Berdasarkan pengalamannya di masa lalu, Kaveh menarik kesimpulan kalau kesalahpahaman itu menyebalkan, tapi tak terhindarkan. Beberapa orang terkadang bisa salah menilai dan dipengaruhi oleh stereotip. Contohnya reaksi pertama orang setelah mendengar kata "arsitek" adalah seseorang yang bisa menghasilkan Mora dengan gampang hanya dengan menjentikkan jari mereka, dan menjadi terkenal hanya dengan beberapa goresan pena. Dan ketika mereka mendengar kata "seni", seringkali mereka memiliki pandangan tak berdasar mengenai seseorang yang memiliki watak lesu, egois, suasana hati yang bisa berubah dalam sekejap dari suram menjadi liar, dan suka memerintah orang lain.
Kaveh tidak cocok dengan stereotip ini sama sekali. Dia tidak bisa menyelesaikan desainnya hanya dengan satu goresan pena dan selalu melakukan setiap pekerjaannya dengan sungguh-sungguh. Dia berpakaian seperti orang sukses, tapi dia tidak pernah menilai sebuah proyek hanya dari bayarannya. Prinsipnya jauh melebihi kebanyakan orang di Sumeru. Dia percaya bahwa "seni" adalah sumber kehidupan sebuah desain, namun dia tidak mengorbankan tujuan ataupun kepraktisan humanistik dalam prosesnya. Jadi saat melakukan proyeknya, dia rela melakukan kompromi untuk kedua hal ini. Kadang dia merelakan waktu istirahatnya, kadang dekorasi untuk seninya .... dan kadang bahkan upahnya sendiri.
Bertahun-tahun berlalu, dan dia akhirnya berhasil. Setelah Istana Alcazarzaray selesai dibangun, namanya pun dikenal di seluruh Sumeru. Rekannya terkagum-kagum dengan istana legendaris yang bertengger di atas pohon raksasa dan memuji imajinasi sang perancang. Mereka memuji caranya memadukan fungsionalitas dan narasi budaya dalam desainnya yang elegan, caranya menghasilkan pengerjaan mewah yang masih memiliki unsur presisi dan keanggunan, serta mengubah suasana pegunungan di sekitarnya dengan kehadirannya. Tidak ada yang bisa menyangkal kalau Istana Alcazarzaray adalah sebuah eksperimen yang sukses.
Namun rekan-rekannya tidak tahu bahwa Kaveh bangkrut karena proyek ini akibat prinsip pribadi, akumulasi masalah, dan alasan lainnya. Kebenaran mengenai penderitaan di balik kesuksesannya disembunyikan dengan baik oleh Kaveh.
* Terbuka saat Persahabatan Lv. 2
Kisah Karakter 2Kaveh berasal dari keluarga pelajar di Sumeru. Ayahnya berasal dari Rtawahist dan pernah bekerja di Akademiya. Sedangkan ibunya adalah lulusan Kshahrewar dan adalah seorang arsitek terkenal seperti Kaveh. Dipengaruhi oleh orang tuanya, Kaveh menunjukkan minat pada desain arsitektur sejak muda. Mereka akan duduk bersama di ruang tamu saat Kaveh memainkan mainan balok yang dibelikan orang tuanya.
Rumah mereka adalah rumah yang tidak memerlukan kata-kata, dan persepsi Kaveh mengenai "rumah" terbentuk dari masa ini.
Namun hari-hari bahagianya tidak bertahan lama. Beberapa tahun sebelum Kaveh memasuki Akademiya, ayahnya mengikuti Kejuaraan Antar Darshan yang diselenggarakan Akademiya atas dorongan dan permintaan Kaveh. Kejuaraan ini bukanlah sesuatu yang rumit, tapi ayah Kaveh yang diperkirakan akan menang, tidak hanya kalah tipis, tapi juga hilang sementara setelah itu.
Tak lama kemudian, kabar buruk datang. Ayahnya tewas dalam kecelakaan di padang pasir. Berita yang begitu mendadak ini sontak membuat kondisi hati baik sang ibu maupun anaknya menjadi kacau balau. Ibu Kaveh yang memiliki kepribadian sensitif sangat terpukul dengan kematian suaminya dan membuatnya depresi berat untuk waktu yang sangat lama. Di sisi lain, setiap kali Kaveh memejamkan matanya untuk tidur, dia akan melihat ayahnya tertawa dan berjanji untuk membawakan sesuatu untuknya saat dia keluar dari rumah. Kaveh muda menyadari bahwa jika dia tidak mengatakan apa-apa, ayahnya mungkin tidak akan ikut serta dalam kejuaraan itu lalu hilang sesudahnya dan kehilangan nyawanya. Tapi sebanyak apa pun dia memohon, masa lalu tidak bisa diubah. Kematian ayahnya, penderitaan ibunya ... semua yang terjadi tidak bisa diurungkan lagi karena satu hal yang dia ucapkan. Sejak hari itu, hidup Kaveh dipenuhi dengan rasa bersalah.
