Table of Content |
Stats |
Skills |
Skill Ascension |
Related Items |
Gallery |
Sounds |
Quotes |
Stories |
Stats
Lv | HP | Atk | Def | CritRate% | CritDMG% | Bonus Atk% | Materials | Total Materials |
1 | 802 | 16.47 | 52.65 | 5.0% | 50.0% | 0% | ||
20 | 2061 | 42.32 | 135.25 | 5.0% | 50.0% | 0% | 1 3 3 20000 | 1 3 3 20000 |
20+ | 2661 | 54.62 | 174.58 | 5.0% | 50.0% | 0% | ||
40 | 3985 | 81.82 | 261.5 | 5.0% | 50.0% | 0% | 3 2 10 15 40000 | 1 13 18 60000 3 2 |
40+ | 4411 | 90.56 | 289.45 | 5.0% | 50.0% | 6.0% | ||
50 | 5074 | 104.17 | 332.93 | 5.0% | 50.0% | 6.0% | 6 4 20 12 60000 | 1 33 18 120K 9 6 12 |
50+ | 5642 | 115.83 | 370.19 | 5.0% | 50.0% | 12.0% | ||
60 | 6305 | 129.43 | 413.68 | 5.0% | 50.0% | 12.0% | 3 8 30 18 80000 | 1 63 18 200K 9 14 30 3 |
60+ | 6731 | 138.18 | 441.62 | 5.0% | 50.0% | 12.0% | ||
70 | 7393 | 151.77 | 485.06 | 5.0% | 50.0% | 12.0% | 6 12 45 12 100K | 1 108 18 300K 9 26 30 9 12 |
70+ | 7819 | 160.51 | 513.0 | 5.0% | 50.0% | 18.0% | ||
80 | 8481 | 174.12 | 556.49 | 5.0% | 50.0% | 18.0% | 6 20 60 24 120K | 1 168 18 420K 9 46 30 9 36 6 |
80+ | 8907 | 182.86 | 584.43 | 5.0% | 50.0% | 24.0% | ||
90 | 9570 | 196.47 | 627.92 | 5.0% | 50.0% | 24.0% |
Skills
Active Skils
Normal Attack: Parthian Shot | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Melancarkan hingga 4 tembakan panah berturut-turut menggunakan busur. Melancarkan sebuah Saat membidik, angin kuat akan berkumpul di ujung anak panah. Panah dengan angin kuat yang terkumpul penuh akan mengakibatkan Melancarkan hujan panah dari udara, menerjang tanah dengan kecepatan tinggi, menyerang musuh di jalur terjangan, dan mengakibatkan DMG Area saat mendarat. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Wind Realm of Nasamjnin | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Faruzan mengerahkan Polyhedron dan menyebabkan Saat berada dalam status Manifest Gale, charge penuh Serangan Membidik Faruzan kali selanjutnya akan mengonsumsi efek Manifest Gale ini dan akan menjadi Hurricane Arrow dengan pusaran angin bertekanan tinggi, mengakibatkan Hurricane Arrow akan menambahkan efek Pressurized Collapse terhadap musuh atau Karakter yang terkena. Efek ini akan hilang dalam waktu singkat, lalu menghasilkan pusaran angin yang mengakibatkan DMG yang diakibatkan pusaran angin akan dianggap sebagai DMG Elemental Skill. Angin kebenaran menerpa semangat orang-orang yang mencari kebenaran, dan menghancurkan seluruh racun prasangka. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
The Wind's Secret Ways | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Faruzan mengerahkan "Dazzling Polyhedron" dengan cepat, melancarkan satu kali Whirlwind Pulse dan mengakibatkan Selama Dazzling Polyhedron aktif, akan terus-menerus bergerak dalam jalur berbentuk segitiga. Setiap kali menyentuh sudut segitiga, Dazzling Polyhedron akan melancarkan satu kali Whirlwind Pulse tambahan. ·Saat Whirlwind Pulse dilancarkan, akan memberikan efek Perfidious Wind's Bale terhadap musuh di sekitar: Mengurangi ·Saat melancarkan Whirlwind Pulse, akan memberikan efek Prayerful Wind's Benefit terhadap seluruh anggota party: Mendapatkan Seseorang harus menghormati kebijaksanaan tak diketahui yang mungkin ditemukan tersembunyi di antara reruntuhan kuno. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Passive Skills
Tomes Light the Path | |
Ketika dikirim untuk melakukan ekspedisi di Sumeru selama 20 jam, hadiah yang didapatkan akan bertambah 25%. |
Impetuous Flow | |
Saat Faruzan berada dalam status Manifest Gale dari |
Lost Wisdom of the Seven Caverns | |
Pada saat Normal Attack, Charged Attack, Plunging Attack, Elemental Skill atau Elemental Burst Karakter yang berada dalam status Prayerful Wind's Benefit dari |
