
| Table of Content |
| Stats |
| Skills |
| Skill Ascension |
| Related Items |
| Gallery |
| Sounds |
| Quotes |
| Stories |
Stats
| Lv | HP | Atk | Def | CritRate% | CritDMG% | Bonus Heal | Materials | Total Materials |
| 1 | 809 | 18.7 | 48.64 | 5.0% | 50.0% | 0% | ||
| 20 | 2078 | 48.04 | 124.96 | 5.0% | 50.0% | 0% | ||
| 20+ | 2682 | 62.01 | 161.3 | 5.0% | 50.0% | 0% | ||
| 40 | 4017 | 92.88 | 241.6 | 5.0% | 50.0% | 0% | ||
| 40+ | 4446 | 102.8 | 267.42 | 5.0% | 50.0% | 4.62% | ||
| 50 | 5114 | 118.25 | 307.6 | 5.0% | 50.0% | 4.62% | ||
| 50+ | 5687 | 131.48 | 342.02 | 5.0% | 50.0% | 9.23% | ||
| 60 | 6355 | 146.93 | 382.2 | 5.0% | 50.0% | 9.23% | ||
| 60+ | 6784 | 156.85 | 408.02 | 5.0% | 50.0% | 9.23% | ||
| 70 | 7451 | 172.28 | 448.15 | 5.0% | 50.0% | 9.23% | ||
| 70+ | 7881 | 182.2 | 473.97 | 5.0% | 50.0% | 13.85% | ||
| 80 | 8549 | 197.65 | 514.15 | 5.0% | 50.0% | 13.85% | ||
| 80+ | 8978 | 207.57 | 539.97 | 5.0% | 50.0% | 18.46% | ||
| 90 | 9646 | 223.02 | 580.14 | 5.0% | 50.0% | 18.46% | ||
| 90+ | 9646 | 223.02 | 580.14 | 5.0% | 50.0% | 18.46% | ||
| 100 | 10313 | 279.92 | 620.27 | 5.0% | 50.0% | 18.46% |
Skills
Active Skils
![]() | Strike While the Arrow's Hot | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Melancarkan hingga 3 tembakan panah berturut-turut menggunakan busur. Melancarkan sebuah Saat membidik, angin kuat akan berkumpul di ujung anak panah. Panah dengan angin kuat yang terkumpul penuh akan mengakibatkan Melancarkan hujan panah dari udara, menerjang tanah dengan kecepatan tinggi, menyerang musuh di jalur terjangan, dan mengakibatkan DMG Area saat mendarat. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
![]() | Savvy Strategy: Splitting the Spoils | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| Jahoda menerjang ke arah musuh, dan memasuki status Shadow Pursuit saat menyentuh musuh. Dalam status ini, Jahoda akan terus bergerak cepat. Jika musuh di sekitar sedang terpengaruh oleh Jika terjangannya tidak mengenai musuh, Jahoda akan melemparkan sebuah bom asap di posisi berdirinya dan mengakibatkan satu kali Sebenarnya di dunia ini ada banyak cara untuk membagi-bagi kekayaan, tapi bagi para pemburu dan penimbun harta karun di Nod-Krai, hanya ada satu cara yang sudah terbukti efektif. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
![]() | Hidden Aces: Seven Tools of the Hunter | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| Saatnya mengeluarkan senjata pamungkas! Jahoda mengeluarkan dua buah "Saling bantu dan koordinasi? Itu maksudnya kamu 'bantu' kasih Mora, lalu kami yang urus 'koordinasi'-nya. Masuk akal banget, kan?" | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Passive Skills
![]() | Moonsign Benediction: Rooftop Dash |
| Saat Jahoda berada di dalam party, |
![]() | Plan to Get Paid |
| Saat terdapat setidaknya 1 Karakter dengan jenis elemen Jahoda akan diam-diam mencatat Karakter party dengan jenis elemen yang disebutkan di atas. Di antara Karakter tersebut, jika jumlah Karakter terbanyak adalah: · · · · Jika jumlah Karakter dengan jenis elemen di atas berjumlah sama, maka prioritas buff yang didapat akan mengikuti sesuai urutan berikut: |
![]() | Sweet Berry Bounty |
| Saat |
![]() | Backstreet Guile |
| Ketika dikirim untuk melakukan ekspedisi di Nod-Krai, waktu yang dibutuhkan berkurang 25%. |
Constellations
![]() | One More Flask! |
| Saat |
![]() | Rogue's Quick Thinking |
![]() | Desperate Gamble |
| Meningkatkan 3 level Elemental Burst Maksimum: Lv. 15. |
![]() | Wild Berry Amid the Dust |
| Saat |
![]() | The Greatest Treasure |
| Meningkatkan 3 level Elemental Skill Maksimum: Lv. 15. |
![]() | The Littlest Luck |
Skill Ascension
Gallery
Sounds
| Title | EN | CN | JP | KR |
| Party Switch | ||||
| Party Switch when teammate is under 30% HP | ||||
| Party Switch under 30% HP | ||||
| Opening Chest | ||||
| Normal Attack | ||||
