
Table of Content |
Stats |
Skills |
Skill Ascension |
Related Items |
Gallery |
Sounds |
Quotes |
Stories |
Stats
Lv | HP | Atk | Def | CritRate% | CritDMG% | Bonus CritRate% | Materials | Total Materials |
1 | 1009 | 26.25 | 61.03 | 5.0% | 50.0% | 0% | ||
20 | 2616 | 68.1 | 158.3 | 5.0% | 50.0% | 0% | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
20+ | 3481 | 90.61 | 210.63 | 5.0% | 50.0% | 0% | ||
40 | 5209 | 135.59 | 315.17 | 5.0% | 50.0% | 0% | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
40+ | 5823 | 151.58 | 352.35 | 5.0% | 50.0% | 4.8% | ||
50 | 6700 | 174.39 | 405.38 | 5.0% | 50.0% | 4.8% | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
50+ | 7519 | 195.72 | 454.95 | 5.0% | 50.0% | 9.6% | ||
60 | 8405 | 218.77 | 508.53 | 5.0% | 50.0% | 9.6% | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
60+ | 9019 | 234.76 | 545.71 | 5.0% | 50.0% | 9.6% | ||
70 | 9913 | 258.02 | 599.78 | 5.0% | 50.0% | 9.6% | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
70+ | 10527 | 274.02 | 636.96 | 5.0% | 50.0% | 14.4% | ||
80 | 11431 | 297.54 | 691.64 | 5.0% | 50.0% | 14.4% | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
80+ | 12045 | 313.53 | 728.82 | 5.0% | 50.0% | 19.2% | ||
90 | 12956 | 337.24 | 783.93 | 5.0% | 50.0% | 19.2% |
Skills
Active Skils
![]() | Oath of Hunting Shadows | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Melancarkan hingga 5 serangan pedang berturut-turut. Mengonsumsi sejumlah Stamina, menggunakan pistolet-nya untuk menembakkan Suppressing Shot dengan radius berbentuk kipas. Menerjang dari udara untuk menghantam tanah di bawahnya, menyerang musuh di jalurnya dan mengakibatkan DMG Area saat mendarat. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
![]() | Hunter's Vigil | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Mempersiapkan pistoletnya dan memasuki status "Night Vigil" yang menggabungkan pedang dan pistolet untuk bertarung. Dalam status ini, Normal Attack Clorinde akan dikonversi menjadi tembakan pistolet "Swift Hunt" dan DMG-nya dikonversi menjadi ·Saat Bond of Life milik Clorinde lebih dari atau sama dengan 100% Max HP, akan melancarkan tembakan pistolet. ·Saat Bond of Life miliknya lebih kecil dari 100% Max HP, makan menembakkan pistolet akan memberikan Clorinde Bond of Life dalam jumlah tertentu yang didasarkan pada Max HP Clorinde. Peluru yang ditembakkan dapat menembus musuh dan akan mengakibatkan DMG yang lebih besar terhadap musuh di sepanjang jalurnya. Efek Impale the Night akan ditentukan berdasarkan persentase Bond of Life milik Clorinde saat ini: ·Jika Bond of Life miliknya adalah 0%, akan melancarkan serangan terjangan. ·Jika Bond of Life miliknya kurang dari 100% Max HP, akan memulihkan HP Clorinde berdasarkan nilai Bond of Life-nya, serta meningkatkan radius serangan dan DMG serangan Impale the Night kali ini. ·Saat Bond of Life lebih besar atau sama dengan 100% Max HP, Clorinde akan melancarkan Impale the Night: Pact yang memulihkan HP Clorinde dengan persentase lebih tinggi dan meningkatkan radius serangan dan DMG serangan Impale the Night kali ini lebih lanjut. Selain itu, saat Clorinde berada dalam status Night Vigil, efek pemulihan HP selain dari Impale the Night tidak akan efektif dan dikonversi menjadi Bond of Life milik Clorinde berdasarkan sejumlah persentase pemulihan HP yang diterima. Status Night Vigil akan dihapus saat Clorinde meninggalkan medan pertempuran. Setiap beberapa saat, tembakan Swift Hunt Clorinde yang mengenai musuh akan menjatuhkan Surging Blade ke posisi musuh yang terkena serangan dan mengakibatkan Ousia-aligned Meski kejahatan yang bersembunyi dalam bayang malam telah dibasmi selama ribuan tahun, namun hati manusia dipenuhi dengan awan bayangan yang tak bisa dijangkau oleh cahaya. Bahkan sekarang, peringatan yang ditinggalkan oleh Golden Hunter sudah diukir dalam ingatannya: Those of the Night Vigil, peganglah tinggi-tinggi lilin yang sudah dinyalakan untuk melawan kegelapan, teruslah bersikap waspada, dan jangan sampai rusak oleh kegelapan yang dingin. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
![]() | Last Lightfall | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Memberikan Bond of Life berdasarkan Max HP Clorinde sendiri, lalu mengelak dengan gesit dan menyerang menggunakan pedang dan pistolet-nya, mengakibatkan Konon katanya, seni kuno untuk melawan makhluk selain manusia adalah dengan tubuh manusia fana, ini bisa ditelusuri kembali pada zaman Lochknight yang melawan Kerajaan Remuria. Meski demikian, asalkan ada yang bisa menemukan cara untuk mengontrol level kekuatan yang digunakan, bukan berarti cara ini tidak akan bisa digunakan di dalam pertempuran dengan musuh biasa. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Passive Skills
![]() | Night Vigil's Harvest |
Memperlihatkan lokasi |
![]() | Dark-Shattering Flame |
Setelah Karakter dalam party di sekitar memicu |
![]() | Lawful Remuneration |
Jika Bond of Life Clorinde lebih besar atau sama dengan 100% Max HP-nya, maka CRIT Rate Clorinde akan meningkat 10% saat nilai Bond of Life miliknya bertambah atau berkurang. Efek ini berlangsung 15 detik, dapat ditumpuk sampai 2 lapis, dan durasi setiap lapisnya dihitung terpisah. Selain itu, status Night Vigil dari |
Constellations
![]() | "From This Day, I Pass the Candle's Shadow-Veil" |
Sewaktu status Night Vigil dari Efek ini dapat terpicu maksimum 1,2 detik sekali, dan DMG yang diakibatkan dengan cara ini dianggap sebagai DMG Normal Attack. |
![]() | "Now, As We Face the Perils of the Long Night" |
Efek Talenta Pasif "Dark-Shattering Flame" diperkuat: Saat anggota party di sekitar memicu Harus membuka Talenta Pasif "Dark-Shattering Flame" terlebih dahulu. |
![]() | "I Pledge to Remember the Oath of Daylight" |
Meningkatkan 3 level Maksimum: Lv. 15. |
![]() | "To Enshrine Tears, Life, and Love" |
Saat |
![]() | "Holding Dawn's Coming as My Votive" |
Meningkatkan 3 level Maksimum: Lv. 15. |
![]() | "And So Shall I Never Despair" |