Ibunya pernah berkata bahwa ayahnya adalah seseorang yang baik hati, dan dapat menghabiskan hidup di sisinya membuatnya bahagia. Dan memang benar sejak kepergian ayahnya, ibunya tak pernah lagi tersenyum. "Rumah" berubah dari tempat berlindung yang hangat dan cerah menjadi tempat yang dingin dan sepi. Kaveh sering melihat ibunya duduk di sofa menatap tangannya yang bergemetar. Dia tidak bisa lagi menggambar ataupun berpikir. Setiap kali ini terjadi, Kaveh merasa seolah-olah ada tangan raksasa yang meremukkannya ke tanah, dan bertanya pada dirinya sendiri berulang kali dalam benaknya: Jika bukan karenaku, seperti apa keluarga ini sekarang?
Saat itu dia masih muda, tidak banyak yang bisa dilakukannya. Dipenuhi rasa bersalah, dia akan melakukan yang terbaik untuk menemani ibunya dan tidak pernah memasang wajah sedih di dekatnya. Dia mendukungnya dengan segala cara, meskipun tahu itu hanya hal kecil.
Di tengah kekacauan ini, Kaveh mencapai usia sekolah dan masuk ke Darshan Kshahrewar. Di masa ini, Kaveh pun menghabiskan lebih sedikit waktu dengan ibunya. Karena itu ibunya melakukan perjalanan ke Fontaine untuk memenangkan hatinya. Sekembalinya ke Sumeru, dia menyampaikan kabar baik bahwa dia menerima tawaran kerja di sana kepada Kaveh. Kaveh tahu dia akan tinggal sendiri, tapi meskipun demikian, dia menyetujuinya dan bahkan mengantarnya di hari keberangkatannya.
Kaveh terus berdiri dan mengawasi bahkan ketika kapalnya sudah lama meninggalkan pelabuhan. Kaveh akan sangat merindukannya, tapi dia tahu bahwa meninggalkan tempat yang mewakili begitu banyak penderitaan adalah pilihan terbaik untuk ibunya. Demi kebahagiaannya, Kaveh tidak akan pernah mengakui kesepiannya. Dia meyakinkan ibunya bahwa dia sudah dewasa sekarang dan bisa hidup mandiri. Jika di kemudian hari dia terjaga di malam hari karena kesepian, rasa sakit, atau memikirkan keluarganya yang tercerai-berai, semua ini hanyalah hukuman baginya yang sudah menghasut ayahnya untuk mengikuti kejuaraan. Mereka yang menyakiti orang tuanya pantas mendapatkan semua penderitaan yang mendatanginya dan hidup dengan beban ini.
Pola pikir ini telah menemaninya sejak itu. Bisa dibilang "rumah" telah mengajari Kaveh cara merawat dan sepenuhnya menghindari menyakiti orang lain. Dia menghabiskan bertahun-tahun terobsesi dengan kepribadian dan cita-citanya sendiri, membantu semua orang yang meminta bantuannya, tidak menentang orang lain walaupun dia ingin menolaknya. Tidak peduli seberapa banyak perbuatan baik yang dilakukannya, dia masih didera rasa bersalah. Karena itu, dia tidak bisa hidup hanya dengan mengandalkan perbuatan baik, dan sering berpikir bahwa dia harus dihukum untuk setiap keputusan yang dia buat, dan bahkan menemukan kenyamanan dalam rasa sakit itu.
Jika Kaveh bisa diumpamakan sebagai sebuah patung, dia adalah sebuah patung yang tampak sempurna dari segala sudut, tapi akan hancur tak bersisa bila kamu menemukan satu titik lemah dalam intinya.
* Terbuka saat Persahabatan Lv. 3
Kisah Karakter 3Setelah lulus, Kaveh mulai dengan membantu proyek kelompok bersama murid lain sesama Darshan yang memiliki guru yang berbeda. Sebagai seorang pemula yang bertanggung jawab atas bagian desain, pekerjaan ini membebani dirinya. Tapi Kaveh selalu mengakui dirinya adalah orang yang keras kepala, dan dia akan terus menghabiskan seluruh waktu dan tenaganya untuk bekerja. Selama dua tahun, dia pun bekerja siang dan malam untuk orang lain dalam segala macam proyek.
Setelah mendapatkan pengalaman yang cukup, Kaveh meninggalkan kerja sama ini untuk bekerja di bawah namanya sendiri dan mengumpulkan klien yang menyukai gayanya. Banyak yang memintanya untuk merancang bangunan, dan begitulah karir Kaveh dimulai. Berkat kerja kerasnya dia bisa menabung sejumlah besar Mora. Tapi tak lama kemudian, Kaveh mengalami kebuntuan. Permintaan pasar yang sebenarnya sangatlah berbeda dari yang dipelajarinya di Akademiya. Lebih praktis, materialistis, dan persyaratan klien jauh lebih sulit dipenuhi dibandingkan yang diminta gurunya. Selain itu, tren akademik di Sumeru juga menggangu pekerjaannya. Dia mulai menyadari bahwa seperti yang dikatakan seseorang, cita-cita dan karirnya tidak mudah diwujudkan.
Pemikiran dan pandangan para peneliti terus diperbarui. Banyak dari mereka yang bersedia mengkritik serta mempertanyakan diri mereka sendiri dengan pemikiran yang didorong oleh perubahan dan peningkatkan faktor sosial. Jadi apa yang dipuji di masa lalu mungkin dapat menjadi objek kritik di masa depan, seperti buku dan seni.