Constellations
Truth by Any Means | |
Saat berada dalam satu kali efek Manifest Gale dari |
Overzealous Intellect | |
Durasi Dazzling Polyhedron dari |
Spirit-Orchard Stroll | |
Meningkatkan 3 level Maksimum: Lv. 15. |
Divine Comprehension | |
Pusaran angin dari Dengan cara ini, satu kali pusaran angin bisa memulihkan Energy Faruzan sebanyak maksimum 4 poin Energy. |
Wonderland of Rumination | |
Meningkatkan 3 level Maksimum: Lv. 15. |
The Wondrous Path of Truth | |
CRIT DMG |
Skill Ascension
Gallery
360 Spin
Idle #1
Idle #2
Attack
Elemental Skill
Elemental Burst
Sounds
Title | EN | CN | JP | KR |
Party Switch | ||||
Party Switch when teammate is under 30% HP | ||||
Party Switch under 30% HP | ||||
Opening Chest | ||||
Normal Attack | ||||
Medium Attack | ||||
Heavy Attack | ||||
Taking Damage (Low) | ||||
Taking Damage (High) | ||||
Battle Skill #1 | ||||
Battle Skill #3 | ||||
Sprinting Starts | ||||
Jumping | ||||
Climbing | ||||
Heavy Breathing (Climbing) | ||||
Open World Gliding (Start) | ||||
Open World Idle | ||||
Fainting | ||||
Idle Performance |
Quotes
Audio Language:
Title | VoiceOver |
Halo | |
Mengobrol: Peraturan | |
Mengobrol: Sopan Santun | |
Mengobrol: Penelitian | |
Ketika Turun Hujan | |
Ketika Petir Menyambar | |
Ketika Turun Salju | |
Ketika Angin Berembus | |
Di Padang Pasir | |
Selamat Pagi | |
Selamat Siang | |
Selamat Malam | |
Selamat Tidur | |
Mengenal Faruzan: Peneliti Senior | |
Mengenal Faruzan: Derita Seorang Guru | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Kita: Mencari Murid | |
Tentang Kita: Memecahkan Puzzle | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
Tentang Vision | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Berbagi Cerita: Kshahrewar | |
Berbagi Cerita: Haravatat | |
Cerita yang Menarik | |
Tentang Lesser Lord Kusanali | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Tighnari | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Collei | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Cyno | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Layla | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Kaveh | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Nilou | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Sethos | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Mengenal Faruzan: I | |
Mengenal Faruzan: II | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 3 |
Mengenal Faruzan: III | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Mengenal Faruzan: IV | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 5 |
Mengenal Faruzan: V | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
Hobi Faruzan | |
Kekhawatiran Faruzan | |
Makanan Favorit | |
Makanan yang Tidak Disukai | |
Menerima Hadiah: I | |
Menerima Hadiah: II | |
Menerima Hadiah: III | |
Ulang Tahun | |
Perasaan Tentang Ascension: Permulaan | * Terbuka saat Ascension tahap 1 |
Perasaan Tentang Ascension: Persiapan | * Terbuka saat Ascension tahap 2 |
Perasaan Tentang Ascension: Klimaks | * Terbuka saat Ascension tahap 4 |
Perasaan Tentang Ascension: Konklusi | * Terbuka saat Ascension tahap 6 |
Elemental Skill: I | |
Elemental Skill: II | |
Elemental Skill: III | |
Elemental Burst: I | |
Elemental Burst: II | |
Elemental Burst: III | |
Membuka Peti Harta: I | |
Membuka Peti Harta: II | |
Membuka Peti Harta: III | |
HP Rendah: I | |
HP Rendah: II | |
HP Rendah: III | |
HP Rekan Rendah: I | |
HP Rekan Rendah: II | |
Gugur: I | |
Gugur: II | |
Gugur: III | |
Menerima Serangan Hebat: I | |
Menerima Serangan Hebat: II | |
Bergabung ke Party: I | |
Bergabung ke Party: II | |
Bergabung ke Party: III |
Stories
Title | Text |