| Medium Attack | ||||
| Heavy Attack | ||||
| Taking Damage (Low) | ||||
| Taking Damage (High) | ||||
| Battle Skill #1 | ||||
| Battle Skill #3 | ||||
| Sprinting Starts | ||||
| Jumping | ||||
| Climbing | ||||
| Heavy Breathing (Climbing) | ||||
| Open World Gliding (Start) | ||||
| Open World Idle | ||||
| Fainting | ||||
| Idle Performance |
Quotes
Audio Language:
| Title | VoiceOver |
| Halo | |
| Berbincang: Nefer | |
| Berbincang: Jalan-Jalan | |
| Berbincang: Ashru | |
| Ketika Turun Hujan | |
| Ketika Salju Turun | |
| Di Padang Pasir | |
| Selamat Pagi | |
| Selamat Siang | |
| Selamat Malam | |
| Selamat Malam | |
| Tentang Jahoda: Pengalaman | |
| Tentang Jahoda: Curatorium of Secrets | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
| Tentang Kita: Kampung Halaman | |
| Tentang Kita: Teman | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
| Tentang Vision | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
| Berbagi Cerita: Pemburu Harta Karun | |
| Berbagi Cerita: Meriam | * Selesaikan "Kidung Duka Abu dan Lentera" |
| Kisah Menarik | |
| Tentang Lauma | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
| Tentang Ineffa | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
| Tentang Nefer | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
| Tentang Aino | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
| Tentang Flins | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
| Tentang Varka | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
| Tentang Kuutar | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
| Tentang Marionette | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
| Mengenal Jahoda: I | |
| Mengenal Jahoda: II | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 3 |
| Mengenal Jahoda: III | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
| Mengenal Jahoda: IV | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 5 |
| Mengenal Jahoda: V | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
| Hobi Jahoda | |
| Kekhawatiran Jahoda | |
| Makanan Favorit | |
| Makanan yang Tidak Disukai | |
| Menerima Hadiah: I | |
| Menerima Hadiah: II | |
| Menerima Hadiah: III | |
| Ulang Tahun | |
| Perasaan Tentang Ascension: Permulaan | * Terbuka saat Ascension tahap 1 |
| Perasaan Tentang Ascension: Persiapan | * Terbuka saat Ascension tahap 2 |
| Perasaan Tentang Ascension: Klimaks | * Terbuka saat Ascension tahap 4 |
| Perasaan Tentang Ascension: Konklusi | * Terbuka saat Ascension tahap 6 |
| Elemental Skill: I | |
| Elemental Skill: II | |
| Elemental Skill: III | |
| Elemental Burst: I | |
| Elemental Burst: II | |
| Elemental Burst: III | |
| Membuka Peti Harta: I | |
| Membuka Peti Harta: II | |
| Membuka Peti Harta: III | |
| HP Rendah: I | |
| HP Rendah: II | |
| HP Rendah: III | |
| HP Rekan Rendah: I | |
| HP Rekan Rendah: II | |
| Gugur: I | |
| Gugur: II | |
| Gugur: III | |
| Bergabung ke Party: I | |
| Bergabung ke Party: II | |
| Bergabung ke Party: III |
Stories
| Title | Text |
| Info Karakter | Saat orang-orang di Kota Nasha membicarakan satu-satunya pegawai resmi Curatorium of Secrets, setelah mereka memuji kemampuan Jahoda, lebih tepatnya, sebagian kemampuan Jahoda, semua orang pasti akan mulai bertanya-tanya. Kenapa bos Curatorium of Secrets itu cuma mempekerjakan Jahoda sebagai satu-satunya pegawai resmi ya? Meskipun gadis yang selalu terpeleset dan tak pernah diam itu selalu mengaku bahwa dia adalah "Bandit kelas kakap yang pernah merampok semua kota dan desa di Nod-Krai", "Pakar lokal yang suda hapal mati dengan seluk-beluk Nod-Krai", dan "Orang serba tahu yang punya koneksi super luas", semua gelar ini paling-paling hanya bisa menipu orang luar. Mustahil yang beginian bisa menipu Bos Nefer. "Anggap saja benar, percaya saja padaku." Begitulah jawaban Bos Nefer saat menjawab mitra yang ragu dengan senyuman. Sedangkan di hari-hari sialnya, setelah