Table of Content |
Stats |
Skills |
Skill Ascension |
Related Items |
Gallery |
Sounds |
Quotes |
Stories |
Stats
Lv | HP | Atk | Def | CritRate% | CritDMG% | Bonus Geo% | Materials | Total Materials |
1 | 989 | 18.16 | 66.44 | 5.0% | 50.0% | 0% | ||
20 | 2541 | 46.66 | 170.68 | 5.0% | 50.0% | 0% | 1 3 3 20000 | 1 3 3 20000 |
20+ | 3281 | 60.23 | 220.31 | 5.0% | 50.0% | 0% | ||
40 | 4914 | 90.22 | 330.0 | 5.0% | 50.0% | 0% | 3 2 10 15 40000 | 1 13 18 60000 3 2 |
40+ | 5439 | 99.86 | 365.27 | 5.0% | 50.0% | 6.0% | ||
50 | 6256 | 114.87 | 420.15 | 5.0% | 50.0% | 6.0% | 6 4 20 12 60000 | 1 33 18 120K 9 6 12 |
50+ | 6956 | 127.72 | 467.17 | 5.0% | 50.0% | 12.0% | ||
60 | 7773 | 142.73 | 522.04 | 5.0% | 50.0% | 12.0% | 3 8 30 18 80000 | 1 63 18 200K 9 14 30 3 |
60+ | 8299 | 152.37 | 557.31 | 5.0% | 50.0% | 12.0% | ||
70 | 9115 | 167.35 | 612.12 | 5.0% | 50.0% | 12.0% | 6 12 45 12 100K | 1 108 18 300K 9 26 30 9 12 |
70+ | 9640 | 177.0 | 647.39 | 5.0% | 50.0% | 18.0% | ||
80 | 10457 | 192.0 | 702.26 | 5.0% | 50.0% | 18.0% | 6 20 60 24 120K | 1 168 18 420K 9 46 30 9 36 6 |
80+ | 10982 | 201.64 | 737.53 | 5.0% | 50.0% | 24.0% | ||
90 | 11799 | 216.65 | 792.41 | 5.0% | 50.0% | 24.0% |
Skills
Active Skils
Normal Attack: Cragbiter | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Melancarkan hingga 4 serangan tombak berturut-turut. Mengonsumsi sejumlah Stamina untuk menerjang ke depan, mengakibatkan DMG pada musuh di jalur terjangan. Menerjang dari udara untuk menghantam tanah di bawahnya, menyerang musuh di jalur terjangan dan mengakibatkan DMG area saat mendarat. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Go, Go Turbo Twirly! | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Bertempurlah bersama Turbo Twirly yang bisa diandalkan! Memanggil Turbo Twirly: Saat dilancarkan dalam Mode Tahan dan dilepaskan, Kachina akan memanggil dan menaiki Turbo Twirly. Setelah dilancarkan, Kachina akan mendapatkan 60 poin Nightsoul dan memasuki status Nightsoul's Blessing. Berbagai tindakan dari Turbo Twirly akan mengonsumsi poin Nightsoul Kachina. Nightsoul's Blessing Kachina akan terus berlangsung sampai poin Nightsoul Kachina habis terkonsumsi. Bisa eksis secara independen atau bisa dinaiki dan dikendalikan oleh Kachina. Saat Turbo Twirly eksis secara independen, Elemental Skill "Go, Go Turbo Twirly!" Kachina akan diubah menjadi pilihan menaiki atau turun dari Turbo Twirly. ·Saat Turbo Twirly eksis secara independen, akan menghantam permukaan tanah secara berkala dan mengakibatkan ·Saat Kachina menaiki Turbo Twirly, dia bisa mengontrol Turbo Twirly untuk bisa bergerak dan memanjat dengan cepat, lalu Normal Attack yang dilancarkan akan menghantam permukaan tanah, dan mengakibatkan Turbo Twirly akan hilang saat status Nightsoul's Blessing Kachina berakhir, dan akan dianggap sebagai Geo Construct. Selain itu, hanya satu Turbo Twirly yang boleh ada dalam waktu yang sama. Turbo Twirly cuma kelihatan mirip gasing saja. Tapi sebenarnya, dia bisa mengebor batu yang paling keras sekalipun! | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Time to Get Serious! | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Menghantam tanah dan mengakibatkan Turbo Drill Field akan meningkatkan radius serangan Turbo Twirly dan kecepatan gerakan Turbo Twirly saat dinaiki. Saat dilancarkan, jika ada Turbo Twirly milik Kachina sendiri, maka akan memanggil Turbo Twirly tersebut ke sisinya. Layaknya penampil gugup yang membayangkan penontonnya adalah boneka kayu, Kachina membayangkan musuhnya sebagai batu permata yang paling indah ... yang bisa dibawa pulang dan disimpan dengan penuh rasa bangga. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Passive Skills
Boon of Crystal Flame | |
Saat ada area dengan Phlogiston Mechanic di Natlan, berinteraksi dengan item tertentu yang bisa dikumpulkan, akan memulihkan 20 poin Stamina. Selain ini, akan menunjukkan posisi |
Night Realm's Gift: Heart of Unity | |
Setelah Nightsoul habis terkonsumsi, Kachina akan mengonsumsi Phlogiston untuk mempertahankan status Nightsoul's Blessing-nya. Saat berada di lokasi yang memiliki Phlogiston Mechanic di Natlan, Kachina bisa melancarkan Nightsoul Transmission: Kachina. Saat Karakter aktif sedang berlari, memanjat, atau sedang bergerak yang dikarenakan oleh Talenta tertentu, atau saat melayang di ketinggian tertentu, dan mengganti Karakter menjadi Kachina, akan memicu efek: Kachina akan memasuki status Nightsoul's Blessing dan menaiki Selain itu, saat berada di Natlan, Stamina yang dikonsumsi Kachina saat memanjat sambil mengendarai |
Mountain Echoes | |
Setelah anggota party di sekitar memicu Nightsoul Burst, |
The Weight of Stone | |