Selama 12 detik setelah melancarkan Selain itu selama Night Vigil berlangsung, Glimbright Shade akan muncul dalam kondisi tertentu dan melancarkan serangan yang mengakibatkan Glimbright Shade akan muncul dalam kondisi berikut: ·Saat Clorinde akan terkena serangan. ·Saat Clorinde melancarkan Impale the Night: Pact. Maksimum bisa memanggil 1 Glimbright Shade setiap 1 detik dengan cara di atas. Maksimum bisa memanggil hingga 6 Glimbright Shade dalam satu durasi Night Vigil. Selain itu, selama status Night Vigil aktif, DMG yang diterima Clorinde berkurang 80% dan ketahanannya terhadap interupsi juga akan meningkat. Efek ini akan hilang setelah status Night Vigil berakhir atau 1 detik setelah Clorinde memanggil 6 Glimbright Shade. |
Skill Ascension
Gallery
360 Spin
Idle Animation #1
Idle Animation #2
Combat
Sounds
Title | EN | CN | JP | KR |
Party Switch | ||||
Party Switch when teammate is under 30% HP | ||||
Party Switch under 30% HP | ||||
Opening Chest | ||||
Normal Attack | ||||
Medium Attack | ||||
Heavy Attack | ||||
Taking Damage (Low) | ||||
Taking Damage (High) | ||||
Battle Skill #1 | ||||
Battle Skill #3 | ||||
Sprinting Starts | ||||
Jumping | ||||
Climbing | ||||
Heavy Breathing (Climbing) | ||||
Open World Gliding (Start) | ||||
Open World Idle | ||||
Fainting |
Quotes
Audio Language:
Title | VoiceOver |
Halo | |
Berbincang: Lawan | |
Berbincang: Petarung Juara | |
Mengobrol: Rahasia Sukses | |
Ketika Turun Hujan | |
Setelah Hujan | |
Ketika Petir Menyambar | |
Ketika Turun Salju | |
Di Padang Pasir | |
Selamat Pagi | |
Selamat Siang | |
Selamat Malam | |
Selamat Tidur | |
Tentang Clorinde: Laporan Berita | |
Tentang Clorinde: Pistolet dan Pedang | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Kita: Ritual | |
Tentang Kita: Manusia dan Bayangan Kejahatan | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
Tentang Vision | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Berbagi Cerita | |
Kisah Menarik | |
Tentang Charlotte | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Furina | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Navia | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Neuvillette | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Chevreuse | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Lyney | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Freminet | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Chiori | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Wriothesley | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Sigewinne | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Emilie | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Mengenal Clorinde: I | |
Mengenal Clorinde: II | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 3 |
Mengenal Clorinde: III | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Mengenal Clorinde: IV | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 5 |
Mengenal Clorinde: V | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
Hobi Clorinde | * Selesaikan "Malam yang Sunyi" |
Kekhawatiran Clorinde | |
Makanan Favorit | |
Makanan yang Tidak Disukai | |
Menerima Hadiah: I | |
Menerima Hadiah: II | |
Menerima Hadiah: III | |
Ulang Tahun | |
Perasaan Tentang Ascension: Permulaan | * Terbuka saat Ascension tahap 1 |
Perasaan Tentang Ascension: Persiapan | * Terbuka saat Ascension tahap 2 |
Perasaan Tentang Ascension: Klimaks | * Terbuka saat Ascension tahap 4 |
Perasaan Tentang Ascension: Konklusi | * Terbuka saat Ascension tahap 6 |
Elemental Skill: I | |
Elemental Skill: II | |
Elemental Skill: III | |
Elemental Burst: I | |
Elemental Burst: II | |
Elemental Burst: III | |
Membuka Peti Harta: I | |
Membuka Peti Harta: II | |
Membuka Peti Harta: III | |
HP Rendah: I | |
HP Rendah: II | |
HP Rendah: III | |
HP Rekan Rendah: I | |
HP Rekan Rendah: II | |
Gugur: I | |
Gugur: II | |
Gugur: III | |
Menerima Serangan Ringan: I | |
Menerima Serangan Hebat: I | |
Bergabung ke Party: I | |
Bergabung ke Party: II | |
Bergabung ke Party: III |
Stories
Title | Text |
Info Karakter | Di Court of Fontaine, perselisihan itu sudah jadi hal biasa yang ditemukan sehari-hari. Ada kasus soal pembuat kue yang menuduh orang lain mencuri resepnya — tidak hanya itu, tapi juga menukar Bulle Fruit dengan Mint, sehingga tidak hanya menodai harga diri mereka, tapi juga menodai resep makanan itu sendiri! Ada juga penulis drama menuduh seorang pembaca fanatik meniru gayanya dan mengambil nama pena mirip dengannya, sampai-sampai surat kabar tidak bisa membedakan mana naskah aslinya. Lalu ada pedagang yang menuduh koleganya dengan seenaknya menaikkan harga dan malah sengaja buka toko tepat di seberang .... Semua orang pasti mengaku merekalah pihak yang benar dan ingin mendapatkan dukungan dari orang-orang di sekitar, dengan harapan bisa memenangkan kasus mereka di pengadilan dengan bantuan opini publik. Kebanyakan yang terjadi sih perselisihan seperti itu bisa dibereskan dengan mudah, entah oleh para Garde atau Gestionnaire yang segera langsung ke lokasi kejadian. Tapi tentunya ada juga orang-orang yang punya motif tersembunyi malah sengaja memanfaatkan kesempatan itu untuk bisa lolos. "Sampai bertemu nanti di pengadilan!", kata-kata tersebut menjadi sebuah tantangan. Ketika segala sesuatunya mencapai tahap ini, segala harapan bahwa suara nalar akan menang mulai melemah di bawah kekuatan emosi yang tak terbendung, tidak ada pihak yang mau mengalah sedikit pun saat mereka mulai bersiap untuk bertarung di ranah hukum. Sampai akhirnya seorang Gestionnaire yang jengkel yang sudah berdiri di sana – dan pastinya sudah menyerah untuk menengahi perselisihan dengan tenang – menyela dengan nada putus asa: "Baik, aku hargai keputusanmu untuk membawa ini ke pengadilan. Tapi sebelumnya, kamu harus menyiapkan dulu hal-hal berikut ..." "Kalau putusan sudah dijatuhkan, dan kamu percaya bahwa itu tidak adil, kamu boleh mengajukan duel." "Dan sepengetahuanku, saat ini Petarung Juara yang masih bertahan adalah Nona Clorinde ...." Begitu nama Clorinde disebut, semua orang langsung mematung. Karena semua orang sudah tak asing lagi dengan nama Petarung Juara yang tak terkalahkan ini. Di bawah pedangnya, semua perbuatan tercela yang bertujuan memanfaatkan kekayaan semata dengan kedok amal akan menunjukkan warna aslinya — dan dia tidak pernah sekalipun kalah dalam duel. "Ehem, yah ... kurasa tidak perlu sampai segitunya juga, deh." Dengan demikian, pertengkaran di pasar dapat diredakan untuk sementara waktu. Melihat dua pedagang yang mementingkan egonya masing-masing itu meninggalkan lokasi, Gestionnaire hanya bisa tertawa, lalu memberikan tepukan pada junior mereka yang masih tidak paham itu, dan berkata: "Lihat kan, pedang memang lebih tajam daripada pena." |