bertemu kesialan saat menjalankan tugasnya, Jahoda akan bertanya kepada bos tercintanya dengan rasa cemas: "Bos Nef ... kamu enggak bakal pecat aku suatu, kan ...?" "Mana mungkin?", bos tercintanya menjawab sambil tersenyum: "Kalau tidak ada kamu, siapa yang akan bersihkan, beri makan, dan menuang air untuk Ashru? Dan siapa yang akan menjamin kualitas tidur bosmu?" "Eh? Jadi ... karena itu?" "Meong! Meong ...." "Wah! Dasar Ashru! Cepat turun dari kepalaku! Ngepang rambut ini lama, tahu!" Seperti hari biasanya, Jahoda menangkap Ashru yang sengaja mengacau, lalu berteriak-teriak ingin memandikannya. Ashru yang bisa membaca situasi pun berguling keras dan menitipkan bulu di seluruh tubuhnya untuk Jahoda. Nefer yang berdiri di samping menopang dagunya sambil tersenyum. Gadis ini ... adalah salah satu dari banyak orang di Nod-Krai yang bisa membuatnya penasaran. "Jahoda, sebenarnya kamu ingin mengubah dirimu sendiri seperti apa?" Bisikan-bisikan tenggelam oleh pertengkaran main-main antara si kucing dan si gadis, tetapi Nefer tahu bahwa suatu hari, Jahoda akan mendengar kata-kata itu. "Dan ... pencapaian apa yang bisa kamu raih?" |
| Kisah Karakter 1 | Saat baru saja diadopsi (kalau versinya sih, "direkrut") oleh Geng Kait Laut, Jahoda kadang-kadang tidak bisa tidur. Alasannya tidak bisa tidur adalah karena keributan di luar. Kadang-kadang karena pekerjaan yang tidak terlalu lancar, kadang-kadang karena hatinya dipenuhi oleh rasa penasaran yang tak tertahankan. Masalah ribut-ribut sih gampang diselesaikan. Bos memberi tahu Jahoda, kalau dia ingin semua orang tenang, maka ambil saja barang apa pun yang ada di sampingnya, cangkir, piring, atau kursi, lalu lempar keluar dengan kuat, dan berteriak untuk menyuruh semua orang diam. Saat Jahoda mencobanya, cara ini memang ampuh. Saat dia bangun dari kasurnya, mengambil boneka kain dan melemparkannya keluar jendela, lalu berteriak dengan keras, para pencuri yang sudah mabuk berat di luar jendela itu langsung terdiam. Jahoda pun merapikan rambutnya yang berantakan dan memeluk selimutnya sambil tertidur kembali. Sedangkan orang di bawah tertawa diam-diam sambil melihat orang sial yang kepalanya terlempar oleh boneka kain itu ... Kali ini gilirannya untuk membersihkan boneka kain dan mengembalikannya ke sisi ranjang Jahoda. Kalau tidak, adik kecil ini pasti akan jengkel pada hari berikutnya. Pekerjaan yan tak lancar akan membuat Jahoda khawatir untuk waktu yang lama. Saat kekhawatirannya sudah tak tertahankan, Jahoda akan keluar dari rumah dan membangunkan Zinaida secara diam-diam. Di hadapan tatapan mata Zinaida yang masih setengah sadar, dia akan mengoceh telah kehilangan kunci. Karena terlalu banyak kunci di dalam bangunan itu, dia tidak bisa membedakannya. Duh, lain kali berikan warna yang berbeda untuk setiap kunci deh, biar lebih mudah dikenali .... Ada juga kejadian saat dia terjatuh dari atap, dan mendarat tepat di depan bosnya yang sedang bernegosiasi dengan lawan bicara. Kenapa menyerahkan apel yang dibawanya untuk bos? Karena ... bosnya sudah berbicara selama itu, dia pasti haus ... sedangkan dia cuma punya satu apel, jadi tentu harus diberikan kepada bos dong! Masa diberikan kepada lawan bicaranya? Maaf ya, lain kali aku bawa dua apel .... Sambil terus mengoceh, Jahoda akan bersandar di bahu Zinaida dan perlahan tertidur. Zinaida terbiasa menggendong Jahoda kembali ke rumah, menyelimutinya, lalu menuangkan segelas air dan meletakkannya di samping tempat tidurnya. Karena dia tahu, Jahoda pasti akan kehausan setelah mengomel panjang lebar. Tentu saja, yang paling sulit dibereskan adalah rasa penasaran tak terbendung yang kadang-kadang muncul. Kalau ingin menenangkan rasa penasaran, kadang-kadang kamu harus mengambil risiko. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 2 |