DMG yang diakibatkan |
Constellations
Shards Are Gems Too | |
Saat Kachina menaiki atau turun dari Selain itu, saat anggota party mendapatkan Elemental Shard ini, akan memulihkan 3 poin Energy Kachina. Pemulihan Energy yang bisa diperoleh dengan cara ini adalah maksimum sekali setiap 5 detik. |
Never Leave Home Without... Turbo Twirly | |
Saat Kachina melancarkan |
Improved Stabilizer | |
Meningkatkan 3 level Maksimum: Lv. 15. |
More Foes, More Caution | |
Saat jumlah musuh yang berada dalam Turbo Drill Field yang dihasilkan oleh |
All I've Collected Till Now | |
Meningkatkan 3 level Maksimum: Lv. 15. |
This Time, I've Gotta Win | |
Saat Perisai Karakter aktif di dalam party digantikan atau hancur karena alasan apa pun, maka Kachina akan mengakibatkan |
Skill Ascension
Gallery
Sounds
Title | EN | CN | JP | KR |
Party Switch | ||||
Party Switch when teammate is under 30% HP | ||||
Party Switch under 30% HP | ||||
Opening Chest | ||||
Normal Attack | ||||
Medium Attack | ||||
Heavy Attack | ||||
Taking Damage (Low) | ||||
Taking Damage (High) | ||||
Battle Skill #1 | ||||
Battle Skill #3 | ||||
loc_combat_sound_1000500 | ||||
Sprinting Starts | ||||
Jumping | ||||
Climbing | ||||
Heavy Breathing (Climbing) | ||||
loc_combat_sound_1010202 | ||||
Open World Gliding (Start) | ||||
Open World Idle | ||||
Fainting | ||||
Idle Performance |
Quotes
Audio Language:
Title | VoiceOver |
Halo | |
Mengobrol: Rapi-Rapi | |
Mengobrol: Bisa Tidak Ya | |
Mengobrol: Koleksi | |
Ketika Hujan | |
Ketika Petir Menyambar | |
Ketika Turun Salju | |
Ketika Matahari Bersinar | |
Di Padang Pasir | |
Selamat Pagi | |
Selamat Siang | |
Selamat Malam | |
Selamat Tidur | |
Tentang Kachina: Turbo Twirly | |
Tentang Kachina: Gugur | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Kita: Legenda | |
Tentang Kita: Hadiah Kecil | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
Tentang Vision | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Berbagi Cerita | |
Kisah Menarik | |
Tentang Mualani | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Kinich | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Chasca | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Iansan | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Citlali | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Xilonen | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Archon Pyro | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Ifa | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Mengenal Kachina: I | |
Mengenal Kachina: II | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 3 |
Mengenal Kachina: III | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Mengenal Kachina: IV | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 5 |
Mengenal Kachina: V | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
Hobi Kachina | |
Kekhawatiran Kachina | |
Makanan Favorit | |
Makanan yang Tidak Disukai | |
Menerima Hadiah: I | |
Menerima Hadiah: II | |
Menerima Hadiah: III | |
Ulang Tahun | |
Perasaan Tentang Ascension: Permulaan | * Terbuka saat Ascension tahap 1 |
Perasaan Tentang Ascension: Persiapan | * Terbuka saat Ascension tahap 2 |
Perasaan Tentang Ascension: Klimaks | * Terbuka saat Ascension tahap 4 |
Perasaan Tentang Ascension: Konklusi | * Terbuka saat Ascension tahap 6 |
Elemental Skill: I | |
Elemental Skill: II | |
Elemental Skill: III | |
Elemental Skill: IV | |
Elemental Skill: V | |
Elemental Skill: VI | |
Elemental Burst: I | |
Elemental Burst: II | |
Elemental Burst: III | |
Membuka Peti Harta: I | |
Membuka Peti Harta: II | |
Membuka Peti Harta: III | |
HP Rendah: I | |
HP Rendah: II | |
HP Rendah: III | |
HP Rekan Rendah: I | |
HP Rekan Rendah: II | |
Gugur: I | |
Gugur: II | |
Gugur: III | |
Menerima Serangan Ringan: I | |
Menerima Serangan Hebat: I | |
Bergabung ke Party: I | |
Bergabung ke Party: II | |
Bergabung ke Party: III |
Stories
Title | Text |
Info Karakter | Sama seperti anak-anak di suku "Putra-Putri Gema" lainnya, Kachina tumbuh besar bersama dengan Tepetlisaurus yang menggemaskan, dikelilingi permata-permata berkilauan yang digali dari pegunungan, dan bersama kisah para pahlawan yang diwariskan turun-temurun dari para tetuanya. Kachina sangat hafal dengan jalan-jalan di gunung dan ahli mencari bijih mineral yang terkubur jauh di bawah tanah. Di waktu luangnya, dia sering menghabiskan waktu bersama anak-anak lainnya untuk pergi ke studio musik milik para musisi dan menari menyanyi mengikuti irama lagu. Tumbuh besar di lingkungan yang begitu, benturan dan luka kecil adalah hal yang lumrah, dan Kachina sendiri juga akan merasa sakit lalu menangis, seperti anak-anak pada umumnya. Tapi di saat