Kisah Karakter 1 | "Kalau kamu harus menghadapi Clorinde, lebih baik terima saja deh putusan pengadilan". Entah kamu dengar dari mulut seseorang yang pernah berhadapan dengan Clorinde sendiri, atau seseorang yang pernah melihat orang lain berduel dengan Clorinde dari samping, semua akan mengatakan hal yang sama. Lihatlah orang-orang yang kalah dalam waktu kurang dari satu menit dalam duel. Bahkan ada seorang wanita yang sudah mempersiapkan diri dengan mengikat gagang pedangnya dengan erat di tangannya ... tapi tetap saja kain itu terpotong-potong dengan sangat akurat dan akhirnya pedangnya tetap melayang di udara bagaikan jarum jahit. Atau para "tuan-tuan" yang sering kali muncul dengan membawa segala macam peralatan tersembunyi dari ujung kepala sampai ujung kaki - pistol yang dimasukkan ke dalam topi, belati di sepatu, botol obat-obatan di lengan baju. Setelah semua trik mereka gunakan, mereka akhirnya tetap saja dilempar keluar arena tanpa kecuali, sekarang malah ada tuduhan tambahan berupa "penghinaan terhadap pengadilan". Belum lagi orang-orang yang putus asa, yang memanfaatkan segala cara untuk berusaha mendapatkan dukungan bahkan sebelum duel dimulai, menggambarkan diri mereka sebagai korban dalam upaya sia-sia untuk memenangkan simpati masyarakat. Namun hal tersebut tidak mengubah hasil dari kekalahan mereka di ring duel. Lagi pula, pedang yang ternoda oleh kebohongan tidak akan bisa memotong apa pun. Namun ada juga beberapa manfaat dari keberadaan sekelompok bajingan dan orang-orang yang berbuat bodoh ini - yaitu, mereka bisa membantu orang banyak menjadi contoh untuk mengenali orang-orang lain yang bersedia berduel dengan kehormatan yang nyata, dan ketika memang ada kebenaran dalam "keadilan" tersebut. Bahkan jika orang tersebut akhirnya kalah, orang-orang akan mendengarkan apa yang mereka katakan — karena mereka melihat bahwa orang tersebut adalah seseorang yang teguh memegang keyakinannya, dan memiliki keberanian menghunus pedang untuk membela dirinya. Beberapa orang mengatakan bahwa saat Nona Clorinde berhadapan dengan orang-orang seperti itu, dia akan selalu menahan diri dan tidak menggunakan kekuatannya dengan penuh. Beberapa orang yang menonton dari dekat bahkan mengatakan bahwa mereka bisa bersumpah mereka melihat sudut bibir Nona Clorinde tersenyum tipis sebagai tanda pengakuannya. Karena hanya dengan lawan seperti itulah maka arti "duel" menjadi sangat bermakna. Tapi Clorinde tidak peduli dengan penonton yang mungkin tergerak dengan duelnya, dia juga tidak peduli dengan omongan orang-orang. Bagi Clorinde si Petarung Juara, memberikan duel yang adil dan menentukan siapa yang menang dan kalah ... itulah satu-satunya tujuan dalam duel tersebut. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 2 |
Kisah Karakter 2 | Sikap Clorinde saat berduel telah menarik banyak penggemarnya. Rakyat yang "antusias" ini seringkali menganalisis setiap aspek dalam diri sang Petarung Juara ini. Dari mana dia belajar ilmu pedang? Apakah memang turunan dari keluarganya, atau dia tiba-tiba punya ilmu pedang begitu? Atau mungkin dia itu keturunan terakhir klan pendekar pedang yang masih bertahan hidup dari dinasti yang sudah hancur? Dikatakan bahwa dia selalu melakukan "ritual pembersihan pedang" sebelum memulai duelnya. Tapi dia membersihkan senjatanya dengan apa? Air paling murni dari Fountain of Lucine? Cairan pembersih khusus? Atau mungkin agar ikatan dengan pedangnya semakin kuat ... dia melumasnya dengan darahnya sendiri? Tidak, tidak, tidak! Kekuatan dari "ritual" ini bukan cuma buat membersihkan saja, tapi memanggil arwah pendekar pedang hebat untuk merasukinya, makanya dia jadi tak terkalahkan! Untuk sesaat, sosok Petarung Juara tak terkalahkan ini dikelilingi berbagai macam cerita, yang akhirnya membuat para penduduk (kebanyakan sih para jurnalis) bergosip ria atas keingintahuan mereka. Akhirnya, karena lelah oleh banyaknya jurnalis yang bersembunyi di semak dan bunga di pintu masuk, pihak pengadilan mengeluarkan pernyataan resmi: "Senjata dan metode yang dipakai Nona Clorinde dalam duelnya — dan juga berlaku pada Petarung Juara lainnya — benar-benar hanya tindakan biasa yang natural dan tidak ada hubungannya dengan kekuatan luar biasa yang entah berasal dari mana pun ...." Berbagai reaksi bermunculan di antara masyarakat, ekspresi mereka menunjukkan bahwa mereka masih tidak percaya dengan pernyataan tersebut. "Jika rumor tersebut menimbulkan pengaruh buruk dan menggiring opini publik, pengadilan akan mengajukan tuntutan resmi terhadap mereka yang menyebarkan rumor tersebut ...." Ancaman ini langsung disambut meriah oleh para jurnalis yang terus memotret dengan Kamera mereka tanpa henti. "Perlu diketahui, tanggung jawab dan pelaksanaan dari semua hal yang relevan dengan rumor ini, dipercayakan pada ... Nona Clorinde!" Dengan demikian, para jurnalis langsung terdiam. Mendengar hal ini, Clorinde — yang sedari tadi hanya berdiri di samping — mengangguk dan membalas: "Tentu saja, itu memang tugasku." Dan dengan demikian rumor mengenai Clorinde pun reda. Kini, jejak-jejak dari rumor tersebut hanya bisa ditemukan dalam beberapa halaman novel atau naskah saja. Tapi kalau kamu tanya langsung pada penulis novel atau naskah tersebut, mereka bakal langsung menolak hubungannya dengan rumor tersebut. Dengan kata lain, semua orang kini setuju bahwa semua kejadian tersebut tidak pernah terjadi. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 3 |