| Kisah Karakter 2 | Setelah Jahoda sedikit lebih dewasa, orang-orang di Geng Kait Laut kadang-kadang susah tidur. Kadang karena kebanyakan minum-minum, kadang karena terluka, kadang karena sedang tidak ingin tidur saja. Tapi situasi saat semua orang terpaksa kurang tidur, sejauh ini hanya pernah terjadi sekali saja. Setelah "bisnis" di sebuah tempat selesai, anggota Geng Kait Laut mengadakan pesta untuk merayakan kemenangan mereka. Pedagang jahat itu akhirnya mendapatkan balasannya dan menyerahkan semua uang yang sudah ditipu olehnya. Selain harus mengembalikan uang kepada korban tipuan, semua orang juga pasti kebagian uang yang banyak. Meski saat mengambil liontin darinya, pedagang licik itu tiba-tiba menerjang seperti orang gila dan berusaha merebutnya kembali, tapi karena terlalu lemah, dia akhirnya ditaklukkan oleh semua orang. Setelah itu adalah drama yang sudah sering ditonton oleh semua orang, pedagang licik itu menangis tersedu-sedu, bersumpah kepada langit dan mengatakan bahwa dia bersedia melakukan apa saja untuk meminta "Geng Kait Laut" mengembalikan liontin itu kepadanya, liontin yang berisi satu-satunya foto istri dan putrinya yang tersisa di dunia. Tentu saja para pencuri yang sudah berpengalaman tidak akan percaya kebohongannya. Sembilan dari sepuluh pembohong yang mereka sandera akan menggunakan alasan ini untuk meminta sesuatu, dan benda itu mungkin berisi petunjuk tentang harta karun yang cukup untuk membuat mereka berjaya kembali. Setelah meninggalkan sisa uang terakhir untuk pedagang licik itu, semua orang pergi dan langsung kembali ke markas .... Tapi setelah makan-makan dan mulai membagikan upah .... "Eh? Jahoda ke mana? Tadi masih di sini kok ...." "Bos. Kalungnya hilang! Jangan-jangan ...." Jahoda menghilang, dan liontin yang entah mahal entah murah itu lenyap bersama dengannya .... Keheningan menyelimuti aula. Para pencuri yang berpengalaman itu saling bertukar pandang. Tidak ada yang berpikir kalau Jahoda akan mengkhianati semua orang demi sebuah liontin yang tak jelas. Terlebih lagi, Jahoda bahkan tidak mengerti arti kata "berkhianat"! Akhirnya, Zinaida pun mulai berbicara .... "Jangan-jangan ... dia benar-benar ... kembalikan liontin itu ...." Belum selesai dia berbicara, sebuah pintu kecil di belakang lobi tiba-tiba terbuka, Jahoda perlahan-lahan menjulurkan kepalanya. Tapi bukannya berhasil menyelinap diam-diam ke aula yang ramai seperti yang dibayangkannya, dia justru terkejut oleh keheningan yang menyelimuti seluruh ruangan. "Aku ... aku aku aku tadi ke toilet ...." Desahan putus asa pertama datang dari bos yang menutupi wajahnya, desahan kedua datang dari Zinaida yang mengetahui kalau tebakannya benar. Desahan demi desahan memenuhi aula. Jahoda masih mengintip ke dalam, ragu apakah dia harus masuk ke dalam atau tidak. "Jahoda, yuk, sini." Bos melambaikan tangannya ke arah Jahoda yang baru saja menyelesaikan sebuah petualangan rahasia. "Karena upahmu harus dipotong dengan liontin yang tadi, jadi kali ini kamu tidak kebagian bonus." "Liontin tadi semahal itu ...? Eh! Lion-Liontin apaan? Aku tidak tahu, aku ...." "Jahoda." "Ya, Bos!" "Diam, makan." "Siap, bos!" * Terbuka saat Persahabatan Lv. 3 |
| Kisah Karakter 3 | Saat masa kanak-kanak Jahoda berakhir, musuhnya selalu adalah insomnia. Dalam konsep Ratfan yang sebelumnya, uang itu sangat berharga. Bisa membuat orang-orang "Geng Kait Laut" membunuh bos mereka sendiri dan membuat geng yang sulit ditaklukkan ini menjadi kacau balau, juga bisa membeli minyak yang banyak untuk membakar habis seluruh bukti dan menakuti para pengecut. Yang paling penting adalah, bisa membeli banyak sekali informasi berharga dari bos wanita misterius itu. Monster raksasa yang awalnya diam-diam mengendalikan Kota Nasha telah mati. Kalau ingin menjadi terkenal, semua orang perlu uang! Tapi tidak diperlukan oleh pemburu yang mengincarnya. "Sudah cukup! Keluar! Apa yang kamu inginkan? Sebenarnya apa yang kamu inginkan?" Pria bertubuh kekar