anak-anak lain masih belum pulih dari rasa sakitnya, Kachina sendiri sudah menyeka air matanya dan kembali berdiri lagi. Bagi orang lain, dia tentu adalah anak baik, tapi Kachina tidak terlalu mengerti kenapa dirinya yang sangat biasa ini bisa dianugerahi Marga Kuno "Uthabiti". Bagian mana dari diri Kachina yang menyerupai deskripsi keteguhan pada nama yang agung ini? Kachina yang masih kecil belum menemukan jawabannya. Tapi dia sudah diberi kehormatan besar ini, maka dia memiliki kewajiban untuk mengikuti Ziarah Kembalinya Api Keramat. Apalagi, bisa pulang dengan kemenangan dalam Ziarah ini, dan menorehkan namanya di dalam daftar pahlawan legenda merupakan harapan setiap pejuang Natlan, termasuk Kachina sendiri. Selama kegagalannya berkali-kali, dia bukan cuma bersedih saja, saat menghadapi tatapan mata rekannya yang penuh dengan kekecewaan, dia tidak sanggup mengangkat kepalanya. Namun dia tetap menghapus air matanya dan bangkit kembali. Tapi dia yang sudah kalah berkali-kali, apakah benar bisa menang dalam Ziarah Kembalinya Api Keramat? Hatinya yang penuh dengan pergumulan kembali dilanda kebingungan. |
Kisah Karakter 1 | Selain informasi pribadi yang harus ditulis di dalam formulir pra-pendaftaran Ziarah Kembalinya Api Keramat, masih ada satu halaman lampiran yang harus diisi. Informasi itu mencakup namun tidak terbatas pada hobi, pengalaman pribadi, dan hal lainnya. Awalnya ini hanya untuk memudahkan tim promosi untuk membuat bahan-bahan supaya para kontestan menjadi populer, tapi informasi-informasi mengenai kontestan yang sudah populer tentu saja tidak perlu diperoleh dengan cara seperti ini. Sedari awal, semua informasi ini sudah beredar di mana-mana. Perlahan-lahan, tidak ada yang menganggap serius halaman lampiran ini lagi. Dan sepertinya hanya Kachina yang akan mengisi setiap bagian dari lampiran ini dengan hati-hati setiap kalinya. "Hobi: Menari." Anggota Putra-Putri Gema sedikit banyak pasti mengerti soal tarian lah. Dalam stereotip suku Natlan lainnya, tarian adalah sejenis bakat yang sudah mengalir di dalam darah Putra-Putri Gema. Begitu musik dialunkan, maka anak Nanatzcayan pasti akan mengayunkan seluruh badannya tanpa sadar sambil mengikuti alunan musik yang diputar. Tapi Kachina memang sangat unggul dalam tarian. Dalam usianya yang masih kecil, dia sudah bisa mengontrol penuh seluruh anggota tubuhnya. Gerakannya saat dia memindahkan beban tubuhnya tampak semulus gerakan berenang Koholasaurus. Kak Pochtli bahkan memujinya berkali-kali, padahal jelas-jelas dia bukan orang yang suka mengumbar-umbar pujian. Sebenarnya Kachina ingin menuliskan fakta ini untuk membuktikan bahwa ada banyak hal yang bisa dituliskan olehnya. Tapi dia khawatir menulis ini akan membuatnya terlihat sedikit sombong, jadi akhirnya dia membatalkannya. Hobi yang lain ... Dia tetap belum bisa menuliskannya meski sudah lama dipikirkan. Menggali. Yang membuatnya malu adalah, sebenarnya sama dengan kebanyakan anggota Putra-Putri Gema yang lain, bahwa dia sendiri suka menggali terowongan ke sana-sini pada waktu luangnya. Setiap kali dia menemukan tambang bijih di terowongan, selalu ada secercah kehangatan yang mengalir dalam hatinya ... Sebuah kehangatan yang hanya bisa dimengerti oleh para anggota Putra-Putri Gema. Tapi kalau menuliskan "menggali" di kolom hobi, pasti akan membuatnya terlihat kurang menarik. "Serius deh, aku sudah tidak punya kelebihan yang lain lagi." Dia menarik napas panjang. Selanjutnya adalah, kerabat terdekat. "Ayah, Ibu, Ayo ...." Dia memulai dengan menuliskan anggota keluarganya dulu. Selain ayah ibu yang memberikan kehangatan dan cinta kepada Kachina, orang yang paling dekat dengannya adalah rekan Tepetlisaurus miliknya, Ayo. Pada saat dia mulai menggali sendirian untuk pertama kalinya, Ayo-lah yang menemaninya di sisinya. Saat mendengarkan cerita legenda dari ayah dan ibunya, saat dia keluar dan berbuat onar, yang selalu ikut di belakangnya juga adalah Ayo. Kalau mengingatnya, Kachina pasti tersenyum tanpa sadar. Dia masih ingin menambahkan nama lain di antara garis-garis formulir, misalnya Mualani yang selalu menggunakan senyumannya untuk menyemangatinya, atau Kinich yang selalu mengulurkan tangannya saat dibutuhkan, atau Paman Pacal yang ada di suku ... Tapi mana muat kalau semua nama itu mau dilampirkan di formulirnya! Akhirnya dia memutuskan untuk mengurungkan niatnya. Setelah mengisinya dengan susah payah, saat dia menyerahkan formulirnya kepada petugas, petugas itu malah membalasnya dengan tatapan terkejut setelah melihat Kachina mengisi setiap bagian lampiran itu dengan penuh dan sungguh-sungguh. "Tidak masalah kok kalau bagian lampiran tidak diisi." Demikian canda sang petugas. "Tidak apa-apa. Aku ingin menyelesaikan hal yang aku anggap penting dengan serius", jawab Kachina. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 2 |
