Kantor Meong (III)

Kantor Meong (III)
Kantor Meong (III)NameKantor Meong (III)
Type (Ingame)Item Quest
FamilyBook, loc_fam_book_family_1052
RarityRaritystrRaritystrRaritystr
DescriptionMeong dengan lengan yang penuh tato sudah menyelesaikan tugas dari bos meong tukang mengorok, lalu meong -meong yang lainnya sedang apa? Rasa penasaran Pello masih tak terbendung ....

Item Story

Kisah meong berlengan tato sudah berakhir. Meong tabi pun kembali mengibas-ngibaskan ekornya.
Meong berwarna tiga maju dengan anggun, lalu membungkuk kecil.
"Pepatah mengatakan, harus ada satu kucing malas di antara para kucing~"
"Kucing malas yang tinggal di gerbang kota mengirimkan permintaan untuk mencari cara untuk menangkap tikus dengan mudah, meong!~"
"Aku menyanggupi permintaannya, kucing malas itu melepaskan papan petunjuk "Rumah Kucing" di rumahnya, dan menggantinya menjadi "Stasiun Tikus", meong~"
"Sejak saat itu, setiap kali ada tikus yang masuk ke kota, meong, pasti akan mendengar suara yang ramah, mengatakan 'Wahai para tikus, coba oleskan benda ini ke kaki tangan kalian!', 'Wahai para tikus, lepaskan semua yang tajam dari tubuh kalian, dan jadikan ampelas yang halus dan lembut' meong~"
"Demikianlah, para kucing mengolesi garam dan minyak, lalu berbaris dan masuk ke kolam air hangat yang dituliskan 'Pemandian Sup' meong~"
"Lalu, semuanya pun masuk ke dalam mulut si kucing malas itu~"
Pello tidak bisa menahan tawanya. "Haha! Benar-benar meong berwarna tiga yang cerdik!"
Meong berwarna tiga kembali membungkuk dengan ringan dan berjalan kembali dengan gayanya yang anggun.

"Gi-Giliran aku yang ngomong ya sekarang ...." gumam meong kayu bakar sambil mengernyitkan dahinya.
"Kulit dan buluku ini rusak waktu aku sedang menghangatkan diri di kayu bakar ...."
"Benar-benar aneh. Waktu tertidur, jelas-jelas rasanya hangat sekali ... Aku masih bermimpi menjadi kecil lagi dan tidur menempel di bulu ibuku ... Tapi tiba-tiba seluruh tubuhku terbakar begitu saja ...."
"Un-Untung saja Bos Meong baik hati, aku tidak takut kotor, jadi aku sering berjalan di saluran air di kota, menyebarkan informasi, dan melakukan tugas lainnya."
"Se-Selain itu, aku tidak punya keahlian lain lagi ...."
Meong tabi mendengus sekali, lalu meong kayu bakar itu tersenyum pahit dan kembali dengan diam-diam.
"Beginilah keseharian di Kantor Meong, Tuan Pello juga sudah tahu."
"Kali ini kami mengundang Tuan Pello karena ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, semoga Tuan Pello bersedia membantu!"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TopButton