itu meraung ke arah hutan yang sunyi. Perkemahannya baru saja diserang lagi. Pembunuh bertubuh ramping itu telah menyusup ke perkemahan, menjatuhkan satu per satu penjaga dengan mudah, bahkan menembak menembus tiga drum peringatan. Untuk pertama kalinya, dia masuk tepat di tengah perkemahan. Kalau bukan karena dia tak sengaja terjatuh dari atap karena kelemahannya, kepala Ratfan pasti sudah putus dari tubuhnya sejak lama. Namun, bahkan setelah terkena dua anak panah dan satu kali serangan, dia tetap berlari kembali ke hutan dan menghilang tanpa jejak. Dia akan kembali keesokan malamnya, seperti malam-malam sebelumnya yang tak terhitung jumlahnya, ke mana pun Ratfan melarikan diri, dia selalu berhasil melacaknya dengan tepat. Kelelahan dan ketakutan membuat semua orang trauma. Ada yang mengatakan kalau gadis itu sebenarnya sudah mati, dan yang datang adalah roh yang dikuasai oleh obsesi, ada juga yang mengatakan kalau dia telah menjadi Perburuan Liar, tak seorang pun yang bisa membunuhnya, sehingga mereka harus mencari bantuan Ratnik. Tapi Ratfan tahu kebenarannya, dia hanya seorang gadis kecil. Sebelumnya, saat dia pergi ke Geng Kait Laut dan bertemu Jahoda, bos Geng Kait Laut bahkan sempat memujinya. Pada saat itu, Jahoda masih sangat kurus dan bodoh. Sambil berdiri di bawah, dia diam-diam menarik tangan temannya ke sana kemari, dia baru bisa tenang setelah kepalanya ditepuk. Dia sama sekali tidak terlihat seperti pencuri. Bagaimanapun, dia masih butuh banyak waktu untuk berkembang, atau lebih tepatnya, dia bahkan belum tahu mau menjadi orang seperti apa. Tapi sekarang, Ratfan menyadari kesalahannya. Pertumbuhan tidak perlu waktu, hanya memerlukan alasan. Sedangkan dia, membantu Jahoda menemukan alasannya, dengan tangannya sendiri. Kalau begitu, ayo, kita selesaikan cara yang paling dikenal di antara para pencuri. Pada suatu malam yang lain, Ratfan menyalakan kemah dengan obor penuh, berdiri di tengah dengan senjata di tangannya. Ratfan bahkan tidak ingat sudah berapa lama dia memegang senjatanya itu. Pedang itu terlalu berat, bahkan lebih berat dari sekantong Mora penuh. Selanjutnya, musuhnya muncul samar-samar, dan melangkah dengan tenang ke dalam perangkat yang jelas terlihat ini. Obor api menerangi wajah Jahoda yang terlihat cekung karena kelaparan, raut wajahnya pucat karena demam tinggi yang tak kunjung reda. Rambutnya menempel di pipinya seperti rumput kering, dan retakan di bibirnya menyerupai tanah yang kering ... Namun, matanya tetap cerah dan tajam, seolah-olah dia telah membuat perjanjian dengan kematian, dan jiwanya akan memiliki daya hidup tanpa batas hingga pembalasan dendamnya berakhir. Jahoda adalah seorang penjudi kesepian, dan nyawanya adalah taruhannya yang terakhir. Karena memang sudah tak ada yang dimilikinya, kenapa tidak bertaruh saja? "Apa pun yang kamu inginkan, bisa kuberikan." Ratfan menelan kembali ludahnya, keberanian yang dikumpulkannya susah payah lenyap dalam sekejap. Dia sudah paham betul dengan kedua mata Jahoda ini, orang yang berhasil melarikan diri mati-matian. "Aku ... aku tahu kamu orang baik, Jahoda ...." Jahoda sudah tidak memiliki apa pun lagi. Tapi dia masih memiliki banyak sekali harta! Uang, permata, emas, semua kemewahan dunia sedang menunggunya .... "Dengarkan ... aku dulu. Jangan gegabah. Kita bisa ...." Tapi tidak ada yang dibutuhkan Jahoda .... Dia sudah menerkam mangsanya. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
