
Table of Content |
Stats |
Skills |
Skill Ascension |
Related Items |
Gallery |
Sounds |
Quotes |
Stories |
Stats
Lv | HP | Atk | Def | CritRate% | CritDMG% | Bonus EM | Materials | Total Materials |
1 | 939 | 20.3 | 50.93 | 5.0% | 50.0% | 0% | ||
20 | 2413 | 52.15 | 130.84 | 5.0% | 50.0% | 0% | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
20+ | 3114 | 67.32 | 168.89 | 5.0% | 50.0% | 0% | ||
40 | 4665 | 100.84 | 252.97 | 5.0% | 50.0% | 0% | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
40+ | 5163 | 111.61 | 280.01 | 5.0% | 50.0% | 24 | ||
50 | 5939 | 128.38 | 322.08 | 5.0% | 50.0% | 24 | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
50+ | 6604 | 142.75 | 358.12 | 5.0% | 50.0% | 48 | ||
60 | 7379 | 159.52 | 400.19 | 5.0% | 50.0% | 48 | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
60+ | 7878 | 170.29 | 427.22 | 5.0% | 50.0% | 48 | ||
70 | 8653 | 187.04 | 469.24 | 5.0% | 50.0% | 48 | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
70+ | 9151 | 197.82 | 496.27 | 5.0% | 50.0% | 72 | ||
80 | 9927 | 214.59 | 538.34 | 5.0% | 50.0% | 72 | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
80+ | 10425 | 225.36 | 565.38 | 5.0% | 50.0% | 96 | ||
90 | 11201 | 242.13 | 607.44 | 5.0% | 50.0% | 96 | ||
90+ | 11201 | 242.13 | 607.44 | 5.0% | 50.0% | 96 | ||
100 | 11976 | 303.91 | 649.46 | 5.0% | 50.0% | 96 |
Skills
Active Skils
![]() | Bish-Bash-Bosh Repair | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Melancarkan hingga 3 serangan berturut-turut. Terus menguras Stamina untuk melancarkan serangan berputar yang mengakibatkan DMG ke musuh di sekitar. Diakhiri dengan sebuah tebasan yang kuat. Menerjang dari udara untuk menghantam tanah, menyerang musuh di jalur terjangan, dan mengakibatkan DMG Area saat mendarat. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
![]() | Musecatcher | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Aino melemparkan Saat ditahan, akan melancarkan serangan dengan cara yang berbeda. Memasuki Mode Membidik untuk menyesuaikan arah pelemparan Musecatcher. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
![]() | Precision Hydronic Cooler | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Melemparkan mekanisme penembak air super Selama durasi ini, Cool Your Jets Ducky akan terus menembakkan peluru air ke musuh di sekitar secara berkala dan mengakibatkan | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Passive Skills
![]() | Moonsign Benediction: Force Limit Analysis |
Saat Aino berada di dalam party, |
![]() | Modular Efficiency Protocol |
Aino mendapatkan efek penguatan yang berbeda berdasarkan |
![]() | Structured Power Booster |
DMG Elemental Burst Aino meningkat sebesar 50% dari Elemental Mastery Aino. |
![]() | Miniaturized Detection Sensor |
Memperlihatkan lokasi Selain itu, Aino sepertinya dapat mengubah penampilan "Cool Your Jets Ducky" dengan cara tertentu .... |
Constellations
![]() | The Theory of Ash–Field Equilibrium |
Setelah Aino melancarkan Elemental Skill Efek peningkatan Elemental Mastery dari Konstelasi ini tidak dapat ditumpuk. |
![]() | The Principle of Transference in Gear Differentials |
Selama durasi |
![]() | Cake and the Art of Mechanism Repair |
Meningkatkan 3 level Elemental Burst Maksimum: Lv. 15. |
![]() | Butter and Cats and the Law of Energy Supply |
Saat Elemental Skill |
![]() | Perpetual Turbine of Metal and Light |
Meningkatkan 3 level Elemental Skill Maksimum: Lv. 15. |
![]() | The Burden of Creative Genius |
Setelah melancarkan Elemental Burst |
Skill Ascension