Info Karakter | Saat membuka buku teks Kshahrewar yang mana pun, kamu akan melihati gelar-gelar Faruzan yang dituliskan dengan penuh kebanggaan di halaman catatan penulis. "Faruzan, peneliti hebat dari Akademiya, pemenang hadiah Pencapaian Seumur Hidup Himpunan Puzzle Sumeru, dan satu dari peneliti utama mesin-mesin kuno". Tapi kalau kamu bicara dengan anak Haravatat tentang pilihan mereka, maka kerutan di dahi akan timbul bersamaan dengan pembahasan tentang keadaan Faruzan saat ini. "Oh, dia ... Yah, penelitiannya sudah ketinggalan zaman. Mending cari dosen pembimbing yang lain dah". Penilaian yang timpang sejauh langit dari bumi ini memang tak pernah gagal membuat penasaran. Ketika diatanya oleh juniornya, ekspresi Bu Faruzan sulit ditebak. "Hmm? Kamu tanya apa saja yang terjadi selama seratus tahun terakhir? Dan kenapa bisa? Itu rahasia. Mendekatlah, dan kamu akan tahu jawabannya. Ya, lebih dekat ... lebih dekat ...." Sebuah jitakan keras pun mendarat di kepala. "Satu! Simpan rasa penasaran itu untuk waktu kamu belajar. Dua! Ingat, selalu panggil aku BU FARUZAN!" |
Kisah Karakter 1 | Bagi kebanyakan peneliti Akademiya, Faruzan, yang telah menjadi peneliti sejak seabad yang lalu, adalah sosok yang sangat melegenda. Dalam lingkup waktu singkat karirnya, dia berhasil menganalisa setengah dari seluruh reruntuhan yang ada di dalam perbatasan Sumeru, dan dengan demikian berhasil mempermudah penelitian lanjutan mengenai hal itu dan mekanisme mesin-mesin yang terkait dengannya. Naskah dan tesis peninggalannya menjadi fondasi yang kokoh untuk para peneliti yang menempuh jalur yang sama dengan dirinya, menyalakan api penuntun jalan pengetahuan bagi sekian banyak murid Kshahrewar. Bahkan "akhir" dari riwayatnya saja turut menambahkan lapisan kemisteriusan dari kisah hidupnya yang legendaris, karena dirinya menghilang tanpa jejak dan tanpa ada yang tahu sebabnya ketika sedang menjelajahi reruntuhan. Tidak ada yang tahu kabar beritanya setelah itu. Setiap kali kisahnya diceritakan, maka acap kali pula kesan misterius itu diperkuat karena dia menghilang tanpa jejak. Ada yang bilang dia menemukan pengetahuan kuno Raja Deshret dan kini dipenjara di dalam Kuil Kesunyian. Ada pula yang mengatakan kalau kepintarannya telah diakui para dewa, dan dia diangkat ke langit untuk tinggal di antara yang kuasa. Orang-orang memang cenderung meyakini bahwa suatu sosok legendaris harus memiliki akhir hayat yang sama legendarisnya. Demikianlah kisah ini semakin lama menjadi semakin jauh dari kenyataannya. "Aku salah perhitungan waktu memecahkan teka-teki, lalu terjebak di reruntuhan. Apa, memangnya peneliti senior tidak boleh salah? Siapa yang bikin aturan kayak gitu?" * Terbuka saat Persahabatan Lv. 2 |
Kisah Karakter 2 | Sesuatu yang mengejutkan banyak sekali murid dan peneliti muda adalah, biarpun Faruzan membuat banyak terobosan di bidang studi mekanika, tapi dirinya adalah anggota Darshan Haravatat, yang berfokus pada bidang studi linguistik. Sederhananya, yang dia pelajari adalah "analisa struktur dan solusi untuk berbagai mekanisme reruntuhan lewat studi terpadu prasasti dan naskah kuno". Seabad yang lalu. Pemahaman Akademiya mengenai Mekanika Kuno belumlah semaju sekarang. Oleh sebab itulah, kemampuan Faruzan untuk menentukan fungsi pengoperasian mekanisme yang ada sangat membantu dalam penjelajahan reruntuhan. Namun, seiring berkurangnya jumlah reruntuhan yang belum pernah terjamah manusia, dan semakin majunya pemahaman Kshahrewar mengenai mekanika, maka pamor bidang studinya pun turut memasuki masa senja. Dan ketika Faruzan kembali ke Akademiya seabad kemudian, tidak ada satu pun murid Haravatat yang mampu memahami tulisan-tulisannya, dan para guru yang mengajar di sana hanya bisa saling memandang dengan heran dan bingung ketika melihat topik