Kisah Karakter 2 | Sejarah Putra-Putri Gema dan Tepetlisaurus hidup bersama itu sudah lebih lama dari umur kakeknya kakek Kachina. Orang-orang sudah terbiasa bekerja, hidup bersama, bahkan menjalin hubungan rekan dengan Tepetlisaurus. Bagi Putra-Putri Gema, Saurian itu tidak seperti hewan ternak yang dibunuh dan dikuasai oleh manusia, juga tidak seperti hewan peliharaan yang harus mengikuti keinginan tuan manusianya. Mereka dan manusia memiliki kedudukan yang sama. Kebanyakan Tepetlisaurus dan manusia menjalin hubungan atas dasar kerelaan mereka sendiri. Sama seperti Ayo dan Kachina. Sarang para Saurian dan pemukiman manusia juga tidak jauh jaraknya. Karena tinggal berdekatan, mereka saling bertemu, dan lama-kelamaan, manusia dan Saurian hidup sebagai tetangga yang harmonis. Saat bertemu di masa-masa tertentu, juga jadi tidak aneh. Pernah ada suatu kali, Kachina yang masih kecil sering bertemu dengan Tepetlisaurus kecil yang sangat kekar di persimpangan jalan menuju area tambang. Bagi Kachina, tetangga yang jujur ini pantas mendapatkan sebuah sapaan. Makanya, setiap kali bertemu dengannya, dia pasti akan menyapa: "Halo". Lama-kelamaan, Tepetlisaurus kecil ini sepertinya mengingat Kachina. Perlahan-lahan, mereka jadi makin sering bertemu dalam kesempatan yang lain. Saat latihan menari di tempat kosong terbuka, saat sedang memetik Grainfruit, saat sedang menangkap ikan di sungai ... Lama-kelamaan, mereka bukan hanya saling menyapa, tapi kadang sampai bertukar hadiah. Rupanya menjalin persahabatan dengan Tepetlisaurus kecil ini semudah itu ya. Kachina sama sekali tidak perlu memikirkan berbagai cara untuk membuktikan nilainya kepada Saurian kecil itu, juga tidak perlu menyediakan imbalan khusus baginya. Mereka hanya perlu merasa nyaman saat sedang bertemu, sehingga mereka jadi sering berkumpul bersama. Sampai suatu hari, Tepetlisaurus kecil ini mengikuti Kachina sampai ke rumahnya. Sejak saat itu, dia menjadi rekan keluarga Kachina, dan diberi nama oleh Kachina: Ayo. Semua ini terjadi dengan begitu alaminya, sama seperti ikan yang sudah ditakdirkan hidup di dalam air, dan burung yang ditakdirkan untuk terbang bebas di udara. Sejak saat itu, Ayo selalu menunjukkan kesetiaan dan kecintaan terhadap temannya. Berbeda dengan teman-teman bermain yang tumbuh besar bersama Kachina, yang meninggalkan Kachina dengan teganya setelah Kachina kalah berkali-kali kalah dalam Ziarah Kembalinya Api Keramat. Mereka bahkan menyindirnya. Tapi Ayo tetap berdiri kokoh di sisinya, dengan tanduknya yang tajam, dan tidak pernah goyah. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 3 |
Kisah Karakter 3 | Marga Kuno "Uthabiti" memiliki arti keteguhan. Sedari awal, Kachina tidak merasa pantas bisa menyandang Marga Kuno yang penuh dengan kebanggaan ini. Setelah membaca kain tenun kuno dan mengetahui seperti apa para pahlawan yang menyandang nama ini, dia malah jadi lebih galau! Mereka semuanya memiliki kekuatan yang sangat kuat, dan selalu berani dan bersemangat, terlepas dari bahaya apa pun yang mereka hadapi. Dan akhirnya mereka dipuja oleh generasi selanjutnya; Ada juga pahlawan yang tetap mempertahankan karakter yang mulia meski di tengah-tengah lingkungan yang sulit dan kejam. Mereka mempertahankan tanah airnya dengan kekuatannya sendiri, menjalani tanggung jawabnya dengan teguh sampai akhirnya mangkat. Setelah dia merefleksikan semua itu ke dalam dirinya sendiri, dia merasa tidak memiliki keberanian seperti pejuang Berlimpah Jaya, juga tidak memiliki kegesitan seperti para kesatria Bunga Bersayap. Memang sih, dia tidak ingin menjadi orang lemah yang bisa ditindas siapa saja. Tapi dia itu memang sering diejek dan ditindas sehingga jadi cengeng. "Orang yang teguh mana boleh nangis terus?" Jaraknya dengan kata "teguh" ini benar-benar sangat jauh. Setelah dia menyadari kesimpulan ini, dia sempat kecewa berat untuk sesaat, bahkan pernah menjadi depresi. Tapi sebentar saja, dia sudah bisa terlepas dari emosi itu. Bukan karena dia sering latihan dan ingin menjadi pejuang yang hebat, juga bukan karena dia sudah mengerti tentang hukum baru di dunia ini. Meski sebagian adalah berkat perhatian yang diberikan oleh keluarga dan kerabatnya, tapi alasan dia mengambil pilihan ini sebagian besar adalah karena kebiasaannya sendiri. Bahkan pada saat dia masih lebih muda, setiap kali anak yang lain terjatuh, mereka pasti akan menangis tersedu-sedu lebih dulu. Tapi Kachina berbeda. Dia akan berdiri lebih dulu. Meski lukanya masih sakit, dan air mata sudah mengalir ke