Gallery
Sounds
Quotes
Audio Language:
Title | VoiceOver |
Halo | |
Berbincang: Rencana | |
Berbincang: Sakit Gigi | |
Berbincang: Main | |
Ketika Turun Hujan | |
Setelah Hujan | |
Ketika Turun Salju | |
Ketika Matahari Bersinar | |
Di Padang Pasir | |
Selamat Pagi | |
Selamat Siang | |
Selamat Malam | |
Selamat Tidur | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Aino: Pragmatisme | |
Tentang Aino: Tanggung Jawab Orang Tua | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Kita: Kerplunk-a-tron | |
Tentang Kita: Makan Diam-Diam | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
Tentang Vision | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Berbagi Cerita | |
Kisah Menarik | |
Tentang Ineffa: Kehangatan | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Ineffa: Keluarga | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Jahoda | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Lauma | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Flins | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Dori | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Nefer | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Varka | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Linnea | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Mengenal Aino: I | |
Mengenal Aino: II | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 3 |
Mengenal Aino: III | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Mengenal Aino: IV | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 5 |
Mengenal Aino: V | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
Hobi Aino | |
Kekhawatiran Aino | |
Makanan Favorit | |
Makanan yang Tidak Disukai | |
Menerima Hadiah: I | |
Menerima Hadiah: II | |
Menerima Hadiah: III | |
Ulang Tahun | |
Perasaan Tentang Ascension: Permulaan | * Terbuka saat Ascension tahap 1 |
Perasaan Tentang Ascension: Persiapan | * Terbuka saat Ascension tahap 2 |
Perasaan Tentang Ascension: Klimaks | * Terbuka saat Ascension tahap 4 |
Perasaan Tentang Ascension: Konklusi | * Terbuka saat Ascension tahap 6 |
Elemental Skill: I | |
Elemental Skill: II | |
Elemental Skill: III | |
Elemental Skill: IV | |
Elemental Skill: V | |
Elemental Skill: VI | |
Elemental Burst: I | |
Elemental Burst: II | |
Elemental Burst: III | |
Membuka Peti Harta: I | |
Membuka Peti Harta: II | |
Membuka Peti Harta: III | |
HP Rendah: I | |
HP Rendah: II | |
HP Rendah: III | |
HP Rekan Rendah: I | |
HP Rekan Rendah: II | |
Gugur: I | |
Gugur: II | |
Gugur: III | |
Menerima Serangan Ringan: I | |
Menerima Serangan Hebat: I | |
Menerima Serangan Hebat: II | |
Bergabung ke Party: I | |
Bergabung ke Party: II | |
Bergabung ke Party: III |
Stories
Title | Text |
Info Karakter | Terletak di daerah perbatasan, Nod-Krai bukanlah tanah yang makmur atau bahagia. Angin dingin bertiup dari utara sepanjang tahun, seolah-olah hendak menghempas bekas-bekas kehangatan yang paling akhir keluar dari wilayah ini. Namun di tempat yang seolah terlupakan oleh dunia ini, pasarnya dipenuhi dengan berbagai macam mesin yang menakjubkan. Mulai dari senjata yang bisa menembakkan bunga, mesin pembersih lantai yang bisa bermanja seperti anak anjing ... kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi sebelum mesin-mesin ini dinyalakan. Penemuan-penemuan ini membawa tawa dan kehangatan ke tanah yang gersang ini, dan penciptanya adalah Aino, sang pemilik Clink-Clank Krumkake Craftshop. Aino menghabiskan waktunya mengurung diri di bengkel unik ini, tanpa satu pun boneka yang umumnya