yang dia ajukan untuk dipelajari. Di sisi lain, banyak murid Kshahrewar yang lulus dengan mengandalkan buku-buku buatannya mendengar tentang kondisinya saat ini, berlomba-lomba membujuknya untuk bergabung dengan Darshan mereka. Usaha yang hingga kini masih belum membuahkan hasil. Salah satu peneliti bahkan sudah bertindak kelewatan, menyatakan bahwa "Kshahrewar adalah satu-satunya Darshan yang akan meneliti mekanika di masa depan!", dan "menafsirkan naskah kuno itu sudah sangat ketinggalan zaman woi!". Orang ini kena semprot Faruzan yang marah besar, omelannya belum selesai sampai waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan dua kelas berlalu. Katanya, si peneliti yang itu lalu pergi minum-minum ke Lambad's Tavern pada malam setelah ia kena semprot, sedih meratapi nasib dan menghibur diri karena habis dipermalukan. Rekan satu Darshan-nya menghiburnya sepanjang malam, sambil menyusun rencana untuk mendebat si nenek tua bangka itu sampai tidak bisa berkutik. Hasilnya, Lambad's Tavern ketambahan satu lagi tamu mabuk yang merenungi nasib esok malamnya. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 3 |
Kisah Karakter 3 | Selain mendapati topik-topik pilihannya ditolak ketika penilaian, Faruzan juga kebingungan mencari murid baru yang dia rasa cocok. Setiap kali dia mau buka kuliah di Haravatat, murid-muridnya antara cuma bisa garuk-garuk kepala atau berjuang supaya tidak ketiduran di kelas yang bahasannya penuh jargon mekanika. Darah Faruzan pun naik ke otak, dia melempar alat penunjuk sambil menggerutu dan mengutuki rekan-rekan lamanya di Haravatat yang dia pandang gagal sebagai guru karena telah mendidik generasi penerus yang payah seperti itu. Amarahnya semakin membesar ketika dia sadar bahwa muridnya lebih perhatian dengan kritiknya terhadap oknum-oknum Darshan yang hidup di abad yang lalu daripada penjelasannya tentang prinsip-prinsip mekanika. Dan ketika ada calon murid yang tertarik mempelajari mekanika mendengar bahwa Bu Faruzan berminat untuk membimbing mereka, rasa syukur yang awalnya timbul di hati mereka buyar, tergantikan dengan raut penuh kegalauan dan kebingungan ketika mereka disuruh masuk ke Darshan Haravatat. Tentu saja Faruzan sendiri tidak pernah mendengar soal kebingungan tersebut, karena ketika mereka kembali bertemu setelahnya, para calon murid tersebut telah masuk ke Darshan Kshahrewar. Tapi pernah terjadi satu kali, yakni ketika Faruzan menerima undangan Tighnari untuk menyelidiki reruntuhan yang ada di hutan, dia mendengar suatu permohonan yang sangat rendah hati: "Archon Dendro yang mulia, tolonglah agar aku mampu mempelajari kata-kata dengan lebih cepat!" Permohonan itu diucapkan dengan sangat tulus sampai-sampai Faruzan tersentuh. "Ternyata di Sumeru masih ada orang yang begitu cinta akan literatur!", begitu pikirnya. Suara itu bukan berasal dari anak kecil yang belum bisa baca tulis, dan juga bukan berasal dari peneliti Satyavada. Namun, suara itu pastilah berasal dari seseorang yang punya kemampuan, karena tidak sembarang orang bisa berkeliaran sampai sejauh ini ke dalam hutan sendirian. Bahkan mungkin orang itu punya pengalaman berurusan dengan mesin yang ada di hutan. Setelah berpikir sejenak, Faruzan menyimpulkan bahwa orang itu adalah calon yang sesuai, dengan itikad yang baik dan kualitas yang bagus. Layak diangkat sebagai muridnya. Maka dia pun memutuskan untuk menampakkan diri dari persembunyiannya di balik pohon. Collei mengira tidak ada orang di dekatnya, dan ia pun kaget sampai berteriak. Suaranya bergema di dalam hutan. Tighnari pun segera tiba, dan setelah mendengar penjelasan dari Collei yang terbata-bata (ditambah selaan dari Tighnari), kesalahpahaman pun akhirnya berhasil diluruskan. Seiring