pipinya, tapi semua ini hanya reaksi dari tubuhnya. Dengan penuh kesadaran, dia merasa bahwa dia harus berdiri dengan tegar, lalu melihat batu yang membuatnya tersandung, baru menangis. Sekarang juga begitu, saat menghadapi masa depan yang kelam, dia merasa sangat takut dan sangat kecewa. Bahkan karena usianya yang masih muda, dia tidak bisa menyembunyikan emosinya sendiri, semua pikiran negatifnya bagaikan tercetak dengan tegas di mukanya. Tapi Kachina tetap akan bangkit sekali lagi, sambil menangis terisak-isak, menunjukkan muka yang benjol sana-sini, dia akan melanjutkan latihannya dan maju ke depan. Dia sadar kalau ini berarti dia tahan dihajar. Tapi, menurut Paman Pacal yang lebih dewasa dan lebih ahli dalam bertutur kata: "Meski manusia itu lemah, mereka memiliki keberanian untuk menghadapi dunia yang kejam ini. Keagungan manusia akan terlihat melalui proses ini." Mungkin saja ... Kachina memang teguh. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Kisah Karakter 4 | Sejak kepulangannya dari Kerajaan Malam, cara keluarga lain di suku menatap Kachina dan keluarga sepertinya sedikit berubah. Orang-orang yang belum pernah berhubungan dengannya, mulai menunjukkan sikap hormat saat bertemu dengan keluarga Kachina. Dari yang cuma ngobrol seadanya santai saat bertemu juga sudah mulai memutuskan untuk bersosialisasi dengan mereka. Terlepas dari ada atau tidaknya Kachina, topik yang dibahas semua orang pasti akan mengarah ke dirinya secara tidak sengaja. Mereka semua memuji Kachina sebagai sosok yang berani dan teguh. Semua bagian dari dirinya tidak bisa luput dari pujian orang-orang, mulai dari Ayo, sampai ke telinganya. Telinga yang berbeda dari orang biasanya ini awalnya hanya dianggap sebagai turunan dari nenek moyang yang aneh, namun sekarang malah dianggap sebagai bukti bahwa Kachina memang berbeda dari sejak lahir. Setelah melalui begitu banyak rintangan, dia yang akhirnya kembali dengan keberhasilan memang tidak salah lagi merupakan lambang dari keteguhan. Berbagai kegagalan yang pernah dilaluinya dianggap sebagai catatan kaki untuk seluruh pencapaiannya, yang tenggelam di dalam suara sorakan dan pujian. Kachina merasa sedikit tidak nyaman, kesalahan dan air matanya diabaikan oleh orang lain begitu saja. Jelas-jelas semua pengalaman itu pernah terjadi, tapi semua itu malah seperti tertutupi oleh cahaya kesuksesannya. Orang lain boleh saja lupa dengan berapa kali kegagalan yang dilaluinya, tapi dia sendiri tidak mungkin lupa, dan dia merasa tidak boleh lupa. Kachina terus merasa dia tidak bisa dibandingkan dengan para pahlawan yang pernah menang selama sekian kalinya. Keberhasilannya kali ini tidak terlepas dari dukungan semua sahabatnya. Dia sama sekali tidak mungkin berubah menjadi sosok sempurna yang dielu-elukan oleh orang lain secara tiba-tiba. Saat dilanda kesedihan dan kekecewaan, Kachina masih berlinang air mata. Dia masih tetap ingin menjadi seorang Kachina yang terus melangkah maju, dan akan terus bangkit berdiri meskipun telah jatuh berkali-kali. "Tidak jatuh memang benar merupakan salah satu perwujudan dari keteguhan. Menjaga keaslian diri sendiri di dalam wanginya bunga segar dan indahnya sorakan dan pujian mungkin juga bisa disebut sebagai sebuah keteguhan." Jauh di dalam lubuk hati Kachina, nama "Uthabiti" ini sudah memiliki sebuah pemahaman yang lebih dalam lagi. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 5 |
Kisah Karakter 5 | Setiap anak Nanatzcayan pasti pernah mendengar fabel tentang bijih mentah dan batu permata. Orang tua Kachina juga pernah menceritakan sebuah kisah demikian sebelum tidur. Saat bijih mentah masih belum digali oleh Putra-Putri Gema, dia terlelap dengan tenang bersama dengan cangkang batu dan lumpur di kedalaman tanah di bawah pegunungan. Pada awalnya, dia masih belum tahu dia memiliki potensi untuk menjadi batu permata, dia hanya bisa menerima kegelapan dan kesepian yang sangat lama. Dia juga tidak menyebut diri sendiri sebagai batu permata. "Aku cuma sebuah batu yang biasa-biasa saja", begitu pikirnya. Sampai suatu hari ada angin besar yang meniup tanah permukaan, aliran sungai menyapu lumpur dan pasir, serta gempa bumi meretakkan permukaan batu, palu dari Putra-Putri Gema akhirnya berhasil mengoreknya dari kedalaman gunung. Pada saat itu, dia masih tetap belum menyadari bahwa ada sebuah cahaya yang bersinar yang ternyata terkandung di dalam intinya sendiri. Saat dihancurkan dan dipoles, bijih mentah merasakan kesakitan yang amat sangat, palu dan roda gerinda sudah merenggut banyak bagian yang ada di dalam tubuhnya. Lapisan luar yang biasa saja dikikis, pola yang melambangkan ketakutan dan kelemahan dipoles. Proses ini membawa