Jurnal Roald sang Petualang: Pulau Tsurumi

Jurnal Roald sang Petualang: Pulau Tsurumi
Jurnal Roald sang Petualang: Pulau TsurumiNameJurnal Roald sang Petualang: Pulau Tsurumi
Type (Ingame)Item Quest
FamilyBook, Jurnal Roald sang Petualang
RarityRaritystrRaritystrRaritystr
DescriptionBuku harian peninggalan seorang petualang terkenal bernama Roald. Halaman-halamannya kini berbau lembap kabut dan jamur tertentu.

Item Story

Penjelajahanku di Pulau Tsurumi tidak berjalan lancar.

Sebelumnya, berkat seorang pemuda bernama Kama, aku bisa meninggalkan Ritou dengan lancar dan tiba di Pulau Tsurumi tanpa terdeteksi. Dengan arahannya, aku mencoba menembus kabut tebal yang menyelimuti pulau, dan entah bagaimana, aku berhasil melihat sekilas peradaban kuno yang ada di sini, menyaksikan pemandangan yang seperti mimpi. Namun ingatan akan pemandangan itu sudah memudar seperti kabut ....
Tapi aku masih ingat jelas, kalau aku telah bertemu dengan seorang anak kecil di pulau yang konon sudah lama mati.

Mungkin dia hanyalah halusinasi yang aku lihat di bawah pengaruh Elemental Particle yang mengambang melalui kabut, atau mungkin karena efek jamur di pulau ... Anak itu mungkin hanya ilusi atau ingatan palsu, dan kesimpulan inilah yang paling sesuai dengan logika. Pada saat aku datang ke pulau untuk kedua kalinya, aku membawa lebih banyak makanan ... dengan harapan anak itu bisa menerimanya. Pasti berat rasanya hidup sendirian di pulau mati ini, pikirku.

Kali selanjutnya aku datang ke pulau itu, aku tidak mengabari Kama, alhasil aku justru langsung tersesat dalam kabut yang tebal. Aku mencoba segala daya dan upaya, tapi sayangnya aku tidak dapat menemukan jalan keluar dari kabut tersebut — seolah-olah kabut itu menolakku dengan alasan yang tidak jelas.
Kalau bukan karena pengembara berambut pirang dan peri kecilnya yang bernama "Paimon" segera menolongku, aku mungkin harus pulang dengan tangan hampa. Untungnya mereka membantuku memilih beberapa Fluorescent Fungus lokal, yang menurut desas-desus yang beredar di kalangan orang-orang Inazuma, tanaman itu telah menggabungkan kenangan Pulau Tsurumi yang telah lama mati, sehingga dapat memancarkan cahaya yang remang. Tanaman itu bisa menajamkan mata dan pikiran, serta mengasah ingatan seseorang.

Aku mencobanya beberapa hari terakhir ini, dan ... jamur ini memang punya kemampuan untuk menenangkan hati dan menyemangati jiwa. Sepertinya, jamur ini bagus untuk pencernaan juga ... Meskipun begitu, aku belum melihat adanya efek peningkatan yang nyata terhadap daya ingatku. Aku tidak boleh lupa untuk mengambilnya beberapa untuk kuberikan kepada temanku di Sumeru supaya bisa mereka teliti.

Selain itu, aku merasa gambar mural kuno yang dibawa oleh si pengembara berambut pirang dan Paimon sangatlah menarik — benda-benda itu tentu saja layak untuk diteliti lebih lanjut. Kami bisa menemukan reruntuhan sejarah yang begitu berharga berkat semangat, kebijaksanaan, dan tekad yang luar biasa dari kedua petualang ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TopButton