Kisah Karakter 3 | Sebenarnya, rumor-rumor aneh tentang Clorinde yang terlibat dalam kekuatan gaib memang tidak berdasar. Kekuatan sang Petarung Juara yang luar biasa ini awalnya berasal dari sekelompok orang yang mengejar hantu di seantero Fontaine yang bernama: "Marechaussee Hunter." Menurut legenda, pada saat Fontaine baru terbentuk, ada seseorang yang bernama "Golden Hunter" (Pemburu Emas). Dia membasmi setiap musuh yang menjadi ancaman bagi Fontaine, dan dia jugalah pendiri dari Marechaussee Hunter yang mengumpulkan pahlawan-pahlawan lainnya — di antara mereka ada keturunan dari Lochknight — yang sering berburu monster dan penjahat di Fontaine, meninggalkan banyak jejak kisah heroik. Namun saat kedamaian sudah tercapai, nama "Marechaussee Hunter" perlahan-lahan menghilang. Kini, saat masyarakat Fontaine bicara soal Marechaussee Hunter, mereka cuma tahu soal "Sumpah Pemburu" yang sering disebutkan dalam novel atau drama. "Mulai hari ini, aku akan menyerahkan tabir bayangan lilin." "Sekarang, saat kita berhadapan dengan panjangnya malam ...." "Aku akan mengikrarkan sumpahku di siang hari." "Untuk mengabadikan air mata, kehidupan, dan cinta." "Menahan datangnya fajar sebagai nazar dariku." "Sehingga aku tidak akan pernah putus asa." Bagi kebanyakan orang Fontaine, kisah Marechaussee Hunter hanyalah sebuah legenda yang dipenuhi drama dan aksi. Tapi bagi Clorinde, perbuatan dan sumpah Marechaussee Hunter adalah warisan hidup. Hal pertama yang dia pelajari dari mentornya, Marechaussee Hunter Petronilla, adalah bahwa ilmu pedang yang dibutuhkan untuk membasmi monster. Pendekatan Pemburu mengharuskan mereka untuk berada sedekat mungkin dengan mangsanya sehingga mereka dapat menghunuskan pedang mereka ke titik lemah dengan ketangkasan secepat kilat. Untuk mengajarkannya teknik ini, Petronilla mengirimkan Clorinde ke ruangan yang dipenuhi pilar berputar, masing-masingnya telah dipasang dengan banyak pedang kayu yang menonjol keluar, ujungnya ditutupi dengan tas kain. "Mungkin saja di dalamnya ada permen, atau mungkin pasir besi. Mungkin juga itu semua rambutku yang rontok karena melatihmu ...." "Kamu bisa buka tas-tas kain itu atau langsung hindari saja. Terserah kamu." "Karena kamu sudah makan siang hari ini, kamu teruskan saja sampai waktu makan malam. Ingat, hemat tenaga buat makan. Oke, mulai!" Dengan melewati latihan-latihan yang seperti itu, Clorinde tidak hanya mendapatkan ilmu pedang dari Marechaussee Hunter seperti cara melacak, kamuflase, gerak kaki, namun juga belajar metode untuk langsung saja mengungkapkan identitas mereka saat berhadapan dengan sesama pemburu, untuk menghindari luka tak sengaja yang tak diinginkan. Namun Clorinde tidak pernah menyebutkan betapa kerasnya latihan tersebut kepada siapa pun. Toh bagaimanapun juga dia kini adalah seorang Petarung Juara di Trial Court, bukan lagi Marechaussee Hunter yang ada di masa lalu. Dia percaya bahwa mentornya yang pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal akan memahami keputusannya. Demi menjaga kedamaian dan stabilitas Fontaine, Marechaussee Hunter dulu pernah mengangkat senjata untuk membasmi monster, maka wajar saja bila dia juga kini mengangkat senjata untuk menghukum para pelanggar hukum. Bahkan biarpun mentornya keberatan, Clorinde tidak keberatan untuk menyelesaikan perselisihan mereka dengan cara yang dihormati dan dipakai oleh Marechaussee Hunter. Toh bagaimanapun juga, Nona Petronilla dulu pernah berkata sendiri, jika Clorinde bisa mengalahkan dirinya, dia bersedia untuk mendengar semua permintaannya. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Kisah Karakter 4 | Saat pemilik dari "Klub Sandiwara Meja" pertama kali melihat Clorinde datang ke klubnya, dia langsung terkejut. Di hadapannya berdiri seorang Petarung Juara yang terkenal, lengkap dengan topi, seragam, bahkan pistolet dan pedangnya masih tergantung di pinggangnya. Untuk sesaat, beberapa kesalahan yang pernah dia buat di masa lalu (yang sebenarnya tidak bisa disebut kesalahan juga sih ....) terbesit di benaknya, campur aduk dengan beberapa ingatan mengenai duel-duel yang pernah dia saksikan. Ucapan "Selamat datang!" yang biasanya dia ucapkan pada para pelanggan kini tercekat di tenggorokannya, yang bisa dia lakukan hanyalah berdiri mematung dan tidak tahu harus berkata apa. Setelah melalui banyak pertimbangan, saat ucapan "Selamat datang!" itu akan diucapkan dengan kata-kata "Tolong, ampuni aku!", Navia, yang mengikuti Clorinde masuk dari belakang, tertawa dan mulai bicara. "Temanku katanya tertarik mau cobain Klub Sandiwara Meja! Jadi gimana nih? Ada naskah seru apa tidak?" "Tapi dia ini bukan amatiran loh, dia pemilih banget soal naskah, jadi kamu harus berikan naskah terbaikmu ya!" Si pemilik, walaupun masih belum bisa mengucapkan "Selamat datang!", tapi dia setidaknya bisa merubah "Tolong, ampuni aku!" jadi ... yah, agak memalukan sih. Dia malah bilang ... "Eh?!" Dia lalu bergegas dengan terburu-buru bagai anak ayam kehilangan induk, mengumpulkan segala macam naskah yang ada di tokonya. Dia membawakan semua naskah terbaik dan terpopulernya ke meja tersebut, "Era Sumpah Perunggu", sampai ke yang paling rumit berjudul, "Kisah Cincin Spiral", sampai ke cerita klasik seperti "Lembah Serigala Abu-Abu: Edisi ke-3: Ekspansi ke-2" .... Setelah basa-basi untuk mencairkan suasana, Klub Sandiwara Meja itu kini punya pelanggan baru: Clorinde. Setelah masa-masa awal di mana mereka juga tidak bisa bergerak karena takjub, pelanggan lain perlahan mengumpulkan keberanian untuk mengundang Clorinde memainkan naskah terbaru bersama mereka. Disajikan dengan tatapan yang penuh harap, dia meladeni semuanya. Lambat laun mereka mengetahui bahwa entah naskah apa pun yang mereka mainkan, "pemain baru" ini benar-benar berbakat dalam seni peran begini. Tidak peduli seberapa kecilnya, dia tidak pernah melewatkan satu pun petunjuk di dalam naskah. Dia juga selalu memanfaatkannya sebaik mungkin, mengikuti petunjuk dengan akurat sehingga cerita mengalir dengan alamiah. Dan Clorinde selalu mengikuti aturan mainnya. Beberapa orang yang pernah bermain dengannya mengatakan hal-hal seperti: "Nona Clorinde bisa mengatur semuanya di bawah kendali, seolah dia memang Game Master, bukan pemain seperti kami!" Mendengar hal seperti itu, Clorinde hanya tersenyum tipis. Dia tidak bisa mengakui bahwa alasan bahwa ini semua mudah untuknya adalah karena dia sudah menjadi Game Master untuk naskah-naskah Navia selama ini — dan berkat ide-ide gila milik temannya itu, dia terlatih untuk berpikir cepat — ah, ini benar-benar hal yang sulit dan kompleks untuk dijelaskan dengan kata-kata .... Tapi setelah menikmati nyamannya menjadi pemain biasa, Clorinde memutuskan untuk menjadi