Tapi tidak ada yang tahu bagaimana seniman di Sumeru diperlakukan selain mereka yang telah mengabdikan diri sepenuhnya pada seni. Karena meningkatnya penghargaan pada pencapaian akademis di Sumeru, para peneliti juga lebih menjunjung tinggi pengetahuan murni dan keterampilan praktis. Prinsip enam Sage menjadi lebih radikal, dan pandangan "seni tidak bermanfaat" menjadi umum. Dengan demikian, mereka yang bekerja di bidang seni pun terpinggirkan dan ilmu yang berkaitan dengan seni kehilangan unsur-unsur seninya.
Proyek-proyek teknis yang dipegang Kaveh sebagian besar mencakup produk jalur perakitan dan berbagai rencana desain indah yang dia sarankan seringkali ditolak dengan alasan "pengemasan yang tidak berguna", atau "proyek ini hanya membutuhkan bangunan praktis". Awalnya Kaveh mengejar penciptaan desain yang menggabungkan keindahan artistik dan kepraktisan. Tapi sekarang seni sudah menjadi bahan tertawaan. Orang-orang menyangkal kegunaan serta nilainya, dan tidak ada yang bersedia memberinya kebebasan dalam merancang sesuatu. Kaveh yang memercayai bahwa arsitektur adalah seni menentang pandangan ini dengan keras, tapi pekerjaannya membutuhkan dukungan teknis dan investasi, jadi dia tidak bisa melepaskan diri sepenuhnya dari pandangan ini, juga tidak bisa mengungkapkan pikirannya secara terbuka karena dapat menjatuhkan banyak orang bersamanya.
Karena cita-cita dan pekerjaannya yang bertentangan, Kaveh pun mengambil liburan panjang. Tapi saat dia kembali ke rumahnya, dia menerima sebuah surat tak terduga dari Fontaine. Ibunya menuliskan bahwa dia telah menemukan seseorang yang bisa dia percayai untuk seumur hidupnya, dan akan menikah lagi di Fontaine. Dengan hati yang gelisah dan penuh harapan, dia menyampaikan berita ini kepada satu-satunya kerabatnya.
Kaveh menulis balasan dengan ucapan selamat yang tulus, dan bahkan menghadiri pesta pernikahannya di Fontaine. Acaranya sederhana dan hanya dihadiri beberapa orang. Kaveh merasa bahagia melihat ibunya tersenyum lagi, namun setelahnya dia kembali bingung dengan hal yang harus dikerjakannya.
Ibunya meninggalkan semua propertinya di Sumeru untuknya. Tiga hari kemudian, dia kembali ke Sumeru dan sekali lagi menyadari betapa kosongnya rumah yang ditinggalinya. Hanya dengan duduk di sofa, kesepian yang tak pernah dirasakannya membanjiri dirinya. Di sinilah dia akhirnya mengerti kebenaran pernyataan yang diucapkan semua pelajar: "Lakukanlah hal yang benar, tak peduli berapa besar biayanya."
* Terbuka saat Persahabatan Lv. 4
Kisah Karakter 4Semakin lama dia bekerja di industri konstruksi, ketidaksenangan Kaveh dengan keadaan masyarakat pun semakin kuat. Di saat inilah dia mengalami titik balik dalam hidupnya. Si pedagang kaya, Lord Sangemah Bay, memintanya untuk membangun sebuah wastu pribadi.
Lord Sangemah Bay adalah seseorang yang terkenal, tapi Kaveh tidak tahu "Lord" ini sebenarnya adalah Dori sampai mereka bertemu, dan juga tidak mengetahui kekuatan dan kekayaan yang dimilikinya. Dia hanya punya dua syarat untuk wastu ini: besar dan mewah. Kaveh akan menanyakan gaya desain dan detail lainnya, tapi Dori tidak memedulikan hal seperti itu. Bahkan di antara kliennya, Dori termasuk orang yang eksentrik. Dia adalah seorang pebisnis, tapi sepertinya tidak terlalu peduli dengan apa yang dipikirkan para peneliti. Dia ingin wastunya dibangun di tempat terpencil — untuk kebutuhan berbisnis, katanya — dan Kaveh diminta untuk tidak banyak bertanya dan hanya fokus membangun sebuah properti yang indah. Dori tidak peduli dengan estetika dan tidak membatasinya dalam melakukan apa pun.
Kaveh segera menyadari betapa sulitnya mendapatkan pekerjaan seperti ini. Proyek konstruksi tanpa batasan berarti dia bisa melakukan apa pun yang diinginkannya. Pihak A menyediakan dana dan pihak B melakukan pekerjaan, begitulah bisnis seharusnya dilakukan. Mengekang perkembangan seperti ini dengan pandangan akademis, bukankah ini pandangan yang salah? Dengan semangat yang besar, Kaveh menceburkan dirinya dalam perencanaan desain dan menyarankan Dori untuk menyesuaikan perannya sebagai "pihak B". Jika rumah ini akan ditinggali orang hebat, tidak cukup hanya membangunnya begitu saja di pegunungan. Tanah ini harus memiliki keindahan yang melegenda jika ingin dikenang dalam sejarah! Taman adalah suatu keharusan, dihiasi dengan bunga-bunga yang dipilih oleh ahli botani dengan hati-hati. Desainnya harus berani, dan perencanaannya teliti. Bangunannya harus mengutamakan kepraktisan, dan gudang serta fasilitas peristirahatan akan dibangun di atas fondasinya yang mewah. Untuk lokasinya ... Kaveh menyukai sisi tebing di pegunungan utara. Lord Sangemah Bay bisa bangun setiap hari dan menatap pemandangan alam yang indah dari jendelanya.