| Kisah Karakter 4 | "Sepertinya kamu sudah terdesak, gadis muda." Nefer mengamati Jahoda yang bertubuh lemah, meski tubuhnya dipenuhi bekas luka, tapi dia masih tetap bisa bertahan hidup. "Aku pasti bisa bayar." "Aku tidak melihat ada barang yang bisa kamu pakai untuk membayarnya." "Aku bisa kerja untukmu." Jahoda mengelus lengan baju kanannya yang kosong, lalu menambahkan: "Kerja apa saja." Bos Nefer yang hebat mengangkat bajunya, tetap acuh tak acuh terhadap ucapan Jahoda yang seolah sudah menyerah terhadap dirinya sendiri. Uang tidak berarti apa-apa baginya. Alasannya mengungkapkan lokasi Ratfan kepada Jahoda sebelumnya adalah untuk memanfaatkan orang lain untuk menyingkirkan boneka yang berusaha melepaskan diri dari belenggunya. Meski gagal, dia berharap bisa memberi pelajaran pada boneka itu. Tapi tak disangka, anjing jalanan kurus ini benar-benar bisa menggigit! Dia bahkan bisa menggigit tenggorokan serigala liar. Sepertinya gadis dengan agenda tersembunyi itu sudah kehilangan tujuannya sepenuhnya. "Apa rencanamu selanjutnya? Aku bisa kenalkan beberapa bos untukmu di bidang pencuri ... Atau lebih tepatnya, Treasure Hoarder yang bisa diandalkan." "...." "Oh, tidak mau ya? Kalau begitu, coba peruntungan di Adventurers' Guild. Siapa tahu kamu beruntung dan bisa kaya mendadak di dalam reruntuhan entah yang mana." "...." "Masih tidak mau? Ya sudah, sepertinya kamu ingin keluar dari Nod-Krai dan menyembuhkan luka di hatimu dulu ...." "Aku tidak perlu sembuhkan luka." Jahoda tidak lagi diam, dia memberikan jawaban terakhirnya. Dia juga pernah membenci luka yang sakit dan jelek itu, seperti buah yang membusuk dalam lumpur, membenci sisa bangkai yang dilahap binatang buas .... Tapi, saat dia hampir kehilangan kesempatan untuk menyergap waktu tertidur di puncak pohon karena demam tinggi, rasa sakit dari bekas luka di punggungnyalah yang membangunkannya. Saat dia terpancing oleh musuh dan hampir masuk ke dalam perangkap, bekas luka yang baru sembuh di punggung tangannyalah yang memperingatkannya untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama .... Atau mungkin, bagi beberapa orang yang beruntung, bekas luka adalah noda kesialan. Tapi bagi Jahoda, bekas luka ini adalah saksi atas pilihannya, juga saksi atas jalan yang dipilihnya untuk diri sendiri. Dia bisa menerima bekas luka, dan bisa menerima kehidupannya, masa lalu atau masa datang, dia akan tetap seperti itu. Nefer tiba-tiba bertepuk tangan dan menghentikan pembicaraannya, seperti sebelumnya. Sudah cukup kata-kata yang didengar olehnya. "Oke, kita ngobrol sampai di sini saja dulu. Kalau kita lanjutkan lagi, bisa-bisa kamu pingsan", ucap Nefer sambil tersenyum dan menyipitkan matanya: "Yang lain bukan masalah, tapi kamu bilang mau kerja untukku, kerja apa saja ... Oke, begitu saja." Tiba-tiba saja perjanjian sudah ditetapkan, dan Jahoda yang masih kebingungan mengangguk ragu-ragu. Bagaimanapun juga, setidaknya dia punya tempat tinggal. "Ya, Nona Nefer." "Panggil aku bos." "Eh?" "Lain kali, panggil aku Bos Nefer." "Baik. Bos ... Nefer." * Terbuka saat Persahabatan Lv. 5 |
| Kisah Karakter 5 | Setelah resmi menjadi pegawai di Curatorium of Secrets, Jahoda tidak menyangka bahwa dia akan bertemu dengan pedagang licik yang dulu dibersihkan oleh Geng Kait Laut. Waktu itu dia baru saja menyelesaikan sebuah misi, mengambil bayarannya, melompat ke atap, dan berlari ke Curatorium of Secrets melalui jalan terdekat. Saat dia bersiap untuk melompat ke atap yang lain, sebuah jendela tiba-tiba terbuka, ada orang yang berteriak: "Hei! Nona Jahoda ya? Nona Jahoda ...!" Jahoda berbalik badan sambil tercengang, sebuah bayangan dari masa lalu muncul di benaknya. "Kamu ... penipu itu ...." "Uhuk, hei, aku sudah tidak nipu lagi. Aku sudah bertobat dan kembali ke jalan yang benar." Pedagang itu melambaikan tangannya dengan bersemangat, terus mengundang Jahoda untuk masuk dan duduk, lalu dia menyuguhkan makanan manis dan teh. Jahoda melihat ke sekeliling, sepertinya tidak ada perbedaan yang menonjol dengan "kunjungan" terakhirnya. "Duh, untung waktu itu ada Nona Jahoda. Kamu benar-benar sudah menolongku, malah bersedia mengembalikan liontin itu kepadaku. Kalau aku sampai kehilangan liontinnya, entah bagaimana aku bisa terus bertahan hidup." Sambil berkata, pedagang itu menepuk dadanya dan menghela napas. Terus-menerus