kebahagiaan dan keindahan bagi para Putra-Putri Gema, tapi yang dirasakan oleh bijih mentah hanyalah ketidaknyamanan dan kesakitan. Dia bertanya kepada palu dan roda gerinda: "Kenapa aku harus melalui semua ini?" Supaya kamu bisa menunjukkan esensimu sebagai batu permata. Tapi kalimat ini tidak pernah diucapkan. Berbeda dengan bijih mentah, palu dan roda gerinda sudah mengikuti pemolesan ribuan bahkan jutaan kali banyaknya, mereka sudah menjadi saksi saat batu permata pertama kali memancarkan cahayanya. Tapi mereka tidak menjawabnya, mereka hanya terdiam seribu bahasa. Setelah pekerjaan terakhir selesai, bijih mentah baru bisa melihat dirinya sendiri yang mirip seperti batu permata, dari mata orang lain tentunya. Saat berjalan sendirian di Kerajaan Malam, Kachina terus mengingat kembali kisah ini. Dia masih ingat saat dia bertanya kelanjutan kisah itu kepada orang tuanya. Sebenarnya bentuk batu permata itu seharusnya seperti apa sih? Tapi dinginnya Kerajaan Malam membuat ingatannya menjadi kabur. Kachina tidak bisa mengingat kelanjutan kisah itu lagi. Untung saja, ingatannya tentang kedua orang tuanya bisa memberikan sedikit kehangatan baginya, sehingga bara api dalam jiwanya bisa terus menyala. Dia pun memutuskan untuk berhenti mempertanyakan dirinya sendiri. Entah dia itu bijih mentah yang disisihkan oleh palu yang tajam, atau batu permata seperti yang diharapkan oleh dirinya sendiri, dia akan terus melangkah maju. Masih ada banyak hal yang masih belum dilakukannya, masih ada banyak orang yang masih belum ditemuinya. Saat dia bermandikan cahaya matahari, dia melihat Pengembara yang mengulurkan tangannya, lalu dia merasa, dia sudah mengetahui bagaimana bentuk batu permata yang seharusnya: Memiliki struktur yang kokoh, dan bisa menahan beratnya dunia ini dalam kondisi sesulit apa pun. Memiliki harapan yang tak pernah padam yang bisa menerangi dunia yang paling gelap sekalipun. Sekarang, dia sudah menang dalam Ziarah Kembalinya Api Keramat dan berhasil membuktikan dirinya sendiri. Hari itu akhirnya tiba, hari-hari saat seluruh pandangan tertuju padanya, yang menghadirkan tekad dan keberanian baginya. Archon Pyro mengatakan kepadanya, nama Kachina akan dijahit ke bendera Penguasa Angin Malam, sebagai satu bagian dari kisah heroik para pahlawan di Natlan, yang akan dialirkan ke Ley Line, dan menjadi legenda yang abadi. Air mata dan keberanian akhirnya berhasil menempa sebuah batu permata yang bernama: Kachina. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
Bendera Uthabiti | Kami melafalkan nama para leluhur, kami menyanyikan nama para pahlawan. Para pemberani yang melanjutkan Marga Kuno Uthabiti akan kami catat dan tenun ke dalam bahasa mereka. Untaian benang emas pertama dipersembahkan kepada pemilik pedang yang menciptakan nama ini, seorang wanita yang parasnya tidak dikumandangkan, dan tinggi badannya tidak berbeda jauh dari seorang anak kecil. Dia pernah menahan tebing yang akan runtuh dengan kedua tangannya, dia pernah memikul beban penduduk di keseluruhan suku dengan kedua bahunya. Pemikiran dan semangatnya lebih luar biasa puluhan kali lipat dari pejuang yang memiliki tubuh yang paling kekar dalam seluruh sejarah di seantero Natlan. Api kehidupan pahlawan ini padam dengan cepat, namun yang diwariskannya adalah sebuah senyum tawa tanpa kekhawatiran, sama seperti air yang meluap-luap dari tanggul tinggi. Meski napasnya terputus, meski detak jantungnya terhenti, para penenun masih bisa mendengarkan suara ombak yang menderu dari tubuhnya, sampai tujuh hari tujuh malam lamanya sebelum suara itu hilang. Untaian benang perak kedua dipersembahkan kepada pemilik perisai yang mengangkat nama ini dari sungai konsep sekali lagi, dia tidak pernah melepaskan perisainya sedetik pun semasa hidupnya. Meskipun dirinya sendiri kurus bagai sebatang ranting muda, tapi dia tetap mengawal pertempuran sepanjang tahun, bagai perisai yang kokoh. Meski waktu berlalu, tekadnya tetap teguh. Badannya tetap tak bergeming bagai perisai kokoh, sedangkan jiwanya terus berseru saat berada di medan perang. Meski sudah di dalam kendi perabuan, abu jenazahnya masih tetap padat, dan pada akhirnya merusak wadah tersebut. Semua yang hadir menjadi saksi dan menyatakan bahwa dia tidak layak ditempatkan di kuburan sekecil itu. Pada akhirnya, jasadnya disebarkan di antara pegunungan. Kerikil sebening kristal bertubrukan dengan dinding batu yang akhirnya menimbulkan suara gema yang menggelegar. Untaian benang ketiga dipersembahkan kepada mereka yang tak bernama yang hilang di antara lapisan-lapisan bendera, yang seluruh kebaikan dan kisah heroiknya sudah tenggelam dilahap oleh sejarah. Jika bukan karena Wayob yang memberi