berjalannya waktu, Faruzan mendekatkan diri dengan Penjaga Hutan pemula ini, bahkan sering bawa oleh-oleh makanan enak untuk Collei acap kali dia mengunjung Desa Gandharva. Collei menyadari bahwa kesalahpahaman yang terjadi itu malah membuat Faruzan semakin ... bernafsu untuk merekrutnya sebagai murid. Bukankah ada banyak murid Akademiya yang "menghormati guru dan ajarannya", serta "mengabdikan diri dengan tulus dan rajin?" Mungkin Faruzan sendiri pun belum menyadari satu alasan mengapa dia begitu tertarik pada Collei: Karena walaupun Collei telah mengalami penderitaan yang luar biasa selama hidupnya, dia berhasil bertahan dan bangkit untuk terus menjalani kehidupannya. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Kisah Karakter 4 | Faruzan sendiri pun tidak bisa bicara terlalu banyak mengenai seabad yang berlalu ketika dia terjebak di dalam reruntuhan, karena ingatannya tentang periode tersebut sangat kabur. Asal muasal reruntuhan? Tidak diketahui. Lokasinya? Tidak diketahui. Yang dia ingat hanya, bahwa reruntuhan itu memilik kaitan dengan peradaban Raja Deshret, dan dindingnya penuh dengan tulisan rahasia dan mekanisme. Kekuatan misterius yang ada di reruntuhan itu membuat tubuhnya berada dalam kondisi stasis, tidak dapat merasakan lapar maupun lelah, tapi masih dapat merasakan lelah pikiran. Dia merujuk pada semua buku miliknya tapi masih tidak bisa menerjemahkan barang satu kalimat pun dari tulisan di dinding, dia mengerahkan seluruh pengetahuan yang dikumpulkan seumur hidupnya tapi masih tidak bisa memecahkan satu pun mekanisme yang ada di sana. Berbaring di atas tumpukan naskah kuno, dia melihat langit-langit penuh kode dengan tatapan yang hampa. Tulisan itu seakan-akan menghinanya, peninggalan dewa kuno yang mengejek ketidaktahuan serta kepicikan manusia modern. Apakah semua yang dia pelajari dan banggakan, semua penelitian yang dilakukan dari generasi ke generasi tidak ada harganya di mata peradaban kuno ini? Faruzan lalu bangkit berdiri, dia mengambil sebongkah batu dan menggunakannya untuk membuat ukiran di lantai. Selama dia masih hidup, maka masih ada harapan yang tersisa. Yang hari ini tidak diketahui dapat diketahui di esok hari. Peradaban yang pernah ada terus berevolusi. Solusi yang tak dapat digapai manusia zaman ini akan terungkap oleh manusia di zaman yang akan datang. Jika tempat ini adalah kuburannya, maka dia bertekad untuk meninggalkan sedikit penelaahan dan catatan percobaannya bagi mereka yang bernasib kurang baik dan kembali terjebak agar punya kesempatan lebih untuk melarikan diri dari tempat ini. Demikianlah jiwa pembelajaran itu ada di dalam dirinya, dalam diri setiap peneliti. Setelah sekian lama berlalu, lantai itu pun penuh dengan simbol-simbol hasil telaahannya. Setelah waktu yang entah berapa lama itu berlalu, ingatannya mulai kabur dan kesadarannya semakin berkurang. Dia mulai meracau, kata-kata yang tidak bisa dimengerti siapa pun. Dan pada suatu ketika, entah kapan terjadinya, dia menemukan cara untuk memecahkan misteri itu. Dalam kondisinya yang demikian, dia belum menyadari bahwa perjuangan yang sesungguhnya telah siap menunggu, di balik dinding reruntuhan. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 5 |
