 | Name | Catatan Coretan |
| Type (Ingame) | Item Quest | |
| Family | Non-Codex Series, Non-Codex Lore Item | |
| Rarity |  | |
| Description | ??? |
Item Story
| Asha itu memang bawa nasib buruk deh. Kenapa dia terobsesi sekali mewarnai padang bunga menjadi warna aneh? Kemarin, warna ungu dan jingga, melengkung kayak ular terbang di padang pasir. Kemarin lusa, merah dan hijau, warnanya dipenuhi lingkaran kecil-kecil, sampai aku harus berhenti sejenak dan menarik napas tiga kali. Kalau tidak, aku takut jantungku akan berhenti berdetak. Mungkin dia menganggap dirinya seorang seniman, tapi menurutku, seninya sudah terlalu jauh deh. Siapa yang bisa tahan dengan hal begini? Aku menghabiskan semua waktuku untuk melawan dia. Aku pernah berpikir, apa aku bisa mencegatnya di luar supaya dia tidak masuk ke area permainan? Tapi tempat ini terlalu luas, mau cegat dari mana? Kalau aku coba cegat sendirian? Saat mendirikan pagar, aku baru sadar kalau dia melompat lebih tinggi dari Yumkasaurus. Saat aku lengah, dia memulai karya seninya lagi. Aku kesal sekali, aku mencoba mengejarnya, tapi tidak tertangkap. Aku mencoba menghapus lukisannya, tapi dia malah melukis lagi di tempat yang lain. Satu tempat sudah dibersihkan, eh muncul lagi karya seninya di tempat yang lain. Apa dia punya dendam terhadapku? Dia terus melukis dan aku terus menghapusnya. Aku berani jamin, pelatih fitnes terkenal dari Berlimpah Jaya juga pasti tidak berolahraga secapek ini! Resor ini sudah mau dibuka, kalau begini terus, pusing lah. Jadi hari ini aku harus menahan rasa maluku dan berkata, "Oh Asha, jangan melukis lagi. Biar aku makan dengan tenang, oke?" Dia berceloteh, dan aku tidak mengerti artinya. Tapi memang sih, dia tidak melukis lagi. Bagus, biarkan kosong saja. Kosong adalah keindahan terbesar. Aku mau makan dulu, semoga Asha itu memberiku lebih banyak waktu ... Kalau tidak, aku benar-benar tidak tahan sama kerjaan ini lagi. |
In summary: whine, has an allowance, probably skips and doesn't understand the story.