petunjuk, kami sekarang pasti sudah tidak bisa mengenali jejak yang mereka tinggalkan dari darah dan air mata. Akhir dari pahlawan selalu merupakan sebuah ketenangan. Dari lubuk hati yang paling dalam, kami mendoakan agar mereka semua bisa bahagia dan puas di dalam pengorbanan dirinya. Untaian benang keempat ditenun dari sutra bulu Saurian, dipersembahkan kepada penghunus tombak yang membuat nama ini kembali membara di Ziarah Kembalinya Api Keramat sekali lagi. Dalam Kerajaan Malam, dia akan selalu bersama dengan jiwa pahlawan yang bertempur selamanya, dia akan mengarungi kegelapan malam yang mengerikan, dan kembali dengan membawa kemenangan. Air mata tidak akan mengotori cahaya kehormatan Uthabiti. Kepulangannya berhubungan erat dengan dimulainya era yang baru. Kami melafalkan nama para leluhur, kami menyanyikan nama para pahlawan .... "Barang siapa yang berani berdiri tegak layaknya gunung tinggi, yang tulang-belulangnya kokoh bak menara pertahanan, yang berani menatap matahari dengan langsung, dia akan dihadiahkan kepada sang keabadian." "Ketakutan hendaknya takut kepadaku, karena tubuhku terbuat dari bara api yang menjilat-jilat, karena aku ditakdirkan untuk membakar seluruh yang lemah dan rendah, untuk dibentuk menjadi tulisan prasasti pada akhirnya." * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Vision | Kisah ini terjadi setelah Ziarah Kembalinya Api Keramat pertama berakhir. Ziarah Kachina yang pertama berakhir dengan kegagalan. Semua harapannya sebelumnya membuatnya jatuh terpuruk ke dalam kehampaan. Kemampuannya diragukan oleh orang-orang. Dan yang paling membuatnya menderita adalah, dia mulai meragukan diri sendiri, dan ini di luar kendalinya sendiri. Apa mungkin Wayob bisa salah menilai orang juga? Apa benar dia benar-benar seperti yang ditulis di dalam sajak, bahwa dia bisa "membakar seluruh yang lemah dan rendah"? Atau mungkin ... dia malah anak kecil yang lugu dan tak berdosa, yang dibakar habis itu ...? Pada saat itu, Kachina kembali menemukan makna penggalian bagi dirinya. Dia selalu suka masuk ke bagian dalam pegunungan dan mencari-cari barang yang berharga. Tapi kali ini, dia tidak menggali untuk mencapai tujuan tertentu. Dia hanya membawa alat bor dan terus mengebor ke depan. Seolah-olah saja semua kesedihan dan kekecewaannya akan berhasil dilampiaskan melalui bor di tangannya kalau dia terus mengebor seperti ini. Dan dia membayangkan bahwa dia sendiri yang menjadi bor itu, terus mengebor sampai jantung gunung. Dia merasa bisa terus mengebor masuk ke dalam kegelapan. Bahkan kadang dia masih menggali barang-barang yang berharga. Ini membuatnya merasa lebih bahagia daripada menahan keraguan dan kegagalan dalam dirinya. Tapi di atas permukaan sana, Ziarah yang baru saja lewat tidak akan bisa dihapus lagi. Kegagalan selalu beriringan dengan waktu yang berjalan, dan akan terus menghantui Kachina ke mana pun dia melangkah. Meski dia bersembunyi di dalam kegelapan, maupun berdiri di bawah terik matahari, dia tetap merasakan kesedihan yang mendalam. Kalau harus dibandingkan, bersembunyi di kegelapan itu membuatnya lebih menderita. Karena kata kegagalan terus bergema di dalam pikirannya. Ini bahkan lebih membuatnya sedih daripada rasa capek saat mengeluarkan air mata dan keringat dalam pelatihan Ziarah Kembalinya Api Keramat. Ada pepatah bagi orang Natlan, Putra-Putri Gema adalah sekelompok orang yang keras kepala. Dalam hidupnya, mereka harus seperti tanduk di kepala Tepetlisaurus, lembut namun tajam, dan menuju ke depan untuk selamanya. Sama seperti kalimat ini, yang ada di seluruh benak Kachina sekarang ini hanyalah maju, maju, dan terus maju. Tidak ada pilihan lain selain maju ke depan baginya. Mungkin saja dia memang tidak ditakdirkan untuk menjadi pahlawan yang agung. Dia hanya bisa mencoba untuk melangkah ke depan, satu demi satu. Tentu saja, yang tidak dia pahami adalah, membusungkan dada dan berteriak keras-keras kalau dia harus menang dan harus terus melangkah maju tentu saja merupakan sikap yang diharapkan oleh orang-orang. Tetapi mengatupkan rahangmu, menggertakkan gigi, dan bergerak maju perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit, juga merupakan sebuah sikap yang tetap luar biasa!. Selama dia berada di bawah tanah, dia terus memikirkan hal-hal seperti ini. Bersamaan dengan waktu itu, dia kadang-kadang berhasil menggali barang yang menarik. Misalnya, Vision. Saat dia mendapatkan Vision miliknya sendiri, tentu saja dia sangat bahagia. Tapi dia sudah pernah merasakan antusiasme yang membara seperti ini satu kali, yakni pada saat dia memperoleh Marga Kuno Uthabiti. Pengakuan Archon ataupun Wayob tidak berarti bahwa dia akan bisa berhasil