disukai anak kecil. Yang mengelilinginya hanya besi dingin dan tumpukan komponen yang menjulang tinggi. Tapi Aino tetap melihat bengkelnya sebagai tempat terbaik dan rumah paling hangat di dunia. Di sini Aino menikmati kehadiran anggota "keluarganya", yang dia ciptakan sendiri dari besi dan sekrup. Aino, yang menyebut dirinya sendiri pemimpin dan "kepala keluarga", setiap hari bertanggung jawab untuk merawat keluarga kecil beranggotakan robot ini. Pagi-pagi buta dia "membangunkan" para robot, siang hari dia memberi mereka "makan" untuk mengisi daya, dan pada malam hari dia harus mematikan para robot untuk "tidur". Saat ada waktu lebih, mereka "bekerja". Selain ciptaan yang dibuatnya untuk menyalurkan hobi, mekanik jenius ini juga menerima pekerjaan dari orang lain. Dari Meriam Energi Kuuvahki Dhuar-Dhuar yang melindungi semua orang dari ancaman Perburuan Liar, ke komponen-komponen presisi untuk tangan mekanis para petualang dari segala usia ... mekanik jenius ini hanya minta dipuji dengan tulus hati dan diberi kue-kue enak, maka dia akan mencurahkan kemampuannya untuk menciptakan mahakarya yang jauh melebihi imajinasi terliar para pelanggannya. Hanya saja, penemuannya terkadang juga akan ditambahkan dengan fungsi aneh yang tidak termasuk dalam pesanan. Pengalaman ini seperti membuka kotak hadiah yang tidak diketahui berulang kali ... kita cuma bisa berdoa agar tidak ada boneka menyeramkan yang muncul ketika kotaknya dibuka. |
Kisah Karakter 1 | Setiap kali Meriam Energi Kuuvahki Dhuar-Dhuar melepaskan dentuman dahsyat dan cahaya menyilaukan, Katya selalu teringat akan sosok mungil berambut merah muda yang menciptakannya. Saat itu, suara Aino begitu lembut seperti suara nyamuk, nyaris tidak terdengar. Dia terlihat begitu jinak, jauh sekali dengan karakter mekanik jenius dirinya saat ini. Katya tidak ingat pernah atau tidak bertanya pada Aino kenapa anak itu bisa tiba-tiba muncul di Speranza. Di daerah perbatasan yang dingin ini, alasan kenapa seorang anak kecil bisa sendirian hanya ada dua: terpisah dari orang tua, atau dibuang. Kedua-duanya bukan kejadian langka. Hujan di Nod-Krai sedingin es yang menusuk tulang, selalu datang secara tiba-tiba dan tanpa ampun. Aino kecil, yang bahkan ketika berjinjit saja tidak bisa mencapai tepi meja, hanya bisa diam menerima penderitaan yang disuratkan takdir untuknya. Katya ingat menarik gadis yang menatap pintu dengan ketakutan dan menariknya masuk ke dalam ruangan, lalu memberinya semangkuk sup hangat. Tapi begitu jari gadis itu menyentuh tepian mangkuk, dia dengan cepat menariknya kembali ... kedua tangannya membiru karena terpapar dingin terlalu lama, kulitnya pecah-pecah lebih merona dari sup merah. Dia pasti merasa perih ketika ujung jemarinya menyentuh mangkuk yang panas itu. Katya membungkus tangan kecilnya yang penuh luka dengan selembar kain tua, baru kemudian anak itu berani memegang mangkuknya. Dia menghabiskan isinya dalam sekejap mata karena kelaparan. Sejak hari itu, Aino kecil tinggal di Speranza, sebagai anggota Geng Keong. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 2 |