Game Master lagi, tentunya untuk menyelamatkan Pembawa Acara di Klub Sandiwara Meja tersebut yang selalu dipaksa Navia dengan berbagai imajinasi liarnya. Dan demi bos, pelanggan lain, dan bahkan Navia sendiri ... Untunglah akhirnya dia setuju. Lagi pula, tak seorang pun di ruangan itu yang bisa memahami arti "adil" lebih baik daripada seorang Petarung Juara ini. Tidak ada suap yang dapat menggoyahkannya ketika dia memimpin naskah — bahkan pakai kue, kentang goreng, atau Bulle Fruit sekalipun! Di hadapan godaan seperti itu, dia hanya menonton saja semua pemain mengasah otak mencari solusi, lalu dia akan membuka halaman buku aturan dan menjawab: "Kita masih punya banyak waktu kok, teruskan saja berpikirnya." Dan saat naskah akhirnya mencapai konklusi di bawah bimbingan Clorinde, seorang Gestionnaire muda berbalik ke arah rekannya, tertawa, dan berkata: "Haha, dulu kita berpikir kalau Nona Clorinde mungkin menghabiskan semua waktu luangnya buat urusan terkait duel saja ya!" Saat membereskan meja, Clorinde berhenti sejenak dan berpikir, lalu dengan gelengan kepalanya yang tipis dia pun menjawab: "Aku tidak mau kerja di malam hari." * Terbuka saat Persahabatan Lv. 5 |
Kisah Karakter 5 | Menurut Clorinde, tidak ada bedanya antara kewajiban dari Petarung Juara dan Marechaussee Hunter. Marechaussee Hunter bertarung untuk menjaga kedamaian Fontaine dengan memburu monster di daratan. Dan sebagai wakil dari hukum dan kebijakan di Fontaine, Petarung Juara menghukum para kriminal yang memanfaatkan celah dan hukum demi kepentingan pribadi. Selain itu, keberadaan Petarung Juara tidak hanya memberikan kesempatan pada orang-orang untuk mempertahankan kehormatannya dengan duel yang adil, tapi juga kesempatan padanya untuk bicara. Tapi saat semua sudah berakhir dan semua yang jahat telah dihukum, maka mereka yang mengayunkan pedang demi keadilan, sebenarnya apa yang harus dilakukannya dengan pedang yang dia genggam? Petronilla pernah bercerita pada Clorinde tentang kisah seorang Marechaussee Hunter yang terobsesi untuk membasmi monster. Dan pada saat tiba hari di mana akhirnya bayangan kegelapan sirna, pahlawan tersebut pun merasa tersesat. Setelah menghabiskan hidupnya untuk sekian lama hanya untuk membasmi monster, apa lagi tujuan hidupnya saat musuh sudah dikalahkan? Setelah berpikir lama, dia memutuskan untuk melanjutkan hidup seperti sebelumnya, memutuskan hubungan dengan Marechaussee Hunter sehingga dia bisa melanjutkan berburu para monster sendirian ... Petronilla tidak menceritakan akhirnya, tapi dia berkata: "Saat pedang sudah kehilangan sarungnya, maka yang tersisa hanyalah menunggunya hingga berkarat." Ini membuat Clorinde yang masih kecil pada saat itu menjadi bingung. Melihat hal ini, Petronilla mengangkat sendok kopi di tangannya, dan mengarahkannya pada gula berbentuk kubus dan bertanya. "Clorinde, bisa tolong katakan padaku benda apa ini? Ini pertanyaan penting. Kalau kamu bisa jawab dengan benar, kamu akan dapat segelas Jus Bulle Fruit." Clorinde berkedip, dan dengan ragu-ragu menjawab: "Ini ... gula batu?" "Oke ... ingat-ingat jawabanmu itu ya, Clorinde." jawab sang veteran Marechaussee Hunter. "Saat seseorang mengarahkan sendok kopi pada gula batu, mereka ingin kamu fokus pada gulanya, bukan pada sendok yang digunakan untuk menunjuknya." "Alasan Marechaussee Hunter bertempur adalah untuk mengembalikan kedamaian di hidup semua orang. Tentunya 'semua orang' itu termasuk diri mereka sendiri juga." "Gula batu itu adalah kehidupan damai yang bahagia. Bertarung diibaratkan sebagai sendok yang kamu gunakan untuk mendapatkannya." "Ingatlah selalu untuk apa kamu berjuang, dan jangan pernah menjadikan makna menjadi tujuan akhir." "Jika tidak, kamu hanya akan melihat sendoknya, bukan gulanya — dan nantinya kopimu akan selalu terasa pahit." Dan saat senja terbenam, cahaya lampu mulai menyinari Court of Fontaine. Orang-orang berlalu lalang dengan tawa. Clorinde terduduk sambil menghabiskan tetes terakhir dari kopinya, kreasi terbaru dari Café Lutece. Dengar-dengar bahan dasarnya dibuat dari jus buah segar yang sedang musimnya, bukan sirup yang biasa mereka gunakan untuk menetralkan rasanya. Besok adalah hari libur, pikirnya. Aku akan tidur dengan nyenyak, lalu pergi lebih awal untuk membeli bunga dan buah-buahan. Lalu di siang hari aku akan bertemu Navia di Klub Sandiwara Meja untuk memainkan naskah terbarunya. Sepertinya akan menjadi hari yang sibuk .... Mengambil sisa potongan kuenya yang terakhir, si Petarung Juara yang tak terkalahkan itu memakan kue tersebut dan menikmati teksturnya, lalu beranjak dan pergi. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
"Warisan Marechaussee Hunter" | Kalau bicara soal pakaian Clorinde yang paling mewah, sudah pasti adalah mantel tipis yang selalu terjuntai di belakangnya. Mantel itu bisa dibilang sebagai "kenang-kenangan" Clorinde. Saat dia berusia 10 tahun, guru yang mengajarinya seni bela diri, Petronilla, pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal. Bahkan Tuan Callas yang tahu segalanya pun tidak tahu ke mana perginya pemburu Marechaussee Hunter ini. Clorinde tidak hanya mencari ke mana-mana, tapi sampai pergi ke tempat-tempat di mana mereka pernah berlatih, berharap untuk menemukan petunjuk, tapi pada akhirnya hasilnya tetap nihil dan dia tetap tidak menemukan jejak gurunya. Satu-satunya yang dia temukan hanyalah mantel panjang biru gelap yang ada di lemari. Clorinde tidak pernah melihat gurunya memakai mantel ini sebelumnya. Petronilla selalu memakai mantel hitamnya, dan meskipun Clorinde tidak selalu ingat, tapi para Garde yang selalu dipusingkan oleh mentornya ini dan juga pengumuman di dinding kota bisa membantunya mengingat kembali. Tapi di bagian dalam mantel ini terdapat lambang Marechaussee Hunter. Dan juga kalung dengan liontin berbentuk pedang bertuliskan namanya — sepertinya ini hadiah ulang tahun yang tertunda. Tapi apakah mantel ini adalah hadiah perpisahan, atau ujian dari mentornya untuk Clorinde? Clorinde tidak tahu, tapi dia tetap menyimpan mantel itu. Kalau ini adalah ujian, maka dia akan selalu siap siaga menunggu ujian terakhir yang menantinya. Meski bila dia harus menunggu ujian itu seumur hidupnya. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Vision | Di 5 menit pertama, Clorinde telah berhasil meringkus pengujinya. Awalnya, sepertinya kesabaran pria itu sudah semakin menipis, tapi sekarang dia hanya bisa terkejut. Tidak membutuhkan waktu lama sampai tiga petarung lainnya — yang tentunya langsung bergegas setelah mendengar berita tersebut — tidak bisa berkata apa-apa lagi di atas ring duel. Ruang pengadilan yang biasanya dingin dan sunyi kini menjadi riuh. "Ujian Duel" yang biasanya berlangsung tiga ronde — berkat antusiasme para petarung — kini berubah menjadi "Tantangan Arena". Clorinde tidak keberatan dengan ini, satu-satunya jawaban darinya sudah tersampaikan melalui pedang di tangannya. Dari awal sampai akhir, tidak ada satu pun indikasi bahwa pedangnya akan kalah. Sejak saat itu, yang harus Clorinde lakukan hanyalah mempelajari berbagai aturan dalam menjadi Petarung Juara ... yang mengharuskannya ikut serta dalam berbagai duel. Walaupun reputasi Clorinde yang tak terkalahkan sudah diketahui oleh semua orang, dan banyak lawannya yang lebih memilih menyerah daripada harus menghadapi dirinya, dia masih tetap belum dianggap sebagai Petarung Juara yang resmi. "Ilmu pedangmu mungkin sempurna, tapi bagaimanapun juga duel tidak sesederhana itu." ujar seorang Petarung Juara veteran. "Kamu juga harus menjalani ... katakanlah, tantangan khusus untuk membuktikan bahwa kamu memang layak untuk pekerjaan ini." Walaupun pada saat itu Clorinde tidak paham maksudnya, tapi beberapa hari kemudian, dia dipaksa untuk mengikuti duel yang benar-benar menjadikan nyawanya menjadi taruhan. Lawannya adalah seorang pedagang yang dia ketahui. Dan pria ini dituntut dengan alasan sudah memperbudak karyawan-karyawannya, tidak hanya memotong gaji tapi juga mengabaikan kesehatan mereka. Penyelam yang dia sewa bahkan sampai terserang berbagai penyakit, dan karena sudah tidak tahan dengan perlakuannya, mereka pun bersatu dan menuntutnya sampai ke pengadilan. Dan putusan sudah dikeluarkan bahwa: Dia dinyatakan bersalah atas tuntutan perbudakan yang keterlaluan. Tapi pedagang itu bersikukuh ingin menyelesaikan perselisihan ini dengan duel, tetap memaksa bahwa perselisihan ini sudah mencoreng reputasinya: "Memangnya ada siapa lagi selain aku yang mau menyewa jasa mereka?" "Kalau aku biarkan, mereka bisa mati kelaparan! Orang baik sepertimu pastinya tidak ingin melihat itu terjadi, kan?" "Memangnya siapa di antara kita semua yang tidak pernah sakit? Aku sendiri setelah meninjau berbagai dokumen dan ini itu, hampir saja kehilangan penglihatanku! Aku juga bahkan belikan obat untuk mereka, carikan dokter ... Mereka cuma tidak mau mengakuinya saja!" Dengan banyaknya artikel yang membahas ini di seantero Court of Fontaine, akhirnya topik tersebut menjadi pembicaraan hangat di kota. "Hmm ... alasan dia masuk akal sih ...." "Walaupun ... Hmm, apa mungkin mereka tidak mengatakan keseluruhan ceritanya?" Pada saat hari duel tiba, banyak orang-orang yang datang menonton — beberapa memang tertarik dengan duelnya, beberapa lagi hanya penasaran saja — tentang apa yang akan terjadi di ring duel. Saat pedagang kaya raya itu muncul, dia melambaikan tangannya ke arah bangku penonton, lalu orang-orang yang memang sudah dia bayar lantas berteriak lantang: "Pria tak bersalah ini dituduh sembarangan! Jangan sampai kita semua termakan oleh fitnah tak berdasar!" Beberapa orang berbisik ke sekelilingnya: "Kalau menurutku sih, orang-orang itu bohong deh ...." Diserbu oleh teriakan-teriakan dan gumaman serta gerutuan seperti itu, warga biasa yang berada dalam kerumunan mulai goyah, dan seperti tanah longsor yang mendapatkan momentumnya, tak lama kemudian mereka juga telah terinfeksi oleh opini publik. "Kita tentunya tidak bisa berdiam diri melihat orang tak bersalah dituduh sembarangan, kan?" Mendengar apa yang dikatakan oleh publik, Clorinde yang masih muda menjadi kebingungan, seolah dia dilempar ke sebuah lautan yang dalam. Dia menjadi goyah, tak yakin apakah harus mengeluarkan pedangnya atau tidak. Dia sudah mendapatkan putusan, buktinya pun ada, Clorinde mencoba meyakinkan dirinya sendiri. Tapi semua orang yakin bahwa pria itu benar. Pedagang kaya raya itu sudah mengeluarkan pedangnya, dan kini berjalan maju ke arahnya dengan arogansi yang terpampang jelas. "Nona Clorinde, Anda bisa mendengar sendiri kan. Aku ini pria baik yang murah hati, seperti yang mereka katakan." "Tanpa orang-orang baik sepertiku, Court of Fontaine tidak akan bertahan." Saat pedagang itu mengangkat pedangnya, ornamen emas dan perhiasan-perhiasan tersebut memantulkan sinar matahari yang begitu cerah nan indah. Untuk sesaat, Clorinde menatap bayangan pria itu di bilah pedang tersebut. Dan yang Clorinde lihat hanyalah seseorang yang sombong dan penuh ego. Pada saat itulah, dia tahu bahwa ilmu pedang pria tersebut tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan dirinya, dan pemilik pedang itu juga jelas tidak bisa membujuk siapa-siapa dengan kemampuannya yang hanya segitu. Perhiasan mewah yang bertatahkan itu tidak lebih dari sekadar topeng untuk menyembunyikan kebohongannya. Seperti seekor anjing liar yang berusaha menutupi dirinya dengan dahan dan duri untuk menyamar sebagai binatang buas dengan sia-sia – sungguh sebuah tipuan yang menyedihkan. Dalam sekejap, Clorinde segera membelah pedang tersebut menjadi dua, dan saat kilauannya padam, sudah jelas bahwa pertarungan ini telah berakhir. Dan khalayak ramai pun terdiam. "Keadilan telah memperlihatkan kebenarannya padaku, dan aku sudah menyaksikannya dengan kedua mataku sendiri." "Di dalam tempat ini, kehormatan dibuktikan dengan pedang." Dan saat Clorinde mengatakan hal tersebut sambil mengangkat pedangnya, pedagang tersebut hanya dapat terbelalak tak percaya, dengan ekspresi ketakutan yang terpampang jelas di wajahnya saat melihat Vision — yang entah datangnya dari mana — kini bergantung di kerah Clorinde. "Atau mungkin sedari awal kamu memang tidak punya keberanian untuk bertarung demi mempertahankan kehormatanmu?" * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
723 responses to “Clorinde”
Clorinde C0+R1,In my calculations. R1 Futsu 98%, R1 Mistsplitter 92%, R1 Jade and R1 The Black Sword 80%, R1 Created with Sketch 83% up and down.