menceritakan bagaimana dia bertobat, bangkit kembali, dan menebus dosanya dengan perbuatan baik .... Kenangan yang sengaja ditekan oleh Jahoda perlahan menyebar dari lubuk hatinya. Suara pedagang itu perlahan menjadi pudar, yang menggantikannya adalah suara yang lebih akrab. "Kan ... Kan uangnya sudah dikembalikan. Kenapa liontinnya tidak boleh dibalikkan ke dia? Ini dua hal yang berbeda ...." "Bos! Sakit, sakit sakit! Jangan jewer telingaku! Sakit!" "Jadi ... jadi pencuri juga tidak boleh berbuat jahat. Semua orang juga menjagaku selama ini, kan ...." "Pokoknya tidak boleh, Senin Rabu Jumat berbuat dosa, Selasa Kamis Sabtu, berbuat baik. Jadi semuanya dapat giliran. Pas Minggu aku ... Aduh! Sakit sakit ...." "Jangan dong! Bos, waktu nego bawa aku dong! Aku tidak mau makan makanan buatan Zinaida, enggak enak ...." Saat pedagang itu sudah selesai komat-kamit dan mengantarkan kepergian Jahoda dengan ribuan terima kasih, waktu sudah menunjukkan malam hari. Setelah membuka gerbang Curatorium of Secrets, yang pertama menyambutnya adalah Ashru yang ingin bermain dengan Jahoda. Tapi meski dia sudah mengacak-acak rambut rekannya itu, dia tidak mendapatkan elusan seperti hari biasanya. "Sepertinya, kamu bertemu dengan teman lamamu", ucap Nefer sambil meletakkan gelas di tangannya. "Bos tahu?" "Heheh. Kebetulan kenal saja. Kebetulan juga, aku tahu tentang perbuatan baik dan burukmu." "Bos, aku ...." "Kalau kamu tanya kepadaku, semua 'hal baik' dan 'hal buruk' yang kamu lakukan, sebenarnya mana yang 'benar' dan mana yang 'salah', aku tidak bisa menjawabnya." Nefer berdiri, menutup gerbang Curatorium of Secrets. Pekerjaan hari ini sudah selesai. "Jawaban dari pertanyaan seperti itu hanya bisa dicari di dalam dirimu." Jahoda menghela napas panjang dan terbaring di tanah. Ashru melompat ke atas rambutnya, mengeluarkan dengkuran tak puas, seperti sedang jengkel karena Jahoda tidak mau bermain dengannya. Nefer berbalik dan menatap pegawai kecil yang cemberut dan bermuka muram itu. Di seluruh Nod-Krai, mungkin Jahoda adalah orang yang paling dekat dengannya. Mereka pernah melintasi kesulitan sendirian, membunuh musuh sendirian, dan masing-masing memiliki "masalah" sendiri yang harus dijawab. Mungkin saja, saat mereka sudah menemukan jawabannya masing-masing .... Pemilik Curatorium of Secrets menggelengkan kepalanya dan menghentikan pemikirannya. "Ah, biarlah masa depan dipenuhi kejutan. Menarik juga." * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
| "Lengan Berdentang-Denting" | "Lengan besi" Jahoda dibuat, dipasang, dan dihias langsung oleh Aino. Dalam proses pembuatannya, Aino mengajukan beberapa jenis modifikasi, termasuk namun tidak terbatas pada, memasang perangkat penyapu pada lengannya seperti milik Ineffa, memodifikasi ujung jari menjadi "jari roket" yang dapat menembakkan roket, dan memasang lampu sorot berintensitas tinggi, atau perangkat jet di telapak tangan, dan sebagainya .... Pada akhirnya Jahoda tetap kokoh pada pendiriannya, ditambah dengan dana yang terbatas, "Lengan Berdentang-Denting" yang diciptakan oleh Aino hanya mempertahankan fungsi operasi paling dasar dan transformasi dalam skala kecil saja. Agar bisa menyesuaikan diri dengan lengan ini secepat mungkin, Jahoda menerima pendapat Ineffa untuk menjalankan "pelatihan melipat bintang kertas" yang kejam. Saat Jahoda selesai melipat 30 stoples bintang kertas, dia sudah bisa menggunakan pisau dan garpu dengan lengan barunya dengan bebas. Saat Jahoda selesai melipat 50 stoples bintang kertas, dia sudah bisa mengepang rambutnya dengan lengan barunya dengan bebas. Saat Jahoda selesai melipat 70 stoples bintang kertas, dia sudah bisa menjahit boneka kain dengan lengan barunya dengan bebas. Saat Jahoda selesai melipat 100 stoples bintang kertas, dia akhirnya punya keberanian untuk menulis dengan lengan barunya. Di bawah bimbingan Ineffa, dia menggunakan lengannya untuk menulis sebaris teks uji coba. "Halo, Jahoda." * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