Kisah Karakter 5 | Faruzan harus istirahat panjang untuk memulihkan kesadarannya setelah berhasil melarikan diri. Melihat Sumeru yang sama sekali berbeda dari yang ada di ingatannya, Faruzan nyaris yakin bahwa dirinya masih ada di dalam reruntuhan, terjebak dalam ilusi yang dibuat oleh suatu mekanisme. Sampai ada orang dari Akademiya datang mengkonfirmasi identitasnya berdasarkan catatan lama di Akasha, dan menjelaskan perubahan apa saja yang telah terjadi selama ini, Faruzan perlahan-lahan menerima kalau waktu selama itu sungguh telah berlalu. Peneliti itu memberinya buku Kshahrewar, dan dia membaca halaman pertamanya: "Sebagian besar isi buku ini berasal dari tulisan-tulisan karya Bu Faruzan. Kami berdoa agar namanya tidak dilupakan oleh generasi penerus kami, agar ia senantiasa disambut ketika tiba waktunya ia kembali". Faruzan membaca buku yang disusun oleh kawan-kawan lamanya dan merasa seakan-akan mereka ada di sebelahnya, berceloteh dan berbicara mengenai masa depan mereka. Namun sesungguhnya, satu abad penuh telah berlalu. Orang-orang yang dia kenal, orang-orang yang mengenal dirinya ... mereka semua telah tiada. Dirinya memang kembali ke Sumeru, namun rasanya seperti tiba di tempat asing yang sama sekali tidak dikenalnya. Bahkan mereka yang kehilangan arah masih dapat kembali ke tanah airnya, tapi tidak demikian dengan dirinya: hanyut lalu terdampar di tengah lautan waktu, mustahil untuk kembali ke masa lalu. Peneliti yang berdiri di sebelahnya sedang bingung memilih kata untuk bertanya apa yang terjadi pada seniornya dari masa lalu itu tanpa melontarkan bahasa yang mungkin menyinggung yang bersangkutan. Faruzan menutup buku itu dan terdiam, lalu berbicara mengenai kejadian yang sudah berlalu dengan nada datar. "Cuma eksperimen yang gagal saja. Wajar kan kalau kejadian ke para peneliti seperti kita?" Tidak peduli lokasi, situasi, bahkan generasi sekali pun, waktu tidak pernah lagi bisa menghentikan seorang Faruzan. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
Perangkat Vairambhaka | Terminal pendukung penjelajahan reruntuhan serbaguna, kode "Vairambhaka", adalah satu dari sedikit proyek yang pendanaannya berhasil diamankan oleh Faruzan sekembalinya ia ke Akademiya. Alat ini memiliki fungsi pengawalan, pengusiran monster, pembersihan pasir, serta segudang fungsi lainnya. Alat ini juga punya banyak fungsi interaktif yang bertujuan untuk mengusir kebosanan, sesuai preferensi Faruzan. Tidak disangka, alat pendukung perjalanan ini menarik perhatian sekelompok Matra. Mereka masuk ke ruangannya tanpa penjelasan dan mulai menginspeksi Vairambhaka. Ketika menemukan bahwa alat itu memiliki banyak komponen yang tidak berguna, mereka pun semakin curiga. Mengacuhkan protes Faruzan yang bilang bahwa komponen itu "cuma buat menghilangkan stres", mereka berencana untuk membongkar hasil karya terbarunya itu untuk diperiksa baik-baik. Untungnya Mahamatra Agung Cyno tiba tepat waktu untuk menghentikan mereka. Ternyata para Matra itu curiga Faruzan menyimpan suatu rahasia tentang misteri menghilangnya dirinya seabad lalu. Mereka juga percaya dirinya menolak bergabung dengan Kshahrewar untuk memanfaatkan ketidaktahuan Haravatat di bidan mekanika dan membuat suatu alat yang berbahaya. Lagi pula, hanya sedikit saja peneliti yang tidak tergoda oleh pengetahuan rahasia peradaban Raja Deshret. Karena itulah mereka datang begitu mendengar Faruzan sedang membuat suatu mesin, memandangnya sebagai ancaman inheren. Cyno yang memegang pada data Faruzan berhasil menjelaskan dan menghapus kecurigaan mereka satu per satu, serta menyuruh membereskan kekacauan yang sudah mereka buat. Faruzan kebetulan sedang kurang orang, dan dia pun puas dengan solusi yang diberikan Cyno. Dia pun jadi suka dengan gaya sang Mahamatra Agung, dan memberi Cyno kehormatan untuk menamai alat barunya. Cyno berpikir sejenak lalu bilang, berhubung alat itu bisa menghasilkan angin ribut dan ada hubungan dengan Matra, baiklah namanya disebut "Great Vayuvyastra". Raut kebingungan Faruzan kala itu menyaingi ekspresi yang dia tampilkan ketika menghadapi teka-teki reruntuhan Raja Deshret. Untungnya salah satu Matra berhasil mengamankan situasi dengan mengatakan bahwa Kshahrewar sudah punya mesin dengan