Walaupun Dori terus bersikeras wastu tidak harus dibangun dekat tebing, Kaveh meyakinkannya dengan semangat teknis dan obsesinya terhadap estetika. Demikianlah proyek dimulai dan berkembang di bawah pengawasan Kaveh.
Tapi cita-citanya tidak bisa digapai dengan mudah. Meskipun Kaveh sudah mempertimbangkan segala detailnya saat memilih lokasi, dia tidak mengantisipasi kecepatan penyebaran Withering di tahun itu. Di satu malam yang tenang saat bangunannya 70% selesai, Withering diam-diam datang merayap dan menghancurkan semua yang sudah dibangunnya. Kaveh tertegun melihat ciptaannya yang kini telah menjadi puing-puing. Dori yang marah setelah mendengar kabar ini bergegas ke lokasi dan menuntut agar Kaveh meninggalkan proyek ini. Walaupun para Penjaga Hutan langsung tiba di lokasi dan menangani Withering dengan cepat, kerusakannya sudah terjadi.
Mengetahui bahwa kesempatan seperti ini tidak akan datang lagi dengan mudah, dia memohon kepada Dori untuk membiarkannya menyelesaikan Istana Alcazarzaray. Dori mengungkapkan masalah utamanya dengan ketus, bahwa Kaveh-lah yang bersikeras untuk mengubah lokasinya. Sekarang istananya sudah hancur, dan semua uang yang diinvestasikan sejauh ini sudah hilang. Bagaimana dia akan melanjutkan proyek ini? Dan siapa yang akan menanggung kerugiannya?
Kaveh duduk di atas sisa-sisa reruntuhan dan merenungkannya sepanjang malam. Dia memiliki tabungan dan properti yang ditinggalkan orang tuanya. Dulunya properti itu adalah "rumahnya", tapi sekarang itu hanyalah bangunan kosong. Lagi pula, apa itu "rumah"? Seorang arsitek seharusnya lebih paham dari siapa pun bahwa bangunan tanpa keluarga atau penghuni hanyalah sebuah bangunan, bukan "rumah".
Saat fajar menyingsing, Kaveh kembali ke Kota Sumeru dan menjual rumah itu. Setelah menambahkan semua hasil penjualan dengan tabungannya bersama dana yang disediakan Dori, dia mampu menutupi 70% Mora yang diperlukan. Sisanya akan ditutup oleh Dori.
Begitulah Istana Alcazarzaray dibangun di hari yang indah dan cerah. Kaveh telah memberikan segalanya untuk membangun sebuah istana legendaris yang bukan miliknya. Dia tidak mendapatkan sepeser pun Mora dari proyek ini. Sebaliknya dia berhutang banyak pada Dori karena biaya pembangunan tambahan ini melebihi anggaran. Walaupun Kaveh menentangnya, dalam hatinya dia tahu bahwa dia harus menanggung hutang ini. Hatinya sekali lagi diliputi rasa bersalah. Dan Lord Sangemah Bay, pedagang yang licik itu, dapat melihat bahwa Kaveh melakukan ini untuk cita-citanya sendiri, bukan untuknya.
Dan jika ada yang ingin mengorbankan seluruh kekayaannya demi cita-citanya, siapakah dia yang sanggup menghentikannya? Pada akhirnya konstruksi hanyalah bisnis, tapi cita-cita tak ternilai harganya. Dan tentang bagaimana Kaveh menjadi seorang tunawisma setelah itu, itu adalah cerita yang berbeda.
* Terbuka saat Persahabatan Lv. 5
Kisah Karakter 5Setelah bangkrut, Kaveh mengalami depresi untuk beberapa saat. Istana Alcazarzaray telah mengisi lubang hatinya yang sudah dicabik-cabik oleh begitu banyak hal, tapi juga sekali lagi membuktikan padanya bahwa seberapa banyak yang dia serahkan untuk mencapai cita-citanya, semua itu tidak akan pernah cukup. Sekarang hidupnya tidak memiliki arah, dan dia terjebak dalam dunia di mana dia tidak bisa bergerak maju tanpa Mora. Walaupun begitu, Kaveh sudah terbiasa sejak muda untuk tampil berani dan dia tidak ingin rekan-rekannya tahu kalau dia tidak punya uang bahkan setelah menjual semua yang dimilikinya. Jadi dia mengunjungi kedai, memesan beberapa botol anggur, dan mengobrol untuk menghibur dirinya sendiri. Setelah meneguk habis satu botol, dia tertidur di meja kemudian bangun lagi di posisi yang sama.
Lambad sang pemilik kedai yang baik hati selalu menyediakan meja dan beberapa minuman gratis untuknya. Sebagai tanda terima kasih, Kaveh membantunya mendesain ulang dan memperbaiki area tempat duduk di lantai dua kedainya. Dia kadang-kadang bertemu dengan rekan Akademiya, dan akan berpura-pura sedang minum di kedai ini untuk mendapatkan inspirasi. Dia melewati lebih dari setengah bulan sepuluh hari seperti ini, dan selama sepuluh hari inilah dia bertemu lagi dengan seseorang yang tidak lagi dia panggil "teman".
