Serangan Pertama Sundjatta

IconNameRarityFamily
Serangan Pertama Sundjatta (I)
Serangan Pertama Sundjatta (I)4
RarstrRarstrRarstrRarstr
loc_fam_book_family_1064
Serangan Pertama Sundjatta (II)
Serangan Pertama Sundjatta (II)4
RarstrRarstrRarstrRarstr
loc_fam_book_family_1064
Serangan Pertama Sundjatta (III)
Serangan Pertama Sundjatta (III)4
RarstrRarstrRarstrRarstr
loc_fam_book_family_1064
items per Page
PrevNext
Table of Content
Serangan Pertama Sundjatta (I)
Serangan Pertama Sundjatta (II)
Serangan Pertama Sundjatta (III)

Serangan Pertama Sundjatta (I)

Serangan Pertama Sundjatta (I)
Serangan Pertama Sundjatta (I)NameSerangan Pertama Sundjatta (I)
Type (Ingame)Item Quest
Familyloc_fam_book_family_1064
RarityRaritystrRaritystrRaritystrRaritystr
DescriptionGulungan warisan Putra-Putri Gema, mengisahkan legenda lima ratus tahun lalu saat pahlawan Sundjatta masih muda.
Oh, saudaraku dan anakku, dengarkanlah baik-baik,
Dengarkan namaku dengan saksama: Djeli Mamoudou, dari Putra-Putri Gema.
Aku adalah penyanyi Putra-Putri Gema, penyebar kisah epik.
Aku adalah keturunan dari penyair pertama, Bilali.
Keitan Kouyate dan Bintu Kouyate adalah keturunanku.
Bilali pernah belajar bahasa kuno yang digunakan oleh Sage pengembara,
Pasangan Kouyate yang menenun bahasa kuno menjadi karpet dan tenda.

Pikiranku memahami para penguasa naga dan raja-raja barbar di zaman kegelapan,
Lidahku bisa berinteraksi dengan Monetoo yang paling rumit dalam bait,
Ceritaku mengungkapkan banyak kebenaran, kata-kataku memurnikan lebih banyak kemunafikan,
Sejarah adalah kisah yang dibersihkan dari kebohongan, sejernih cermin kristal.
Kristalnya memancarkan sinar cahaya pelangi pada masa kuno, tapi cahaya hitamnya juga berkilau,
Layaknya pancaran cahaya dari mata orang yang telah mati.
Sejarah mengajarkan para penyintas, tapi cerita akan berakar pada mereka yang telah mati ....
Bagaimanapun, harta karun masa depan akan tumbuh dari batu masa lalu.

Mari dengarkan sebuah kisah sembari kulantunkan lagu akan sang pahlawan,
Dengarkan nyanyian ratapan jiwa untuk anak-anak banteng liar dan anak-anak badak raksasa.
Aku akan menceritakan pencapaian dan takdir Magan Sundjatta,
Aku akan menceritakan ambisi dan semangat Mali Djata,
Aku akan memuja nama terhormat, Sogolon Djata,
Dan juga pertempuran akhir melawan musuh besar, Nare Magan Djata ....
Oh, pahlawan mana yang pernah memiliki julukan sebanyak ini?
Tidak ada sihir segelap apa pun dan roh sejahat apa pun yang bisa melukainya!

Saudaraku, anakku yang tercinta, Putra-Putri Gema yang aku banggakan,
Dengarkanlah kisahku, tentang ribuan raja dan pemimpin suku barbar yang terlupakan,
Dengarkanlah kisah tentang bagaimana mereka ditaklukkan oleh sang pahlawan, Sundjatta.
Dan bagaimana mereka bertarung bersamanya setelah ditaklukkan,
Biarkan aku bercerita tentang musuh yang menjadi teman, dan keburukan yang menjadi kebaikan ....
Dengarkanlah kisahku tentang bagaimana pasukan kegelapan datang menyerang bagaikan gunung,
Dengarkanlah kisahku tentang bagaimana sang pahlawan, Sundjatta, membasmi mereka,
Menceritakan tentang semua pencapaian yang belum pernah dicatat, dan pengorbanan yang disalahpahami ....

Serangan Pertama Sundjatta (II)

Serangan Pertama Sundjatta (II)
Serangan Pertama Sundjatta (II)NameSerangan Pertama Sundjatta (II)
Type (Ingame)Item Quest
Familyloc_fam_book_family_1064
RarityRaritystrRaritystrRaritystrRaritystr
DescriptionGulungan warisan Putra-Putri Gema, mengisahkan legenda lima ratus tahun lalu saat pahlawan Sundjatta masih muda.
Layaknya tidak semua orang bijak yang selalu lahir dari keluarga bangsawan.
Garis keturunan orang tua Sundjatta juga belum pernah tercemar oleh garis keturunan kemuliaan pada zaman kuno.
Legenda yang panjang itu sudah lama mengalir bagaikan sungai garam di tambang yang gelap,
Menyisakan hanya kebenaran yang bersinar bak kristal.
Bagaimana asal-usul Sundjatta, semua orang memiliki versi masing-masing tentang cerita ini.
Kerabat dan saudara ingin memolesnya, dan musuh merasa ini tidak pantas dipuja.
Siapa nama orang tuanya? Dari suku mana mereka berasal?
Mereka bertanya kepada tiga cahaya rembulan yang pucat, tapi tidak ada jawaban yang terdengar.