Kisah Karakter 2 | Semua anggota Geng Keong adalah anak kecil. Katya yang baik hati menyediakan tempat berlindung dan pekerjaan untuk mereka. Dia juga memberikan kebebasan penuh ketika waktu istirahat. Dalam usia yang umumnya penuh energi dan rasa keingintahuan tinggi, anak-anak biasa berkeliaran di hutan tundra seperti sekawanan Chic Badger. Lain halnya dengan Aino kecil, dia lebih suka sendirian. Ini bukan karena kurangnya rasa keingintahuan anak itu. Sebaliknya, anak itu sangat ingin tahu, dan dahaganya hanya bisa terpuaskan ketika memiliki seluruh dunia. Ya, dunia yang tercipta dari garis-garis logika, kerajinan tangan, mekanisme, dan barang antik. Setiap komponen logam yang lewat di hadapannya bisa membuat Aino berdiri tegak di tempat, paduan suara klontang-klonteng dari bengkel Rossum Workshop adalah lagu pengantar tidur yang paling akrab di telinganya. Di sanalah dia bertemu dengan sahabatnya, Lyulka, putri pemilik bengkel itu. Ketika Lyulka bertemu dengan gadis yang hampir setiap hari berkunjung ke toko keluarganya, dengan pandangan mata yang berbinar tak jauh beda dari dirinya sendiri, dia langsung menggandeng tangan si gadis, merasakan sebuah dorongan untuk berbagi cerita mekanika dan purwarupa setengah jadi yang ada di tempatnya. Pada suatu hari, setelah mereka jadi akrab, Aino tiba-tiba menunjuk ke sebuah mesin di bengkel itu seraya berkata: "Kalau bagian itu diatur sedikit, kita bisa meningkatkan efisiensi kuuvahki sampai 2,8%. Aku sudah pikirin cukup lama, dan kayaknya bisa sih ... mau dicoba?" Lyulka tercengang. Dia sudah beberapa hari memikirkan masalah ini. Meski sedikit tidak terima karena anak kecil tak berpengalaman bisa semudah itu memberi solusinya, dia tetap mengangguk. Setelah selesai dimodifikasi, data uji coba menunjukkan peningkatan efisiensi tepat 2,8%. Lyulka menghela napas, rasa tidak terimanya berubah menjadi rasa takjub. "Aino tidak pernah belajar teori mekanika seumur hidupnya, tapi dia bisa mengenali masalah sekaligus memberikan solusinya. Gimana ceritanya kalau dia disuruh belajar ...." * Terbuka saat Persahabatan Lv. 3 |
Kisah Karakter 3 | Tak lama kemudian, kesempatan Aino untuk belajar pun datang. Mekanik Snezhnaya yang dikenal dengan nama Papa Wrench datang berkunjung ke Kota Nasha, dan ketika bersantap di Speranza, dia tertarik ke rombongan anak-anak yang bekerja di sana. Papa Wrench adalah orang yang hatinya penuh belas kasih, dia pun memutuskan untuk menemani anak-anak itu sambil menceritakan dongeng-dongeng Snezhnaya. Tapi dia dengan cepat menyadari ada satu anak yang istimewa. Saat anak-anak lain tenggelam dalam cerita, pandangan Aino terkunci pada alat yang dibawanya. Penemuan ini membuat Papa Wrench senang sekali. Setelah mendapat persetujuan dari Katya, dia membuka kelas kecil di restoran untuk mengajarkan pengetahuan tentang mekanika kepada anak-anak yang tertarik. Waktu Lyulka mendengar ada kelas seperti itu, dia langsung bergabung. Tapi setelah beberapa hari, dia menyadari bahwa hal-hal yang ditanyakan Aino ke Papa Wrench rumitnya sudah hampir sama seperti naskah-naskah kuno. Sebelumnya, Aino adalah anak yang tenang, seperti sungai kecil yang mengalir ringan tanpa gejolak. Tapi sekarang, dia sepertinya sudah bermuara ke lautan ganas yang menjadi miliknya sendiri. Ada di habitat yang sangat sesuai dengan dirinya, Aino mengalami perubahan. Seperti ada peri legendaris yang menyentuhnya, memberinya keajaiban. Jari Aino menari di antara komponen, mesin-mesin rumit seperti mengudara di bawah sentuhannya. Sulit sekali membayangkan bahwa jarinya yang gesit itu pernah hampir pecah karena beku. Semakin gesit tangannya, semakin banyak pula celotehannya. Sepertinya banyak ide baru di dalam kepalanya yang ingin dia bagikan ke dunia luar. Sebagian besar orang dewasa akan merasa anak ini aneh, dan tidak akan menganggap serius ketika mendengarnya. Namun, Papa Wrench percaya bahwa anak ini mungkin bisa mewujudkan semua imajinasinya menjadi kenyataan, suatu