Saat membicarakan teman lama Kaveh, nama panitera Akademiya, Alhaitham dari Haravatat, pasti akan disebutkan. Alhaitham memasuki Akademiya lebih lambat dibandingkan murid seusianya, tapi nilainya selalu lebih bagus daripada kebanyakan orang. Orang-orang hanya tahu ada murid mendapatkan nilai tinggi, tapi tidak ada yang tahu siapa dia atau cara menemukannya. Dan ketika namanya disebutkan, bahkan peneliti tua dari Kshahrewar pun akan menggelengkan kepalanya dan mengakui bahwa Alhaitham adalah seseorang yang terlalu pintar, namun sulit bergaul.
Di saat itu, Kaveh baru saja berpisah dengan ibunya dan tinggal sendiri. Dia bertemu dengan adik kelasnya itu di perpustakaan. Dengan dorongan rasa penasaran dari dalam dirinya, maka Kaveh mengajaknya mengobrol dari waktu ke waktu. Begitulah kisah pertemuannya dengan sang jenius dari Haravatat. Tapi waktu membuktikan bahwa keinginan saja tidak akan membuahkan persahabatan, karena Kaveh segera menyadari bahwa Alhaitham yang dua tahun lebih muda darinya sangatlah berbakat dan bijaksana, serta berlawanan darinya dalam segala hal dari segi kepribadian, perilaku, orientasi akademis, dan cita-cita.
Masa-masa sekolah Kaveh memberinya banyak kenangan. Kenangan terpahit yang dia dapatkan adalah dari proyek yang mereka lakukan bersama. Mereka mengakui kemampuan satu sama lain, dan memutuskan untuk melakukan penelitian mengenai struktur kuno, simbol kuno, dan linguistik. Kaveh menyarankan agar Alhaitham yang mengusulkan topik tersebut. Pada awalnya, ada orang lain juga yang ikut serta dalam proyek ini, tapi seiring berjalannya waktu, mereka mulai tertinggal. Inilah pertama kalinya Kaveh menghadapi kesenjangan dalam bakat. Akademiya mendistribusikan sumber daya akademik sesuai dengan bakat secara ekstrem, dan ini adalah hal yang umum diketahui. Kalau menurut Alhaitham, hal-hal tertentu akan memiliki batas atas yang ditentukan oleh bakat dan batas bawah yang ditentukan oleh kerja keras. Orang biasa dan seorang jenius dipisahkan oleh realitas praktis, dan mereka tidak harus memaksakan diri untuk masuk ke kelompok yang bukan milik mereka. Tapi Kaveh tetap teguh pada keyakinannya bahwa semua ini adalah hasil dari rintangan yang muncul dalam proses, dan bahwa kebijaksanaan harus diungkapkan oleh banyak orang. Untuk mencegah pelajar lain keluar dari proyek ini, Kaveh memikul beban yang berat dengan menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membantu pekerjaan mereka. Alhaitham tidak goyah dalam pandangannya yang berlawanan, dan melihat pandangan Kaveh terlalu idealis - akademisi bukanlah kegiatan amal, dan bantuan sesaat tidak akan mengubah kenyataan. Dengan demikian, timbullah perselisihan di antara keduanya.
Pada akhirnya, hanya tersisa dua orang yang mengerjakan topik ini, Alhaitham dan Kaveh. Konflik antara keduanya terus meruncing hingga akhirnya meledak. Kaveh menyatakan bahwa Alhaitham terlalu egois dan akan lebih disukai dan disambut orang lain bila dia mau lebih sering membantu. Alhaitham menyatakan bahwa idealisme Kaveh yang tidak praktis hanyalah pelarian dari kenyataan yang pada akhirnya hanya akan membebani hidupnya, walaupun pandangan ini berakar dari rasa bersalah Kaveh yang tidak bisa dihindarinya. Kata-kata tajam sahabat terbaiknya menusuknya. Alhaitham mengungkapkan kebenaran yang tidak pernah bisa Kaveh hadapi, dan sekarang dia merasakan tamparan kenyataan untuk pertama kalinya. Dia pun menyatakan dengan tegas bahwa dia menyesal sudah berteman dengan orang yang terlalu pintar untuk kebaikannya sendiri.
Keduanya pun berpisah. Alhaitham mencoret namanya dari tesis, sementara Kaveh mengoyak salinan tesisnya dengan marah lalu menyesalinya dan menyatukannya kembali. Dia merasa dia tidak akan pernah bisa mengubah temannya, dan begitu pula sebaliknya.
Setelah itu, keduanya akan berdebat beberapa kali dalam jurnal akademik, masing-masing mengkritik perspektif satu sama lain. Sebelumnya, topik "Menjabarkan Huruf Kuno dan Falsafah Arsitektur pada Reruntuhan Peradaban Raja Deshret" sudah membuat kemajuan besar. Pencapaian linguistik dari proyek ini telah menutupi beberapa tata bahasa yang hilang dari beberapa bahasa kuno, dan memungkinkan pelajar untuk menginterpretasikan banyak teks kuno penting. Pencapaian dalam bidang arsitektur telah berhasil meningkatkan struktur penahan beban untuk beberapa medan khusus di Sumeru, yang sangat meningkatkan kehidupan di daerah terpencil. Akademiya bahkan menyediakan situs penelitian khusus untuk mendorong pengerjaan proyek ini, tapi karena kurangnya tenaga kerja dan perselisihan pendapat antara kedua peneliti utamanya, proyek ini pun dihentikan.