nama seperti itu, sehingga mereka semua luput dari pertanyaan "kenapa namanya seperti itu dan apa maknanya?". Di kemudian hari, Faruzan pun tahu asal muasal nama tersebut dan akhirnya memutuskan untuk menamai karya terbarunya: "Vairambhaka". * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Vision | Faruzan mungkin sudah lupa bagaimana caranya dia memecahkan teka-teki di sana, tapi dia ada sedikit bayangan tentang apa yang menimpanya sepeninggalnya ia dari reruntuhan. Pertama, dia ingat cahaya yang sangat terang, yang membuat dia menutup mata dan goyah. Lalu datang angin, yang menari di wajah dan bahunya seperti ciuman selamat datang. Matanya terpejam, tapi dia merasa bisa melihat segalanya. Dia mengikuti angin, satu langkah, dua langkah, dan tiga langkah menuju kebebasan setelah seabad ia habiskan di dalam kurungan. Waktu yang sedemikian lama dapat mengubah lingkungan dan mengaburkan ingatan, dia pun sangat mungkin lupa akan jalan pulang. Tapi dia mengikuti tuntunan angin, dalam kondisi separuh sadar, dan angin membawanya melintasi belantara, dia berjalan melewati monster dan tempat berbahaya, hingga akhirya dia tiba di tempat yang akrab sekaligus asing. Dia pun tumbang, dan perutnya berbunyi nyaring. "Wah, aku ... lapar? Sudah lama sekali sejak terakhir kali aku ... lapar". Dia berhasil memecahkan teka-teki, kabur dari reruntuhan, namun melupakan kebutuhan utama semua makhluk hidup. Angin berhenti bertiup dan Faruzan pun jatuh terlelap, tidak mampu melanjutkan. .... Embusan angin yang tiba-tiba melawat rombongan pedagang yang sedang dalam perjalanan santai, mengenai mata Sumpter Beast dan menghentikan langahnya. Si pedagang hendak menariknya kembali ke jalur yang semestinya, ketika ia menyadari ada yang mengkilap di kejauhan. "Hei, awas jangan sampai terpisah! Lagi lihat apa sih? Memangnya ada harta karun, apa?" "Bukan ... itu ... Orang! Ada orang terbaring di sana!" Dan di kejauhan itulah tampak sebuah Vision, menyala berkilauan di samping Faruzan yang tidak sadarkan diri. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
487 responses to “Faruzan”
At C6 is the most broken anemo support even stronger as Xianyun C2 in total value, go get her
C3 Faruzan pls come home…. plsplsplsplsplspls if you wanna be C6 I also wouldn’t mind just plsplsplsplspls.
I WANT HER CONS SO BAD BUT YANFEI KEEPS BLOCKING ME AAAAAARGHHHH!! D:
At C0 Faruzan you pretty much need to run a third Anemo unit for lowering Faruzan and Xiao’s ridiculous energy requirements, might also be the case for Wanderer as well since he generate less Anemo particles than Xiao does. So your ideal comp would be Wanderer/Xiao + Faruzan + Sucrose/Kazuha/Jean/Venti + Bennett/Zhongli, but you’ve got no flex spot left and arguably Wanderer and Xiao need ATK% buff as well as a shield support but you can only bring either Bennett or Zhongli for your 4th spot. I choose Bennett and used Kazuha for third Anemo option and it was sad because I was wasting best Anemo support that could buff other DPS with 4pc vv unlike him being here only to battery him and Faruzan.
Even despite all of the workarounds I was shocked when my Xiao STILL performed weaker than Itto mono geo which alone destroyed both ST and AoE floors while I still had to funnel energy for Xiao and Faruzan because their energy couldn’t recharge on time in single target floors. So yeah don’t get baited into wasting your resources on Faruzan if you got her for free in event like me, I already regret leveling up bunch of artifacts to roll as much ER I could for Faruzan and she’s benched along with Xiao. Glad I didn’t pull for Wanderer either because he’d be benched as well.
you need at least c2 faruzan for xiao. her ult doesnt last long other wise.