hari nanti. Ketika pengetahuan Papa Wrench bertemu dengan imajinasi Aino, hasilnya adalah ledakan inspirasi yang menyinari hidup semua orang yang ada di sekitar mereka .... Jam weker Geng Keong diperbaiki, tapi jadi punya sayap dan bisa terbang keliling kamar anak-anak setiap pagi, sambil bersuara nyaring. Jamnya hanya bisa dimatikan bila berhasil ditangkap, dan semenjak itu tidak ada lagi anak kecil yang bangun kesiangan. Tong sampah di dapur belakang juga diberi lapisan kaleng. Saat memasukkan sampah, tong itu akan mengunyah semuanya sampai puas, lalu bersendawa dengan keras. Awalnya semua orang mengira itu bercanda, tapi setelah menyadari bahwa suara itu berasal dari tong sampah, kegiatan membuang sampah setiap hari jadi momen yang disukai oleh anak-anak. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Kisah Karakter 4 | Namun, hari-hari bahagia dan menyenangkan tidak berlangsung lama, perpisahan datang lebih cepat dari yang diperkirakan. Papa Wrench yang memang datang karena bertugas, mendapat panggilan dari rombongan dagangnya untuk berangkat. Merasa tidak rela meninggalkan kelasnya, dia menaruh sekrup di tangan Aino dan memberinya dua wejangan: jangan pernah meremehkan diri sendiri, dan jangan pernah menggantung peralatannya. Ini bukan perpisahan pertama Aino. Angin dingin mengeringkan tenggorokannya, dan dia hanya bisa berkata "terima kasih, selamat jalan, dan hati-hati". Aino tidak tahu lagi harus bilang apa. Di tanah yang bergejolak ini, perpisahan pertama bisa saja menjadi yang terakhir. Aturan yang tidak tertulis, namun diketahui dan dirasakan oleh semua penduduk Nod-Krai. Setelah mengucapkan salam perpisahan dengan gurunya, Aino termenung sendirian di belakang pintu. Jemarinya terus mengelus sekrup pemberian sang guru, air matanya terus mengalir. Setelah selesai menangis, dia menyematkan sekrup itu di rambutnya. Semenjak saat itu, sekrup pemberian guru menjadi tusuk rambut dan cahaya penuntun, sebab sekrup itu menahan poni yang tadinya menghalangi matanya. Sekarang, jalan di depan menjadi jauh lebih jelas. Setelah perpisahan ini, roda takdir kembali berputar. Anggota Geng Keong datang dan pergi sesuka hati. Setelah berpisah dengan teman-temannya di tengah terpaan angin utara yang beku, Aino juga berpamitan ke anggota geng yang lain. Lyulka mengajaknya tinggal bersama, mungkin juga mendirikan bengkel bersama. Setelah mempertimbangkan semuanya matang-matang, Aino menggelengkan kepala. Meneliti dengan teman mungkin menyenangkan, tapi dia ingin berkelana ke tempat jauh, belajar lebih banyak, dan menciptakan mesin ajaib yang belum pernah dibuat orang sebelumnya. Aino pernah mendengar dari anak-anak yang suka bertualang, kalau di sebelah barat Kota Nasha ada tempat pembuangan yang penuh besi rongsokan. Markas rahasia yang sempurna untuk para penjelajah kecil. Tapi petualang tua yang doyan minum di kota berkata lain. Katanya, tempat itu adalah kuburan mesin yang jatuh pada zaman keemasan Nod-Krai. Nama tempat itu sudah terlupakan oleh orang-orang. "Sampah logam, kuburan mesin ... waktunya aku kasih nyawa baru buat mereka!" Aino belum pernah ke sana, tapi hatinya sangat mendambakan tempat bersejarah itu. Mungkin jawaban yang dicarinya di lautan imajinasi dapat ditemukan di gunung rongsokan besi yang dingin membeku. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 5 |