Proyek gagal ini menjadi noda tak terhindarkan dalam masa lalu Kaveh. Beberapa tahun pun berlalu, dan setelah dijatuhkan berkali-kali oleh kenyataan, Kaveh terpaksa mengakui bahwa kegigihannya dalam mengejar angan-angannya tidak selalu berguna. Hanya ketika dia kehilangan segalanya barulah dia akhirnya mengerti arti mendalam di balik kata-kata yang diucapkan temannya dulu. Mereka yang ingin memanjat tangga menuju taman bunga di langit pada akhirnya akan menapakkan kaki mereka di udara kosong dan jatuh ke kematiannya. Sebagai seorang jenius, Kaveh mendambakan keberadaan dalam kerumunan, dan tanpa sadar menakuti kesendirian. Inilah perbedaan antara dirinya dan Alhaitham.
Kembali ke situasi di meja kedai tadi, Kaveh terkejut melihat Alhaitham yang kebetulan sedang membeli anggur di kedai ini setelah tidak bertemu selama bertahun-tahun lamanya. Alhaitham langsung menyadari bahwa Kaveh sedang dalam kondisi yang sangat buruk. Setelah menopang beban kehidupan begitu lama, Kaveh pun mencurahkan semua masalahnya di saat itu juga. Lagi pula, dia tidak memiliki tempat untuk menyembunyikan masalahnya, jadi apa gunanya menyembunyikannya di depan seseorang yang pernah dia sebut sebagai teman? Dia mengeluh tentang banyak hal, dan hanya terdiam setelah mereka meninggalkan kedai di tengah malam. Matanya menatap suatu tempat di kejauhan yang pernah dia sebut rumah. Di sisi lain, setelah mendengar ceritanya, Alhaitham sekali lagi mengajukan pertanyaan sulit padanya: "Bagaimana rasanya setelah mewujudkan cita-citamu?"
Hanya kenyataan yang bisa memaksa peneliti untuk mengakui kesalahan mereka. tapi Kaveh tidak tahu apa yang harus dia anggap sebagai kenyataan. Dia menginginkan sebuah dunia fantasi yang begitu sempurna, di mana dia tidak perlu melarikan diri, dan rela mengorbankan dirinya sendiri untuk mewujudkannya. Dia masih percaya bahwa kesalahannya terletak bukan pada cita-citanya, tapi pada caranya mewujudkannya.
Manusia tidak boleh menyerah. Meskipun hal baik yang dilakukannya hanya untuk menebus sesuatu, pada akhirnya hasilnya akan memiliki arti bagi seseorang. Bahkan jika yang dilakukan tidak akan membawanya ke tanah yang dijanjikan cita-citanya, bukan berarti dia harus memungkiri keberadaan dan daya tariknya.
Adapun kenyataan yang seperti fantasi, seperti bagaimana dia kehilangan rumahnya dan entah bagaimana tinggal di rumah temannya, bagaimana rumah ini yang sekarang di bawah nama teman paniteranya adalah konversi dari situs penelitian yang dulunya ditawarkan Akademiya kepada mereka, bagaimana aset akademik berlebihan ini tidak akan diubah menjadi tempat tinggal bila Kaveh tidak memutuskan untuk menyerah melanjutkan proyek itu ... Atau bagaimana Kaveh mengetahui Alhaitham tidak pernah melakukan perbuatan baik tanpa syarat, akan merasa bersalah dan selalu menyatakan dia akan membantu beberapa pekerjaan rumah, hanya dibebani dengan semua tugas rumah tangga pada akhirnya ... Untuk seseorang yang berada dalam kesulitan, ini mungkin adalah sesuatu yang menyebalkan, tapi ini juga membuktikan bahwa teman yang tidak bisa berubah adalah masa lalu yang tak tergoyahkan dalam hidup. Rasionalitas dan sensibilitas, bahasa dan arsitektur, pengetahuan dan perasaan manusia ... Hal-hal yang tidak pernah dapat disatukan adalah apa yang membentuk dua sisi koin dari seluruh dunia.
* Terbuka saat Persahabatan Lv. 6
Buku Sketsa TuaBuku sketsa tua yang tua dibalut sampul kulit. Tidak hanya berisikan coretan, tapi juga beberapa kliping. Pemiliknya pasti menggunakannya sebagai semacam buku album.
Halaman 1: "Dasar-Dasar Menggambar Arsitektur" Pengarang: Faranak. Pesan Tambahan: "Buku milik ibu. Apakah cuma aku, atau memang sampulnya kelihatan pudar?"
Halaman 15: Sebuah gambar sederhana tersembunyi yang menunjukkan seseorang jatuh ke dalam pasir apung. Gambar ini "tersembunyi" karena halaman sebelum dan sesudahnya direkatkan dengan lem.
Pesan Tambahan: "Ayah ... Maafkan aku. Aku tidak tahu harus menulis apa untuk ... Maaf, maafkan aku."
Halaman 26: Formulir pengajuan topik. Pesan Tambahan: "Awal yang bagus. Jarang sekali bisa bertemu dengan kolaborator yang brilian."