How about R5 Black Sword? Will I need to commit 4 months to R5 Black Sword or can I just use my R1 Futsu?
Just use Futsu
I don’t believe this at all. Her signature is only 2% better than Haran? 8% better than Mist? Nah, that’s not the Hoyoverse I know.
So is there any V2 changes guys?
Е Lv10:
Wild Hunt DMG: 52.9%/66.1% -> 52.9%/76.7%
Impale the Night dmg
65.2%/86.9%/36.2%×3 -> 65.2%/86.9%/46.2%×3
Impale the Night Restoring health
0%/105.0%/120.0% -> 0%/104.0%/110.0% Bond of Life
A1: 17% -> 20%, 1530 -> 1800
C1: 1с -> 1.2с
C2: 24% -> 30%, 2160 -> 2700
Multipliers up, healing down
TYSM
So can anyone tell is missplipter is a good choice on her I’m planning on getting c2 clorinde I was told that mist is not a good option for her
It’s only 12% worse than her signature. If you have already Mist, I would recommend chasing her cons instead of risking 33% no pity from the scam weapon banner.
Missplitted is a very decent option, I think one of the best for this. Two of the three passive conditions will work flawlessly, the third condition will not work for long if you play with Fishl and collect a lot of particles, thereby filling your energy volume in 4-5 seconds, but it still works.
Mitsilpettr is definitely a great option but you miss out on the drip of absolution
Bro you just said you recommend going after constellations than signature a couple comments below…
It is I just wanted an excuse to spell msipltltre horribly wrong
Also they said they’re going for C2 and my comment was just about the absolute drip of absolution
yea pmtistsptelir indeed has some absolute drip of absolution
92% clorinde’s sig
Clorinde C0+R1,In my calculations. R1 Futsu 98%, R1 Mistsplitter 92%, R1 Jade and R1 The Black Sword 80%, R1 Created with Sketch 83% up and down.
Idk why but current patch + leaks feel refreshing.
I like this character-design meta of self-sustained independent powerhouses lately. That have everything they need to be comfortable solo, but obviously will do more with a well thought out team of 3. That more or less could be called a chearleader team for how secondary is their role. LOL Bench all, go solo 36*. Style on abyss. Go have fun in overworld. 1-2NA, 0 reactions and mitachurl is dead. Life good. I see that Chlorinde isn’t a powerhouse on her own per se, but still a good looking not dependant on specific full c6 4*, a healer, a shielder, etc. Independent fun character. That might need just a Nahida to feel on par with last 2 known menaces of “powercreep-afraid” public.
Smol update:
Got Arle in 20-pull after loosing 80 to Diluc btw. I don’t really like to go that close to the sun with my pulls…
Completely cut off the outside world, grinded, tested everything, didnt spoke to anyone for 3 days, good shit. Half the Fontaine and whole of Chenyu Vale left, can’t wait for Natlan, il Capitano, Varka etc.
finally
The word i was going for wasnt self-sustained but self-sufficient.
no one asked
I asked.
absolutely no one asked
It was for those who are willing to engage. (not everyone)
I asked.
Solo isn’t needed the game has been created with reactions and going solo it’s a dumb way of play imo.
Its a fun challenge tho
In Abyss I’ve done solo neuvi and outside of Abyss I like to solo things with Childe
While I think most people appreciate the change in character design, I can see the argument that having more and more characters being self-sufficient being a bad thing in the long run. If more characters are able to buff, heal, and provide IR for themselves, new characters are inevitably going to be compared to these character designs. That ultimately will make the “outdated” design less desirable and the need for reactions on your team becomes less and less. Sure, it’s fun to speed run the Abyss with solo Neuvillette or solo Arlecchino or whoever but I do think that design should be balanced with the need for a shielder or healer or whatever. Like what if the only way to get BoL on Chlorinde was for her to be healed or overhealed? As it stands, she doesn’t need to have a passive that converts healing to BoL when her E will do it for her and clears it too. It feels redundant and I believe they need to pick a lane.
It’s nice because you can also just bring whoever else you want without “needing” heals or shields or whatever, which is what excludes several characters currently because there’s only 4 slots in a team.
Yeah this one part “UnLucky” mentions, is main reason in feeling refreshing, you dont NEED an ULTRA-specific team to enjoy said char, and it feels freeing to be able to put whomever (you actually like, instead of optimizing) into the party, and not feeling set back by it, also not feeling like a Cyno in overworld. LOL
The thing i should probably clarify, i do not mean chars should be wihout downsides. Im just kinda tired of collecting a thousand of different pieces for one dude every time. HIV kinda overdid this part with a big chunk of all releases. Plus i dont really mean every single one of them from now on should be like that, we need some contrast too. The obvious gap IMHO adds to the feeling of fresh.
what I’m concerned about is recent trends in character design. take 5* characters in early versions of the game. most would consider the constellations those characters to be pretty useless and most would probably compare those characters to Dehya. Most characters nowadays get turned into a main dps or become an even stronger one at c6. All I’m saying is that they have changed how they designed the characters throughout the lifetime of the game and hardly any characters are designed like they were when the game first came out. I can see the “self-sufficient design” becoming more commonplace especially if that is what gets people to spend more money on the game. Fontaine has been all about how can characters recover their own hp and I think it is about time that design died.
I really don’t get the bring whoever you want argument. if Neuvillette or Arlecchino can solo the Abyss, why would you need to bring anyone? There’s always been 4 slots on a team and there’s always going to be characters excluded from your team. No one is going to “bring whoever they want” when playing any character. Sure you can bring Thoma with your Neuvillette but why would you want to? Some characters will bring negative synergy at worst and be straight up useless at best. It really isn’t about “needing” healing or shields. That is a personal choice and you can play as risky as you want without these new characters being able to sustain themselves. These characters are actually excluding healers from the party because of the BoL mechanic itself being a source of damage.
to “Solo is dangerous waters.”
You misunderstood me.
I specificly advocate for not-DISABLED characters in the c0 state. I like what i saw recently. And i wish they own up and redo their past mistakes, but they wont. Cause poor, indy, HOYO went with “Waterfall model” and didn’t dedicated a single dev stage for “redo and fix.” So we can only look & hope for future chars.
“Whoever i want” problems is the game going against itself. Both in abyss and overworld, slightly for different reasons. Like raidou. Like wanting to put someone somwhere, and on paper it sounding good. But then you get stuck into arbitrary problems, that you need to deal with. And only after it, character starts to function. Like them giving cahracters strong buttons, and then taking away so much particles that you cant use Q ever anyway LMAO. People like to make builds, not fixing holes in the colander, with 2 hands and 10 fingers.