Kisah Karakter 5 | Saat fajar menyingsing, Aino membawa robot kecil dan kotak peralatan beroda yang bisa jalan sendiri. Mereka mengikuti petunjuk Geng Keong dan pergi ke gedung besar di pinggiran kota. Monster mekanika yang sudah lama tertidur di pegunungan sunyi ini sedang menunggu untuk dibangunkan oleh tuannya. "Oke, ini tempatnya! Mulai sekarang, namanya "Clink-Clank Krumkake Craftshop". Aku akan bikin mesin yang bisa bikin krumkake paling enak di tempat ini!" Aino berseru sambil berkacak pinggang, lengan robot raksasa yang berkarat bergoyang-goyang tertiup angin, seolah melambai memberi salam. Asap dari tungku Speranza semakin menjauh, dan suara tawa dari Geng Keong mulai tak terdengar. Tapi, bengkel kerja besar yang telah lama terlupakan akhirnya menemukan seorang pemilik baru. Waktu terus berjalan, diiringi suara klontang klonteng dari bengkel itu. Saat Katya bertemu Aino esok harinya, dia sedang bergandengan tangan dengan robot perempuan bernama Ineffa. Mereka datang ke restoran untuk membeli kue. Seperti orang tua pada umumnya, Aino mengajari "anak"-nya cara belanja ... meski "anak" itu jauh lebih tinggi daripada "orang tua"-nya. "Ineffa, dengar ya. Pegangan sama aku, bahaya kalau hilang terus tersesat di sini." "Sekarang belajar beli barang. Kamu ke sini dulu, sapa Tante Katya, minta dua potong Midsommar Torte. Ingat, bayar pakai Mora yang aku kasih tadi pagi. Kalau sudah beres, pamitan sama Tante Katya." "Melaksanakan perintah pembelian Midsommar Torte ... Halo, Tante Katya. Aku ingin membeli dua Midsommar Torte. Ini uangnya, terima kasih Tante Katya. Sampai jumpa lagi Tante Katya." Mendengar robot yang mengulangi kata-kata Aino dengan lancar, Katya sadar kalau anak kecil yang dulu terlihat sangat malang itu kini sudah banyak berubah. Wajahnya yang kurus kini membulat sehat, langkahnya ketika berjalan ringan penuh keceriaan, seperti anak-anak lain seusianya. Matanya tidak lagi terpaku pada tanah di bawah kakinya, tapi memancarkan sinar yang terang, seperti bongkahan emas yang ditempa api panas, cahayanya terang benderang. "Hehe, Ineffa pintar deh! Oh ya, Tante Katya kembaliannya dipakai beli gula saja, boleh? Aku mau minta Ineffa bikinin krumkake paling enak di seluruh dunia!" Tapi di balik semua perubahan itu, Aino tetap saja anak yang suka makanan manis. Katya tidak bisa menahan senyumnya. Dia lalu menyelipkan beberapa kantong gula ke tangan si robot, lebih banyak dari jumlah yang bisa dibeli dengan uang kembalian. "Menghitung perbedaan harga ... uang yang dibayarkan tidak cukup untuk menebus ini. Aku harus memberi ganti ...." Sebelum robot itu selesai bicara, Aino menyela kalimatnya. "Ini dikasih, karena Tante Katya sayang sama kita! Ineffa ambil saja, nanti Tante malah marah kalau kita maksa bayar! Makasih ya, Tante!" "Sayang"? "Iya! Sayang itu enggak bisa dihargai pakai uang. Kita saling peduli satu sama lain. Kayak aku sayang kamu, kamu sayang aku!" .... Nod-Krai mungkin akan diubah oleh gadis kecil berambut pink ini suatu hari nanti ... atau mungkin perubahan itu sudah dimulai sejak Aino pertama kali memegang kunci mekanik. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
"Keluarga Pertama" | Waktu pertama kali Ineffa membersihkan bengkel Aino, dia melihat ada robot kecil di meja kerja. Cangkang logamnya sudah kusam, dan tangan kakinya sudah tidak bereaksi ketika disentuh. Ini bukan buatan Aino yang terbaru. Setelah lama tinggal bersama Aino, Ineffa mendapati bahwa karat muncul seperti tanaman merambat yang mengikat tubuh robot kecil itu sampai ke sendi-sendinya. Sekrup terakhir di tubuhnya sudah lepas, dan menurut analisis, bahkan pemolesan paling menyeluruh dan pemeliharaan paling canggih pun tidak akan bisa menghidupkannya