Halaman 31: Beberapa catatan akademik dan gambar arsitektur. Pesan Tambahan: "Pandangan kami selaras". Kalimat ini telah dicoret.
"Pandangan kami bertentangan, tapi kontradiksilah yang melahirkan spekulasi dan filosofi". Kalimat ini dipertahankan.
Halaman 42: Sampul tesis yang sudah dikoyak-koyak kemudian disatukan kembali. Tidak ada pesan tambahan.
Halaman 47: Kutipan dari publikasi akademis. Judul aslinya tidak diketahui, dan kutipan yang dituliskan adalah sebagai berikut:
"Orang egois tidak dapat memahami tujuan akhir kebijaksanaan. Meskipun kita memiliki tempat di aula pembelajaran ini, kita harus memahami bahwa bukan pengetahuan, tapi manusialah yang membentuk dunia ini. Tanpa wadah, pengetahuan tidak akan memiliki tempat berdiam. Nilai-nilai universal haruslah memiliki kelebihan untuk dinamai demikian, dan menyangkal makna umumnya tidak berarti sudut pandang minoritas akan menyertainya. Begitu pula halnya dengan estetika. Keindahan adalah sebuah konsep objektif yang ada di hati manusia, dan nilainya tidak akan hilang hanya karena beberapa orang tidak bisa memahaminya."
"Memandang diri sendiri sebagai wadah yang sempurna adalah pemikiran sempit para peneliti. Ketahuilah bahwa kebenaran tidak diciptakan demi individu. Logika dunia hidup berdampingan dengan alam, dan tidak dapat mudah diubah, baik dipahami atau tidak. Keyakinan berlebihan pada suatu objek sama saja dengan pengungkapan diri, dan merupakan sebuah manisfestasi dari kurangnya kepercayaan pada subjek. Selain itu, mereka yang yakin dengan sudut pandanganya sendiri tidak akan menggunakan kata ganti orang jamak seperti 'kami'. Aku sendiri dapat memastikan ini, dan aku sendiri dapat mendukung sudut pandang ini."
Halaman 56: Sketsa tangan bangunan Akademiya. Pesan Tambahan: "Aku mungkin tidak akan kembali bekerja ini, tapi aku harap bisa kembali ke tempat ini sebagai pembicara di mimbar suatu hari nanti."
Dua puluh halaman berikutnya penuh dengan jadwal kerja dan catatan dengan gambar. Tulisan tangannya beralih dari rapi menjadi berantakan, menandakan tenggat waktu yang semakin sempit dan sibuknya sang penulis dengan pekerjaan lain.
Halaman 85: Sebuah sketsa yang terlalu indah untuk disebut demikian. Sebuah prototipe untuk karya besar. Pesan Tambahan: "Bisa diterapkan, tapi membutuhkan terlalu banyak sumber daya. Detailnya harus dipertimbangkan."
Halaman 91: Penuh dengan corat-coret, sangat berantakan. Tidak ada pesan tambahan.
Halaman 92: Sertifikat pengalihan properti. Pesan Tambahan: "Ini mungkin impulsif, tapi aku tidak bisa menyangkal kemungkinan ini bisa memberiku harapan. Aku harap semuanya berjalan lancar."
Halaman 101: Beberapa coretan kecil. Pesan Tambahan: "Habislah aku! Aku tidak bisa menggambar, besok baru coba lagi."
Halaman 107: Gambar desain interior. Sepertinya ini adalah lantai dua Kedai Lambad. Pesan Tambahan: "Apakah aku bisa melakukan yang lebih baik?"
Halaman 112: Catatan sewa. Pesan Tambahan: "Maksudku ini bukan hal yang buruk ... Tapi kenapa jadi seperti ini? Dia tidak mungkin membiarkanku tinggal di sini tanpa alasan ... Tapi apa yang bisa kulakukan untuknya?"
Halaman 115: Draf desain kotak peralatan. Pesan Tambahan: "Mehrak adalah kata kuno yang kugunakan sebagai nama kotak peralatan ini. Artinya adalah 'cahaya kecil'. Hal yang paling kuharapkan adalah dia bisa mengerti apa yang kukatakan."
* Terbuka saat Persahabatan Lv. 4
VisionSebagai seorang pelajar, Kaveh sering disibukkan dengan berbagai proyek. Selama masa ini, dia akan mengunjungi berbagai reruntuhan bersama sesama murid. Mereka semua masih muda saat itu, dan walaupun belum mampu memasuki inti makam, mereka berhasil meraih pencapaian yang signifikan.
Tapi menjelajahi reruntuhan kuno pada dasarnya berisiko, tidak peduli seberapa berpengalaman pesertanya. Dalam salah satu ekspedisi, tim pelajar menghadapi masalah serius ketika salah satu ruangannya runtuh. Jika bukan karena Kaveh yang mendorong dua murid sesama Kshahrewar keluar dari makam itu, mereka pasti sudah mati di sana. Untuk Kaveh sendiri, meskipun dia berhasil lolos hanya dengan beberapa luka ringan, dia tidak bisa menghentikan perubahan hati rekan-rekannya. Dia pikir dia membantu mereka mendapatkan hasil, tapi kenyataannya kebanyakan dari mereka merasa kewalahan dan akhirnya meninggalkan proyek karena kesenjangan dalam kemampuan mereka.