menciptakan sesuatu yang luar biasa. Dia sudah mempelajari kebenaran ini dari kenyataan. Tapi, yang masih belum dipelajari olehnya adalah: Pada tahap ketika legenda para pahlawan mulai terbentuk, mereka semua masih belum mencolok, mereka belum bersinar, dan belum bisa menjadi inspirasi. Namun, dorongan dan motivasi untuk menghasilkan karya yang luar biasa sudah hampir meledak di dalam hati sanubarinya. Asalkan mereka tidak pernah berhenti untuk terus melangkah maju, maka masa depan mereka pasti akan bersinar dengan cerah. Tapi apa daya, orang-orang di dalam cerita tidak akan pernah bisa mengetahui akhir cerita lebih dulu. Makanya, mereka tidak pernah memikirkan masa depan. Mereka terus berjuang untuk menggapai masa depan, meski harus meneteskan air mata yang menjadi semakin indah dalam hidup mereka. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
31 responses to “Kachina”
This little fella is good for climbing up walls in Natlan. Nothing else
what did you expect from a free 4star? even loli…
just food for hopeless people
An amazing free unit to buff HP% scaling unit. Her kit requires her to spend 1 second in the field to deploy Turbo Twirly. Her drill will make crystallize shard of your main DPS and whoever has Archaic Petra will only need to dash to obtain it.
Cinder City artifact sets is tailor-made for her. Tested on Hyper Neuvillette and non-DMG% goblet. I have a doubt that Xilonen can’t replace her if she needs more field time. Zhongli might still valuable to Neuvi if you need interruption resistance.
Kachina is a daughter we proud to have and protect.
omfg that sounds so pathetic..
She’s just the umpeenth mediocre chara. She’s literally good for the only reason of wielding the new support set. Even her constellation are a total trash for her as a support. Not even some crumbs for the on field chara (that 20% def is good for chiori and itto only, and they both have much better teammates to replace this)
But we know the first 4star is free and trash, no suprises. She also looks a xilonen budget. (and to me they’re making her outrageous, consideirng her major buffs for the team only with constellation)
I’d use her maybe, lev 20, a bunch of def-er artifacts, and that’s it.
I’d hardly rate her B, to me she’s C but be free to correct me.
kachina’s gonna be a pretty amazing teammate for Navia given that Kachina is on the Scroll of the Hero set. I’d imagine you can actually have a solid team of Kachina, Navia, Furina, Sigewinne. Yes, Sigewinne. Ofc, the bennett Xiangling team will also be good.
Also, Kachina’s a real mono-geo buff.
I am VERY happy that 5.0 Livestream confirmed that a copy of Kachina will be a permanently free, and NOT Bennett.
Kachina will therefore be my first Natlan character. I likely use the new craft able spear Footprint of the Rainbow and the Scroll of the Hero of Cinder city. I am not sure if I will pair her with my Itto Geo team (currently with Gorou, Albedo, and Layla, to replace one of the latter two) or with my Emilie Burn team (to replace Lynette, with Gaming and Bennett the other two members).
I will need to see how well a CO Kachina performs to know for sure.
A certain reliable dataminer has stated that the perma-free Natlan unit is… Bennett. Not Kachina. Now, if this is true:
Goated for newbies cuz a new player could have XL+Benny+XQ within one year or less, but super 100% boring as heck in every other sense. Like, unreal levels of yuck. Just gonna be 5 starglitter for so many players, omg.
On the Other Hand:
Y’all are NOT getting me to pull on Mualani/Kazuha/Whoever just for this girl, im sorry! She’s a nightsoul buff slave in the end, that ain’t something most people will be risking their pities for. Especially since we’re bound
to get more options for that in the near future. Operating under the assumption Mualani’s phase will actually have Kachina, of course.
Gonna be weird having 0 units with Nightsoul mechanics though, since there’s no Pyro Traveler yet. Guess that’s 3~ weeks of the new artifacts being non-maximized for non-pullers?
Yeah, it feels really weird to not get any character with the region specific mechanic, like we got Lynette and Hydro traveller in Fontaine, which covers Pneuma and Ousia, but them not giving any night soul characters just feels really scummy. Unless they rework Bennet into a night soul character lol.
Guess your reliable dataminer isn’t so reliable after all. We’re getting Kachina for free.
However, Bennett is in the 1st Phase banner though so…
Maybe Bennett was just a placeholder, he’s already been free in 4.0 and is on every banner in existence so
we must have Kachina and Klee team up. Turbo Twirly and Dodoko. do eet.