| Name | Delirious Divinity of the Sacred Lord |
Type (Ingame) | Material Ascension Senjata |
Family | Weapon Ascension Item, Wep Primary Ascension Material, Crafted Item |
Rarity | |
Open in Weekday | Tuesday, Friday, Sunday |
Description | Material Ascension Senjata. Penguasa kota terlarang itu sering kali menggumamkan bahasa yang tidak manusiawi dalam tidurnya. Saat melihat pantulan dirinya dalam cermin, dia akan melihat pupil matanya mengintip dari balik topeng, yang perlahan-lahan berubah menjadi garis vertikal. Hal ini membuat kebenciannya terhadap kaum naga semakin membara. Menurut legenda, ketika si pemuda bermata merah membakar habis kota di atas kota itu, dia menyaksikan sebuah sosok setengah manusia yang tenggelam dalam kegilaannya di depan aula raja. Seolah-olah mencabut wajahnya sendiri, sosok itu merobek topeng dewa dari wajahnya dan mengungkapkan rupa mengerikan yang menyerupai seekor naga. Api emas yang dimuntahkan sosok gila itu mengonsumsi dirinya, dan wujudnya yang cacat pun jatuh dari ketinggian dan tenggelam ke dalam lumpur hitam nan gelap. Ditinggalkan oleh semua, demikianlah akhir tragis yang dialami oleh orang buangan ini. |
Description (Codex) | Penguasa kota terlarang itu sering kali menggumamkan bahasa yang tidak manusiawi dalam tidurnya. Saat melihat pantulan dirinya dalam cermin, dia akan melihat pupil matanya mengintip dari balik topeng, yang perlahan-lahan berubah menjadi garis vertikal. Hal ini membuat kebenciannya terhadap kaum naga semakin membara. Menurut legenda, ketika si pemuda bermata merah membakar habis kota di atas kota itu, dia menyaksikan sebuah sosok setengah manusia yang tenggelam dalam kegilaannya di depan aula raja. Seolah-olah mencabut wajahnya sendiri, sosok itu merobek topeng dewa dari wajahnya dan mengungkapkan rupa mengerikan yang menyerupai seekor naga. Api emas yang dimuntahkan sosok gila itu mengonsumsi dirinya, dan wujudnya yang cacat pun jatuh dari ketinggian dan tenggelam ke dalam lumpur hitam nan gelap. Ditinggalkan oleh semua, demikianlah akhir tragis yang dialami oleh orang buangan ini. |
ok ok my bad