Dongeng dan syair menyatakan bahwa Sundjatta lahir dari anugerah bintang fajar,
Paras ibunya tidak cantik, tubuh ayahnya tidak kuat,
Tapi bintang kuasa yang mengawasi semua makhluk tidak peduli dengan keindahan dan keburukan manusia,
Menentukan takdir langit dan bumi adalah tugas abadinya.
Putra-Putri Gema diurus oleh Mbande ketika Sundjatta masih muda.
Mbande Sehitam Giok Hitam, yang pernah menjadi ibu dari gunung dan permata,
Dia memilih sang pemuda, Sundjatta, sebagai pejuang suku.
Dan demikianlah awal mula cerita tentang pahlawan dan penambang.

Kemudian, Sundjatta yang muda pun memulai pekerjaan menambangnya,
Palu besar yang digunakannya untuk membelah gunung terlihat lebih besar daripada tubuhnya.
Namun, pemuda yang kuat itu mengayunkan palunya itu seperti angin di dalam tambang,
Sampai para prajurit terkejut dan berteriak: "Tambangnya sudah mau runtuh!!!"
"Haha, saudara-saudaraku, jangan takut!"
"Ini hanya angin yang dipanggil oleh paluku. Lihat! Wuushhh! Wuushhh!"
Sundjatta menghancurkan gunung itu dengan palunya, kepala palunya menyala dengan percikan api.
Semua orang terlihat bahagia dan takut, karena dia mengeklaim kemenangan sebagai sang juara!

Setelah Matriark Mbande kembali ke pangkuan Patih Malam,
Sundjatta telah tumbuh menjadi pria yang kuat dan pemberani yang luar biasa.
Pada malam pemilihan pemimpin suku, Sundjatta meninggalkan suku sendirian,
Meskipun dia adalah pemenang di sukunya, Sundjatta tidak menginginkan kekuatan,
Dia ingin menemukan bukti kebanggaan sebagai Putra-Putri Gema,
Dengan keyakinannya, Dia pun memulai perjalanan yang berbahaya menuju tempat yang jauh.
Namun, semangatnya itu disalahpahami oleh orang-orang di sukunya, dianggap sebagai pengkhianatan dan pengasingan ....

Serangan Pertama Sundjatta (III)

Serangan Pertama Sundjatta (III)
Serangan Pertama Sundjatta (III)NameSerangan Pertama Sundjatta (III)
Type (Ingame)Item Quest
Familyloc_fam_book_family_1064
RarityRaritystrRaritystrRaritystrRaritystr
DescriptionGulungan warisan Putra-Putri Gema, mengisahkan legenda lima ratus tahun lalu saat pahlawan Sundjatta masih muda.
Sundjatta yang telah kehilangan segalanya memulai perjalanannya yang penuh risiko,
Dia menuju ke danau lava yang jauh dan membiarkan gelombang panasnya membakar tubuhnya.
Danau lava yang dulu kini telah menjadi dingin, dan tidak ada lagi naga dan ular yang mengamuk,
Tapi pada masa-masa itu, tempat itu adalah wilayah kekuasaan dari naga jahat Lukwata,
Yang merupakan salah satu penyintas dari klan naga kuno,
Dia yang berhati jahat, selalu ingin mengembalikan tirani naga kuno,
Pertempuran kuno yang menggetarkan langit dan bumi telah memusnahkan keluarganya,
Tapi dia bersembunyi di dalam gua yang gelap dan berhasil lolos dari bencana.

Tanpa pelayan yang melayani, Lukwata menua,
Matanya dibutakan oleh asap belerang, dan pikirannya menjadi tumpul dan gila.
Dia tidak dapat melepaskan dirinya dari mimpi pertempuran antara utusan langit dan bumi,
Mereka tidak tahu apa-apa tentang era umat manusia yang sudah tiba Natlan.
Saat budak kecil datang ke persembunyiannya untuk menantangnya,
Naga kuno yang terhormat itu bangkit dengan marah, terhuyung-huyung dan mengutuk tanpa henti,
Dengan kutukan yang menggelegar seperti guntur, api dan belerang terembus dari mulutnya,
"Budak hina tak tahu diri! Berani-beraninya mengganggu tidur sang raja!"

Sundjatta melihat bahwa naga jahat legendaris itu sudah menua dan gila,
Lalu dia mengaku sebagai raja dan melupakan klan asalnya.
Jadi dia tertawa dan mengambil palu raksasanya, lalu mengejek sang naga tua:
"Aku hanya seorang penambang tak bernama, bukan budak hina yang tak tahu diri."
"Kamu tidak layak disebut raja, dasar kadal tua bodoh!"
Tenggorokan Lukwata dipenuhi dengan amarah lagi saat mendengar kata-kata ini, dan dia mulai menyemburkannya lagi,
Memuntahkan lava panas yang kotor, yang mengepulkan asap hitam yang tebal,
Melihat keadaan yang seperti itu, Sundjatta tidak takut, dia melempar palu raksasanya ke arah naga tua.

Meskipun Lukwata sudah tua dan gegabah, dia tetap menyeramkan saat marah,
Matanya membara menyala layaknya lava bersuhu tinggi, membakar rambut dan alis Sundjatta,
Air liurnya yang beracun merayap ke dalam daging dan jeroannya, menyebabkan rasa sakit yang luar biasa,
Giginya yang sudah menguning meninggalkan bekas luka yang membusuk, cakarnya yang tajam merobek bekas luka lama,
Sambil menghadapi rasa sakit yang luar biasa, Sundjatta terus memukul palunya,
Sampai kepala naga yang keras itu terbelah dua, sampai asap hitam yang muncul dari palunya terbang tertiup angin.
Hingga arwah sang naga tua menghilang, dan danau lava pun menjadi dingin,
Sundjatta terbaring dengan puas, karena sejak sekarang, dia adalah pahlawan yang layak!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TopButton