| Vision | Kabar bahwa Jahoda memiliki 'Vision' disebarkan oleh Nefer. Kalau dalam bahasa Nefer, pusaka yang dimiliki oleh dirinya sebagai bos, sudah sewajarnya harus dimiliki oleh Jahoda sebagai pegawainya. Kalau tidak, waktu keluar bekerja kelak, auranya akan kalah. "Bos, tapi aku kan tidak punya 'Vision' ...." "Tidak masalah, aku akan buatkan bola kaca, kamu bawa." "Lah, langsung ketahuan dong kalau begini!" "Tidak masalah dong! Selain pemilik 'Vision', siapa sih yang bisa membedakan keasliannya?" "Eh? Hmm ... Kayaknya ... masuk akal sih." Lalu, sambil mengenakan bola kaca hijau yang entah didapatkan Nefer dari mana, Jahoda mulai sibuk seperti biasanya. Sama seperti yang dikatakan Nefer, setelah orang-orang melihat Jahoda memiliki 'Vision', sikap mereka berubah drastis. Bukan hanya imbalannya yang menjadi lebih tinggi, bahkan mereka bersedia memberikan misi yang lebih sulit kepada Jahoda. Tentu saja, dihujani oleh imbalan tinggi, misi yang sulit, serta tatapan mata penuh harapan dari orang-orang, Jahoda yang menyadari bahwa dia tidak memiliki 'Vision' yang sebenarnya juga sangat tertekan. Sehingga dia lebih giat lagi, sama seperti gasing kecil, yang terus berputar sepanjang hari. Tapi pada akhirnya, dia bisa lebih membantu semua orang, mendapatkan uang yang lebih banyak, dan lebih dipercaya orang-orang. Jahoda tentu senang dengan hal ini. Di dalam mimpi pun, Jahoda kadang memimpikan bahwa dirinya sedang membantu seseorang, dan bisa mengangkat kepalanya tinggi-tinggi. "Tenang saja, tenang. Aku punya ... 'Vision' kok ...." Jahoda mengepalkan tangannya sambil bergumam, sepertinya dia baru saja mengalahkan musuh kuat di dalam mimpinya. Di dunia nyata, Nefer yang baru saja kembali dari percakapan malam duduk di samping Jahoda. Tas "satu-satunya pegawai Curatorium of Secrets" ini terbuka, bola kaca berwarna hijau itu terbungkus rapat oleh beberapa lapis kain, supaya tidak bisa pecah, juga sulit diintip orang-orang. Tanpa sadar, Jahoda melambaikan tangannya dan berkata dengan santai: "Aku bisa bantu kamu ... Aku punya 'Vision' kok ...." "Kalau punya 'Vision', bisa berbuat baik ...." "Kalau ada 'Vision' ... pasti bisa ...." Nefer yang sudah berdiri dan hendak pergi tiba-tiba melihat secercah cahaya berwarna kehijauan. Bos Curatorium of Secrets itu sedikit terkejut, tidak bisa menahan tawanya. Kebohongan yang diulang ribuan kali, ternyata bisa menjadi kebenaran. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |




















35 responses to “Jahoda”
What a cutie and a unique kit. Sucks she’s right before Columbina release.
Alr so i want to make her a dps but idk which set or team should i use on her, i want to run her with faruzan furina and bennet since faruzan is my main and jahoda can heal for furina’s fanfare.
She cute but totally useless. 😑
i expected something with her mechanic arm or any machine parts. <<
Game already has TO MANY 4* Anemo!
TO many BURST healer!
Should have been elemental skill instead.
I like Yahoda as NPC, as playable unit shes just useless.
This wont make to pull on her bannery risking to get that unwanted Dragon Femboy I 0% care about. lol…..
That’s not how it works, you are supposed to C6 her immediately, wasting as much primogens as possible, only then she is viable.
Kinda wild to think how many amneo healers we have, from Jean, sayu, bird woman, ifa, and now cat lady. And one of these ain’t that old yet. But I do suppose we haven’t had ameno bow healer yet.
TLDR: neat.
No, they’re the best healers by far.
Two of the most important things to have in Spiral F12:
1 healing/shield
2 res shred (Spiral F12 enemies have 60% all elemental res)
All of the characters you listed provide BOTH of those things. Leaving players with 3 other character slots that can be ANYTHING.