Wrio that ASKS FOR A char slot of a HEALER, TO EVEN START TO USE E. WHAT THE FUCK!? Why is it a C1?!?!
And for overworld, I’m tired of re-editing my teams every 5m. Or pressing Q on Cyno to have fun and having fun only for 1 initial seconds, and for the rest of the Q retarded, cause i wasted 17s of it into nothing, and now need to re-earn it for good chunk of time with tooth pick in my hands and an 8s cooldown between Es. Arle and Nuvi alleviated alot of this problems or have none of it, cause they dont need Q for basic function, they have the ultimate and that is AN ACTUAL ultimate, you press it when you NEED it. This is what im talking about. Completely counterproductive sensations always pop everywhere.
I jsut want HOYO to relax the “ASKS” some chars throw at you, and to stop releasing glorified NPC that need fixing. Unfortunately we already have alot of those, but with Arle, Nuvi, Navia and hopefully Chlorinde I can afford to put one or two of those favurites but disabled like: (Dehya, Lynette, Candace, etc) and do abyss 36* comfortably in one go. Even with those handicaps.
Yeah the drawback only is if they will raise DPS entry floor immensly over Arle’s performance. As happened on dendro release, i was happy at first but then all of my non-dendo plummeted into near not finishing abyss with 36*, first time in years.
I know hoyo wont ever update something that has to do with chars. But now i wonder how will they tackle personal changes. For someone like Childe that arent binded to one and done region. It starts to feels awkward. He didn’t platoed in power, but he is like a fucking time capsule, his outdated phrases about Arle, 4digit numbers, etc. (Still like this best companion-rival)
Tbf his phrases about Arle aren’t “outdated” that’s just the common opinion of her, that’s very likely just what he really thinks
Also Childe is still very strong not for his raw dmg but his synergy with strong sub-dpses, international is still popular after all
Well after their dialogue in Arle quest i’d disagree, he realised that rumors were spread. And his voice-over line in game is way to radical for that to be the case.
About The Knave
Look, I’ve got nothing against people who have their own agendas I myself joined the Fatui to get more experience in combat. But I don’t like her at all. If she stood to benefit from betraying others, she’d turn against the Tsaritsa in a heartbeat. There isn’t a sane bone in her body.
Yeah I feel like it should probably be changed but the development was relatively minor and Hoyo probably forgot that line existed
I dont really like full on solo, (cus reactions make brain go brr funny wfx) but it feels refreshing to know it is reasonably doable.
Would something like Kazuha, Nahida, Fischl be a good aggravate team, or is there too much electro and Nahida can’t keep up? Then maybe Yaoyao instead of Fischl? Now with the recent buffs Clorinde actually only needs 2,550 ATK to max out her A1, probably so more to incentivize playing her in an aggravate team, which I will be doing.
You underestimate Nahida’s stupidly high dendro application, and yeah that’s a good team
Also Clorinde still caps at 3000atk I think since the A1 cap was increased to 1800
ohh alright, thank you!
Aggravates don’t deplete Quicken aura, so there’s no situation where Nahida can’t keep up in that team. Unless you’re fighting in a river with lit torches around for Kazuha to swirl, or something. If you ever do lose the dendro aura, an electro swirl will proc Nahida’s E off field, so you’re good.
so does her NA also need leveling like Yoimiya, or only skill?
Only skill
(She’s like Childe)
Ok so she’s electro ChildeYoimiyAyato (ha! :v )
will bolide 40% multiplier increase in NA will be good comparing with another dmg increase set like gladiator or fragment?
It needs a shield to activate; she prefers healing.
We beating the mid allegations with this week’s changes
All her multipliers have been increased quite a lot
A1: 17 -> 20
Piercing shot: 66.1 -> 76.7
Level 3 stab: 36 2*3 -> 46.2*3
healing on the stab reduced to 110% of BoL
Judging by multipliers alone, a single N3E combo has had around a 19% increase I think
seems like keqing/alhaitham with bond of life buffs. best team is avvagrate with that many damage instances but work in pretty much in other team also? wonder if she has alhaitham’s aoe in his e infusion hits.
It sounds good. I am interested in the problem of generating particles of the “Night Watch” state, if the generation is weak, then it would be possible to recycle Q, like Chiori, as a result of which 50 will cost 13.5 CD. Although, given the Electro resonance and Fischl, there should be no problems with 60 cast when generating 4 particles per “Night Watch” state.
Genuine question:
Should i get her signature or c1 first? Her signature gives a lot of crit and damage in overall while her c1 will give her more electro application
We need to understand how necessary the value of c1 will be. Signature weapons are just statistics. The same statistics will be given by Mistsplitter Reforged.
Haran Geppaku Futsu will be a good choice if you don’t go over the limit on a crit rate.
Freedom-Sworn and Light of Foliar Incision can be good options in aggravate.
The Primordial Jade Cutter will be very difficult to balance in terms of crits. But if you succeed, then this is a good option. 100\200 crits ahead.
C1 is more valuable compared to a good amount of ATK and Crit DMG from the signature weapon. Because there are so many great swords in the game (both 5-Star and 4-Star), I find that getting her weapon would be a commitment as she is the only current character who can benefit from it. As things stand now, I recommend getting her C1 or constellations overall instead of her weapon because there are so many great options already available.
Take note: These are your Primogems, your choice.
I’m definitely going for C6 though and maybe her weapon R1.
If you have mistsplitter or Futsu then I’d recommend going for C1, C1 is generally probably better since it’s cheaper to guarantee
I’ve heard her sig is like 10~15% better than other 5* swords, while C1 is 20~25% better than C0.
Ayato’s sig is very close to her sig now.
Thanks a lot for y’all opinions!
It really helps me decide things easily
Thanks a lot for y’all opinions! These inputs really help me decide things easily.
they need to pump those numbers up
as of now, she’s equal to c0 raiden but without support capabilities, hope they buff her
they know. number go up
the comment window did it again (wrong thread)
Idk why but current patch + leaks feel refreshing.
I like this character-design meta of self-sustained independent powerhouses lately. That have everything they need to be comfortable solo, but obviously will do more with a well thought out team of 3. That more or less could be called a chearleader team for how secondary is their role. LOL Bench all, go solo 36*. Style on abyss. Go have fun in overworld. 1-2NA, 0 reactions and mitachurl is dead. Life good. I see that Chlorinde isn’t a powerhouse on her own per se, but still a good looking not dependant on specific full c6 4*, a healer, a shielder, etc. Independent fun character. That might need just a Nahida to feel on par with last 2 known menaces of “powercreep-afraid” public.
Smol update:
Got Arle in 20-pull after loosing 80 to Diluc btw. I don’t really like to go that close to the sun with my pulls…
Completely cut off the outside world, grinded, tested everything, didnt spoke to anyone for 3 days, good shit. Half the Fontaine and whole of Chenyu Vale left, can’t wait for Natlan, il Capitano, Varka etc.