Kaveh mengetahui benda yang dikenal sebagai "Vision". Awalnya dia pikir benda ini muncul di situasi genting, tapi dia sudah menghadapi satu situasi hidup dan mati dan masih belum mendapatkan Vision. Pada akhirnya dia harus menyelamatkan teman-temannya dengan sekuat tenaga.
Bertahun-tahun kemudian, Kaveh pun lulus, meninggalkan Akademiya, dan mengabdikan dirinya dalam pekerjaannya. Dia sudah lama melupakan benda bernama Vision dan tidak lagi mempertimbangkan jawaban mengenai siapa yang bisa mendapatkan benda seperti itu. Katanya hanya mereka yang menginginkannya yang bisa diberkahi dewa — mungkin Kaveh bukan salah satunya.
Setelah itu, waktu berlalu seperti air yang mengalir. Dia akan menyibukkan dirinya dengan pekerjaan desain, merasa kewalahan selama beberapa waktu, dan merasa lelah dengan kurangnya pengakuan pada segala hal seni. Ibunya memulai keluarga baru di Fontaine, meninggalkan rumah dan kepemilikan lain-lainnya pada putranya ... Dia tidak bisa melakukan apa pun dengan semua ini, pada akhirnya hanya terasa sia-sia.
Ini berlanjut sampai hari ketika versi pertama Istana Alcazarzaray dihancurkan oleh Withering dan dia duduk di atas puing-puing reruntuhannya sambil merenungkannya sepanjang malam. Di saat itu juga, dia memutuskan untuk mempertaruhkan semuanya untuk mengejar cita-cita yang terbentang di hadapannya. Dia pun bergegas pulang dan menghubungi departemen terkait untuk mengurusnya. Kebetulan hari itu adalah hari yang baik untuk melakukan transaksi, dan hanya butuh setengah hari bagi Kaveh untuk menjual rumahnya dan mendapatkan sejumlah Mora yang nantinya akan dialihkan ke proyeknya.
Setelah menyelesaikan semua urusan, Kaveh pun kembali ke rumah yang sudah ditinggalinya selama bertahun-tahun untuk terakhir kalinya. Dia membuat camilan yang indah menggunakan biskuit dan menyusunnya menyerupai Istana Alcazarzaray sederhana di atas piringnya lalu menaburinya dengan saus dan yogurt untuk melengkapinya.
Hidangan sederhana ini diajarkan kepadanya oleh ayahnya saat dia muda, dan setelah kematian ayahnya, dia belum membuat hidangan ini satu kali pun. Hanya karena dorongan hatinyalah dia mencoba membuatnya lagi.
Sebenarnya ini bukan hidangan favorit Kaveh, tapi rasa pahit tiba-tiba muncul di tenggorokannya ketika dia harus menghancurkan istana biskuit untuk memakannya.
Di saat itulah sebuah Vision berkilauan muncul di antara biskuit yang hancur.
Kaveh melihatnya dengan tatapan tak percaya. Vision-nya datang terlambat beberapa tahun, tapi kini terbaring di depan matanya seindah kerajaan fantasi di langit — dan untungnya, jauh lebih dekat dengannya daripada cita-citanya.
* Terbuka saat Persahabatan Lv. 6

218 responses to “Kaveh”

  1. His interruption resistance is pretty nuts, honestly. I guess my previous onfielders have tended to go flying pretty quickly, but not this guy! I use him in the Dragonspine domain (with Xingqiu, Yaoyao, and Nilou) and he doesn’t flinch once from that Lawachurl. Just facetanks everything and takes it and that abyss mage out in less than 30 seconds.

      
    Expand
    Votes0
    Votes0
    Votes0
    Votes0
    Votes0
  2. I didn’t pull a single Kaveh on the Baihzu banner. But oddly enough I got him on the standard banner after his banner ended.
    The rate up is a lie. I even got a Yaoyao on Kaveh’s banner. I hope pulling for Kirara doesn’t turn out the same way.

    Expand
    Votes0
    Votes0
    Votes0
    Votes0
    Votes0
  3. The fact that he can facetank bloom makes him pretty much the face of bloom now unless you’re using a 5 star with Nilou, like Nahida or Althy. Nilou, XQ/Yelan, Baizhu/YaoYao, and Kaveh makes for an insane team. If you don’t have Nilou, you can pair him with XQ and Kazuha. I think he needs C6 though. He really shines when you have that.

    Expand
    Votes0
    Votes0
    Votes0
    Votes0
    Votes0
  4. Dont get me wrong-will 3 crown him and I think he’s cool but he’s just so bad to play. I cant even say budget alhaitham since he doesn’t even come close to his multipliers. He really doesn’t have any team where he is an actual improvement in it-at least collei is meta for nilou if you can play her well but that wont stop me from playing dripped kaveh with wgs

    Expand
    Votes0
    Votes0
    Votes0
    Votes0
    Votes0
  5. C0 Kaveh confirmed to be a better dendro for Nilou teams than the dendro archon, who is now useless. Perverts in crisis mode.

      
    Expand
    Votes0
    Votes0
    Votes0
    Votes0
    Votes0
    • ONLY for Nilou, my Nahida team without both of em could deals damage more than em, LMAO

      Expand
      Votes0
      Votes0
      Votes0
      Votes0
      Votes0

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TopButton