Maawe dan Monetoo (I)

Maawe dan Monetoo (I)
Maawe dan Monetoo (I)NameMaawe dan Monetoo (I)
Type (Ingame)Item Quest
FamilyBook, loc_fam_book_family_1053
RarityRaritystrRaritystrRaritystr
DescriptionSebuah gulungan tenunan dari Warga Mata Air yang isinya menceritakan legenda tentang Maawe si Saurian muda yang menciptakan sumber air panas. Kelihatannya paragraf lainnya ditulis oleh penyair dari era yang berbeda.

Item Story

Konon katanya pada zaman dulu sekali, tanah Natlan merupakan rumah bagi suku naga yang angkuh.
Pada saat itu, masih belum ada kaum manusia di daratan ini, naga juga jauh lebih besar dan lebih angkuh dari saat sekarang.
Layaknya manusia pada zaman ini, suku naga juga terbagi menjadi beberapa suku, dan masing-masingnya dikuasai oleh ibu klan kuno.
Pada saat itu, tidak ada mata air panas yang mengepul di daratan, juga tidak ada danau yang tenang berkilau seperti permata,
Oh, tentu saja tidak ada penyanyi pengembara dengan suara yang kering itu, dan tidak ada penyair pemandian air panas yang serba santai.

Pada saat itu, di tanah merah yang dipenuhi oleh naga raksasa, hiduplah seekor anak naga yang berbeda dari naga lainnya.
Naga yang angkuh selalu memandang rendah terhadap makhluk lain, entah itu utusan dari langit, atau manusia fana yang kecil.
Perang kuno tidak bisa melunturkan kehormatan mereka. Malah sebaliknya, api kesakitanlah yang menempa kegigihan dan keangkuhan mereka.
Tapi berbeda dengan naga kecil ini, dia malah mabuk dalam suara nyanyian Monetoo, dan diam-diam mengamati gerak-gerik manusia.
Namanya Maawe. Yang berarti "ikatan" dalam bahasa kuno yang saat ini tidak diketahui oleh siapa pun.

Maawe yang masih muda tidak pernah mengalami masa peperangan kuno, dia juga tidak mengerti tentang moralitas para naga.
Tapi baginya, pemandangan indah yang pantas dinikmati adalah malam rembulan yang menyejukkan, dan bayangan hangat dari tebing yang berwarna merah.
"Bagaimana mungkin istana naga yang suci bisa menampung pemalas seperti ini? Naga yang masih muda harus menemukan kembali ambisi dan api kemarahannya yang mulia."
Demikian kata ibu naga, lalu dia memerintahkan Maawe yang masih muda untuk keluar dari suku, dan bertumbuh dewasa layaknya "naga yang sebenarnya",
supaya hatinya bisa lebih kuat, angkuh dan gigih layaknya batu obsidian, untuk bisa mengejar ambisi yang lebih tinggi dan lebih kejam lagi ....

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TopButton