kembali. Aino menyimpan robot kecil itu dengan hati-hati. Dia minta Ineffa jadi pijakan kakinya untuk memasukkan robot itu ke lemari di kamar. Ketika itulah Ineffa akhirnya tahu tentang kisah di balik robot yang sudah rusak itu. Ini adalah robot pertama yang Aino buat sendiri. Robot itu tidak dilengkapi dengan modul kecerdasan apa pun, hanya mengeluarkan bunyi klontang-klonteng saat digoyangkan. Satu-satunya fitur yang dimilikinya adalah menemani, menemani seorang gadis kecil yang sudah terlalu banyak mengalami perpisahan, menemani seorang gadis kecil yang kadang hatinya penuh dengan rasa kesepian. Di antara karya-karya canggih Aino, robot itu terlihat usang dan kasar. Tapi meski penuh karat, dia tidak pernah gagal menjalankan fungsinya ... yakni, untuk ada dan menemani penciptanya. Karena dia juga adalah bagian dari keluarga ini. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Vision | Pada larut malam ketika bulan memancarkan terangnya dari tempat tinggi di antara bintang-bintang, bengkel Aino masih berisik dengan suara klontang-klonteng, menemani tidurnya para Sniffer Mole. Sejak memulai perjalanannya di dunia mekanika, Aino selalu dipuji sebagai jenius. Dia bisa menyelesaikan konstruksi mekanika sederhana dengan mata tertutup, jarang sekali melihat anak itu berkonsentrasi penuh seperti ini. Di sekelilingnya sudah gelap gulita, hanya terminal kendali Aino yang masih menyala terang. Lengan bajunya digulung ke atas, dan keningnya bercucuran peluh bercampur minyak. Debu menempel di kulitnya entah dari mana, tapi Aino hanya fokus pada satu hal, yakni masalah yang sedang dihadapinya. Lantai bengkel penuh kemasan makanan ringan yang sudah dibuka, tapi bahkan aromanya yang manis pun tidak bisa mengalihkan perhatian Aino dari mejanya. Di meja kerjanya terbaring sebuah robot perempuan. Di sekelilingnya ada banyak komponen dengan berbagai ukuran dan bentuk, saksi bisu semua percobaan Aino yang gagal malam itu. "Tambah modul pembelajaran jangan ya? Anggota keluarga harus bisa belajar dan bertumbuh biar tetap bersatu ...." Ide ini tiba-tiba muncul di kepala Aino. Pengaplikasian teori ini pada mesin belum pernah dia lakukan sebelumnya, tapi Aino tidak ragu. Dia langsung bekerja. Ketika mencoba meraih komponen penting, Aino yang sibuk tidak melihat apa yang diambilnya. Tapi dia bisa merasakan tekstur permukaannya yang beda, dan tahu kalau itu bukan barang yang ingin dia ambil. Tanpa melihat, dia melemparnya ke kolong meja, konsentrasinya pada pekerjaan tidak terpecahkan. Setelah suara klik, komponen terakhir dimasukkan ke tempatnya. Alat di tangan Aino terjatuh ke lantai dengan suara "gedebuk". Aino yang sudah fokus untuk waktu yang lama akhirnya mencapai batasnya. Kelelahan melahap si jenius kecil seperti gelapnya malam. Dia tertidur, kepalanya bersandar ke lengan si robot, dan dia sendiri terlihat seperti robot yang kehabisan baterai pada malam itu. .... "Selamat pagi, Aino." "Waktunya bangun. Sarapan hari ini krumkake kesukaanmu." Setelah mendengar panggilan untuk bangun, Aino memijit kepalanya yang sakit sambil mengedipkan mata untuk mengusir kantuk ... tapi yang terlihat hanya robot di sebelahnya, matanya masih tertutup. Sepertinya yang barusan itu mimpi. "Tapi suatu hari nanti, pasti akan jadi kenyataan. Iya kan, Ineffa?" Ineffa tidak menjawab, tapi ada sesuatu yang lain yang menyahut. Gemerlap cahaya dari Vision, yang tadi dibuang ke kolong meja karena dikiranya komponen. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
33 responses to “Aino”
She is so cute!