Mutiara dalam Hati (I)

Mutiara dalam Hati (I)
Mutiara dalam Hati (I)NameMutiara dalam Hati (I)
Type (Ingame)Item Quest
FamilyBook, Mutiara dalam Hati
RarityRaritystrRaritystrRaritystr
DescriptionZixin adalah seorang nelayan wanita miskin yang keluarganya berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Suatu hari saat dia menjual ikan di jalan, dia kehilangan untaian mutiara yang biasanya dia pakai. Meskipun dia tidak tahu bahwa untaian mutiara yang hilang ini akan mengubah nasibnya untuk selamanya...

Item Story

Bab 1: Jodoh yang Datang
Pemeran Pria: Fan Jie
Pemeran Wanita: Zixin
Pemeran Pembantu: Nenek Zhang

[Adegan Pertama]
(Zixin yang berpakaian biru masuk ke panggung)
(NAR)
Zixin: Ombak laut memantulkan bayangan pegunungan yang jauh di sana, angin laut membelai batu karang dengan lembut.
(Bicara)
Zixin: Namaku Zixin, seorang gadis nelayan yang lahir dan besar di dermaga. Kini umurku enam belas tahun.
Zixin: Kedua orang tuaku sudah tua, Aku tidak punya pilihan selain mengambil alih untuk mencari nafkah keluarga. Sepertinya aku memang ditakdirkan untuk hidup di tengah lautan ombak
(Dongtang, lento, innig)
Zixin: Kulempar jala ikan untuk menangkap ikan-ikan yang berenang bebas dari atas perahu. Hasil tangkapanku inilah yang dipakai untuk menopang keuangan keluargaku.
(Zixin melemparkan jalanya)
(Dongtang, appassionato)
Zixin: Setiap hari, di bawah matahari, bulan dan bintang, semuanya terasa sangat sulit. Orang kaya menikmati hidup dan orang miskin bersusah payah, begitulah hidup.
Zixin: Aku pernah mendambakan kemewahan hidup seorang gadis kaya raya, tapi aku tidak pernah mengasihani diriku yang hanya mempunyai seuntai gelang mutiara.
Zixin: Aku tidak punya apa-apa untuk dipamerkan, selain sebuah rumah yang tidak banyak perabotannya. Yang aku punya hanyalah sepasang tangan yang kupakai untuk menghasilkan uang.
(Zixin menambatkan perahunya dengan jangkar, lalu naik ke daratan)
(Dongtang, senza misura)
Zixin: Sudah saatnya aku menjual ikan-ikan ini di jalanan.
(Zixin keluar dari panggung)

[Adegan Kedua]
(Zixin masuk sambil membawa keranjang)
(Dongtang, straziante)
Zixin: Aku membawa keranjang ikan di tanganku, berkeliling di jalan sambil berteriak menjual ikanku.
(Nenek Zhang membawa keranjang bunga)
(Sprechstimme)
Nenek Zhang: Ikan ini (ikan itu mengibaskan ekornya dan mencipratkan air ke Nenek Zhang)segar sekali! Pasti nikmat sekali bila dimasak sup!
Nenek Zhang: Lihat saja, setelah meminum sup ikan segar, nenek tua sepertiku pasti muda kembali! Aku akan menjadi gadis muda dengan pipi dan bibir merah!
(Bicara)
Zixin: Ibu boleh dipanggil dengan sebutan apa?
Nenek Zhang: Kamu boleh memanggilku Nenek Zhang. Aku menjual bunga di jalanan ini.
Nenek Zhang: Gadis muda, biar kuberi sebuah nasehat. Dengan suara sekecil itu, sampai matahari tenggelam pun daganganmu tidak akan laku.
Nenek Zhang: Kamu mungkin cantik dan merasa malu untuk berteriak. Tapi kalau terus begini, kamu akan mati kelaparan.
(Zixin menundukkan wajahnya)
(Bicara)
Zixin: Nenek lucu sekali.
Zixin: Ya ampun, ke mana...
Nenek Zhang: Ada apa?
Zixin: Gelang mutiara yang selalu kukenakan hilang. Bagaimana ini?
(Fan Jie masuk ke panggung. Dia berpakaian cerah dan tampak sedang memegang seuntai gelang mutiara)
(Dongtang, andante calmo)
Fan Jie: Sang ombak dan matahari hanya mengatakan kebenaran, melihat mutiara terjatuh di jalan, lalu aku kabur.
(Bicara)
Fan Jie: Namaku Fan Jie, aku bekerja sebagai kuli di dermaga. Saudara-saudaraku memilihku menjadi pemimpin mereka.
Fan Jie: Hari ini aku memungut sebuah gelang mutiara, sepertinya gadis itu yang menjatuhkannya.
Fan Jie: Aku ingin mengembalikannya, tetapi masalah akan menjadi rumit bila ada yang berpura-pura memilikinya.
Fan Jie: Biar aku lihat apakah di pergelangan tangannya terdapat bekas memakai gelang.
(Dongtang, 12-bar prelude, irato)
Fan Jie: Di bawah teriknya matahari dengan embusan hawa panas, ikan ini pasti terasa nikmat sekali bila dimakan sambil minum anggur.
Zixin: Ikan-ikan ini sangat segar, mau dimasak dengan cara apa pun, pasti enak!!
Fan Jie: Ikan-ikan ini terlihat sangat bersemangat! Lihat saja, mereka tidak hentinya menggelepar.
Fan Jie: Bisakah kamu maju ke depan dan memperkenalkan dirimu?
(Zixin maju)
Fan Jie: Ternyata memang mutiara yang indah harus dipakai oleh gadis yang cantik.
(Dongtang, appassionato)
Zixin: Aku rasa pria ini sedang menertawaiku, dia tak hentinya berbicara yang tidak-tidak,
Zixin: Aku akan mendelik sambil memarahi dia.
Zixin: Dasar kurang ajar! Tidak tahu malu!
(Bicara)
Fan Jie: Jangan marah, nona. Aku hanya ingin memeriksa apakah ada bekas gelang di tanganmu.
Fan Jie: Sepertinya kamu memang pemilik gelang ini. Aku kembalikan kepadamu, kamu tidak perlu takut.
Fan Jie: Namaku Fan...
(Fan Jie berhenti, mulutnya terkatup rapat, dan dia langsung berbalik pergi)
Fan Jie: Sudah waktunya aku pergi.
(Bicara)
Zixin: Pahlawanku, tunggu...
(Dongtang, lento, innig)
Zixin: Aku salah paham mengira dia jahat...
Zixin: Aku bahkan tidak tahu siapa namanya. Bagaimana aku bisa membalas kebaikannya?
(Bicara)
Zixin: Memalukan sekali...
Nenek Zhang: Dia pasti jodoh yang sudah ditakdirkan Tuhan. Nona itu sudah dipertemukan dengan pria berakhlak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TopButton