Energy recharge howerver is not an issue with er bow and artifacts 250%+ er is easily obtainable. And with xiao you would do 4 e’s each rotation before and after his ult
dps faruzan c1 is very fun to play. quick double ca and it pulls mobs lol. I would love an actual ca anemo dps like that.
I tried it with replacing xiao with faruzan (+artifact swap, faruzan skill 1 8 8 and with skyward bow) solo damage is not much 10-12 k skill-ca. but bennet zhongli can boost it to 30k. and with same team burst hits 90k+
welp this char need c6 to solve the er or u bring another favonius weapon so faruzan can ult every rotation or u can e then charge attack to get a bit energy idk im not planning build this char if not c2 xD
200+ er and one ca is enough, since she is played with anemo dps there is always multiple source of particles
Its so funny bc if they just made her ascend w ER most of her issues would be gone lmao
you asked for too much
Guys, does anyone know if Faruzan’s pulling strength has any level dependance (like Venti can’t lift mobs 20 levels higher than himself).
nope ca pulls small mobs a little bit thats all. crowd control is not what shes played for.
啊啊啊,为什么下载不了语音啊,这对我很重要,真的。
Before her release, I was saying here in the comment section that I feel Faruzan would be the best 4* post launch character since Diona at C6 and that even at C0 she would still be decent. I no longer think this.
Now that she is out and I have seen several reviews of her (as I am not getting Faruzan for myself) it does seem her energy issues is a crippling flaw for her until she is at C6. I no longer feel she is worth using (even at C6) outside of an anemo buffer for Xiao, Heizou, and Wanderer as even among other 4 stars there are better main dps and sub dps units who don’t need nearly as much energy recharge to function.
So this means I see her as the worst of the niche buffer units at C0, and only slightly better than Sara when both are at C2 (but still worse than the other niche buffers).
However, Faruzan’s C6 is still the best C6 for a 4* character in the game, the best 4* Sumeru character at C6, and the best niche support at C6, even better than a C6 Shenhe. Being able to give even more buffs to an anemo carry, add additional damage every 3 seconds with the collapse, which also gives some crowd control, and give some good energy is quite insane. Very disappointed that Mihoyo made Faruzan really dependent on her C6 to really shine.
I’m still on the process on testing her. (I’m using Skyward Harp to increase the base DMG)
First I tried her with 4 piece Emblem with ER/ANEMO/CRIT – she was C2 on this testing phase.
Her ult was pretty consistent talking on uptime. Charged shots was hitting ~7k + ~5k from vortex. Bursts hitting 24k
I recently manage to get her to C5 and now I’m using her as main DPS with the new artifact set, Desert Pavilion with ATK/ANEMO/CRIT.
Now her charged shot(after buff from set) is hitting ~11k + 8k from vortex, as well bursts hitting 36k. But she can’t generate enough particles for herself to burst again in time.
From what I experienced till now her BiS artifact is 4 piece Emblem, makes her burst consistent and gives some bonus dmg to it. But it’s fun to use her as a main dps as well. (Sorry folks I ain’t using a favonious weapon on her)
I’m doing something similar. I have her at c6 as a main dps. I’m using Aqua Simulacra on her for the extra crit damage.
Currently running Atk/Anemo/CD on her but don’t have the full Desert Pavillion set( luck has been terrible). She is sitting at 43% CR with 260% CD. Also use her on a prema freeze team for the extra 15%CR from Cryo Resonance.
Talents are currently at 6/9/9 and I’m hitting for about 15k charge shots and 11k Collapses with Burst buff. Also, her Burst is hitting around 50k on the inital hit. I don’t really have many issues using her Burst off cool down and I’m only at 140% ER. Once I get her to 90, max out her talents, and finish her artifact set, I could see her doing nearly 30k charge shots if not more.
Her energy “problems” are the same as the other two. The only downside to her is the need of doing one to two CA for the regeneration, since just activating her E doesn’t generate particles. Personally I would have prefered an 80% reduction of CA like Yelan, 60% still feel clunky.
Just slap a lot of ER on her and you will be fine, but dont expect any dmg from her. Maybe at C6 you can lose some of that ER and/or dont CA, but I am not there yet.